Daehyun mengangkat Hae Joo dan memeluknya kemudian menancapkan giginya ditempat gigitan Jongin. Daehyun menyedot darah beracun Hae Joo dengan kuat. Dia meludahkannya beberapa kali dan menyedot kembali proses itu berulang beberapa kali. Hingga Hae Joo tidak lagi bergetar hebat dan melemas dipelukan Daehyun. Hwayeon menghentikan Daehyun yang belum juga berhenti menghisap darah Hae Joo.
"Hentikan! Kau bisa membuatnya mati Daehyun." Tegur Hwayeon namun tidak begitu Daehyun dengarkan.
"Daehyun." Panggil Rin Na namun Daehyun tetap mengacuhkannya.
"Daehyun, terlalu berbahaya untuk Hae Joo. Hentikan sekarang juga!"
Tangan kanan Hae Joo memeluk punggung Daehyun kemudian terjatuh. Daehyun berhenti kemudian memeluk Hae Joo dengan erat. Hwayeon dan Rin Na kehabisan kata, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Yongguk menghampiri Hwayeon yang tengah menyiapkan sarapan pagi. Yoorin menghampiri mereka dan mengambil nampan di tangan Hwayeon.
"Aku saja yang antar, eonni." Ujar Yoorin dengan penuh senyum dan melenggang pergi ke lantai atas.
Yoorin mengetuk pintu kemudian masuk tanpa menunggu jawaban pemilik kamar untuk mempersilahkannya masuk. Daehyun duduk membelakangi pintu. Dia tahu Yoorin menghampirinya namun sama sekali tidak bergerak.
"Oppa, kau harus makan."
Daehyun menoleh kemudian kembali menatap yeoja yang terbaring di tempat tidurnya. Yoorin hanya bisa membuang napas pasrah. Sejauh ini Yoorin sama sekali tidak pernah melihat Daehyun menyesal seperti ini.
"Aku tinggalkan makanan di meja, makanlah."
Di ruang bawah semua BAP berkumpul. Mereka mencari kesibukan yang dapat mereka lakukan. Mereka tidak mau terjebak dalam diam yang tidak menentu. Kejadian yang menimpa Hae Joo sesuatu yang tidak pernah terprediksi bahkan Jongup tidak melihat visinya.
"Apa kau pernah melihat tanda yang muncul di bahu Hae Joo?"
Yongguk menggeleng, "Tidak, bahkan tidak ada dalam sejarah manapun."
"Apa kalian pernah mendengar tentang Soulmate Bond?"
Semuanya memandang Youngjae yang baru saja bicara. Jelas sekali mereka meminta penjelasan lebih. Melihat reaksi ini Youngjae menyimpulkan bahwa tidak ada satupun dari saudaranya mengetahui hal itu bahkan termasuk Yongguk.
Pada saat itu Daehyun menuruni tangga. Mereka terdiam dengan berbagai pertanyaan di benak masing-masing. Daehyun dapat melihat itu tapi dia tidak mau membahasnya. Rin Na beranjak dari duduknya dan menghampiri Daehyun.
"Hae Joo?"
"Dia sudah lebih baik, sepertinya dia akan sadar sebentar lagi." Serempak mereka semua terlihat lega.
"Kau memberi tanda pada Hae Joo?" tanya Youngjae langsung.
Daehyun memandang satu per satu saudaranya dan melihat keingintahuan di mata mereka. "Akan aku katakan setelah aku memberitahu Hae Joo."
"Apa yang ingin kau beritahu?" suara itu mengejutkan semuanya. Mereka terkejut tidak menyadari kedatangan Hae Joo.
Daehyun tiba-tiba sudah berada di belakang Hae Joo dan mengecup singkat bahu yeoja itu yang semalam digigitnya. Hae Joo bergerak kecil atas kecupan tersebut, bergerak nyaman.
"She is My Mate," Hae Joo berbalik menatap Daehyun. "I make her immortal."
Tidak satu orangpun diruangan tersebut yang tidak terkejut mendengar pernyataan Daehyun barusan. Termasuk Hae Joo, dia terlihat yang paling bingung dengan hal ini. "Actually, not really."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 1] Everlasthing
Fiksi PenggemarSejujurnya aku tidak tahu apa yang kulakukan pada sebagian besar waktu selama eksistensiku. Tetapi kau memberiku satu alasan yang pasti tentang eksistensiku. Kini kutahu waktu selamanya tak akan cukup bersamamu. Even so, Lets Start With FOREVER