#40 Memories

56 6 1
                                    

"Hyung." Daehyun terkejut melihat Yunho ada di sini.

"Apa kabar Daehyun?"

"Aku memanggil Yunho kemari dan meminta membawamu kembali ke Matto, tanpa tahu ada kejadian seperti ini."

Yunho melihat keadaan Hae Joo. Daehyun menemukan sedikit harapan bahwa Yunho dapat memberinya jalan menyelamatkan Hae Joo. Yunho mundur beberapa langkah lantas menatap Daehyun yang masih menunggunya bicara.

"I'm sorry Daehyun, I think your brother has right."

"Hyung."

"Tidak ada jalan lain." Yunho tersenyum kecil berharap Daehyun mendengarkan sarannya. "I'm sorry."

Daehyun masih duduk di samping Hae Joo, sudah lewat dua hari sejak kecelakaan itu. Peralatan Yongguk hanya membantu Hae Joo mempertahankan detak jantungnya. Tidak ada perkembangan apapun padanya.

"Daehyun, sudah lewat dua minggu sejak kau berburu. Kau pun tidak makan apa-apa, kau harus pergi berburu." Hwayeon mencoba membujuk Daehyun.

"Aku baik-baik saja." Ujar Daehyun tanpa melihat Hwayeon.

Hwayeon hanya mendesah ringan, tidak ingin mendebat. Di luar ruangan Yongguk sama khawatirnya. Pasalnya Daehyun tidak mendapatkan makanan apapun baik itu makanan hariannya ataupun darah.

Sementara di halaman, Yunho dan Krystal tengah mendiskusikan untuk kembali ke Matto sesegera mungkin. Daehyun tidak akan pergi meski dipaksa. Mereka sepakat akan menunggu Daehyun di Matto.

"Anda tahu cara lain untuk menyelamatkan Hae Joo, kenapa anda tidak mengatakannya pada Daehyun?" Youngjae menghampiri mereka.

Yunho menahan Krystal yang hampir mendorong Youngjae. Krystal kesal pada Youngjae daripada anggota BAP lainnya. Pasalnya dirinya tidak dapat menyembunyikan privasinya pada Youngjae. Hingga dia harus selalu mengunci ingatannya sendiri.

"Daehyun adalah keponakanku. Aku tidak ingin membahayakannya. Aku tidak ingin bertaruh untuk sesuatu yang aku sendiri tidak yakin akan keberhasilannya."

"Anda tahu cara lain menyelamatkan Hae Joo tanpa merubahnya menjadi immortal?" Yongguk ikut menghampiri Yunho. "Katakan bagaimana caranya."

"Aku tidak yakin."

"Tapi anda pernah melakukannya." Youngjae menyela. Kini Yunho paham kekesalan Krystal pada saudara Daehyun yang satu ini. Krystal sudah mengetahui cara yang dimaksudkan Youngjae. Jauh sebelum Krystal bertemu Daehyun lagi, Yunho telah menceritakan kisah pribadinya.

"Samchon, untuk Daehyun." Akhirnya Krystal ikut bicara. Yunho menatap keponakannya itu dengan ragu namun akhirnya dia pasrah.

"Dahulu, ada seorang perempuan yang terkena suatu wabah....

Vienna 1024

Wabah membawa petaka bagi penduduk lokal. Semua akses dan pengobatan di tutup dengan dalih mencegah wabah menyebar ke desa lainnya. Penduduk diisolasi hingga ratusan orang telah meninggal.

Seorang wanita yang bertahan merawat dan mencoba mempertahankan orang-orang itu pun akhirnya harus tumbang juga. Dirinya terbaring diantara para penderita lain. Pucat, kurus, dan lemah.

Seorang pria berjas putih menghampirinya. Jas putih yang dikenakannya telah lusuh dan terdapat noda darah di beberapa tempat. Pria itu berlutut di samping gadis itu. Dia mengelus lembut puncak kepalanya.

Seolah tahu siapa yang datang mengunjunginya wanita itu tersenyum. Bibirnya terbuka kecil menyambutnya. Pria itu mencium keningnya cukup lama. "I'll save you." Ujarnya ditelinga gadis itu.

[Book 1] EverlasthingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang