55

4.8K 128 6
                                    


Bian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi,pikirannya kacau semenjak bertemu dengan ara,gadis kecil dikantornya yang ternyata keponakan claudya.

"Al,lo dimana?gue kangen!"

Bian memberhentikan mobilnya disebuah clup malam,saat ini dia ingin menenangkan pikirannya.bian tak peduli kalau malam ini dia ada metting dengan rekan bisnisnya dari hongkong,entah berapa kali,meta sekertaris bian itu menghubunginya,namun tak digubris,

"Kemana lagi,gue harus cari lo al,"gumam bian parau sambil meneguk minuman berwarna ungu digelasnya,ini sudah empat kalinya bian meneguk minuman memabukan itu.

Bian berjalan gontai kearah waiters yang bertugas menuangkan wine,

"Beri aku segelas wine lagi"pinta bian sambil menyodorkan gelasnya kearah waiters tersebut,

"Tapi,anda sudah terlalu mabuk pak bian?"balas waiters tersebut,waiters itu sudah sangat mengenal bian,karena bian sudah menjadi pelanggan clup malam tersebut."saya sudah menghubungi pak dito untuk menjemput anda."

Braaaaaakkkk..

Bian mengebrak meja keras,hingga semua pengunjung clup semua menatapnya.

"Apa yang kalian lihat,baru lihat orang memukul meja apa"pekik bian kasar karena pengaruh wine."lanjutkan dan jangan melihat saya"

Terlihat dua penjaga clup berjalan kearah bian,di ikuti dito yang mengekor dibelakangnya.

"Bawa dia kemobil saya"perintah dito kepada kedua penjaga clup."ayo kita pulang bi,jangan buat masalah disini"

"Lepaskan "bian mengibaskan tangannya saat penjaga clup itu hendak mencekalnya"jangan sentuh,pergi kalian,suruh mereka pergi dit"

Dito mengehela napas panjang,dan memberi kode kedua penjaga itu untuk pergi,dengan pelan dito memberi pengertian bian untuk ikut pulang bersamanya.

"Gue nggak mau pergi dit,gue mau minum disini,beri pengertian dia"bian menunjuk waiters tadi"supaya memberi ku segela minuman ajib lagi"

"No"pekik dito sambil menonjok muka bian,sampai bian tersungkur kelantai"lo udah mabuk bi,ayo kita pulang"

"Kenapa lo nonjok gue dit?"tanya bian geram sambil menyeka darah dari pinggir bibirnya ."lo nggak tahu gimana perasaan gue,dengan seperti ini gue bisa melupakan alika"

Praaaak

Dito menonjok muka bian untuk yang kedua kalinya,

"Lo sadar bi,segigih apapun usaha lo,lo nggak akan bisa nglupain alika,lo harus ingat itu bi,"

Dengan paksa akhirnya dito menyeret bian dan membawanya kedalam mobilnya.

********

"Alika disini dit"ucap bian pelan ,saat ini bian sudah terbaring tak berdaya diapartemen dito,

"Lo udah sadar belum nyet,apa lo masih ngigau?"

"Gue sadar cumi,ini akibat ulah calon istri lo itu yang nyekokin gue air lemon,"ucap bian kesal,bian masih ingat benar bagaimana tadi riri,memaksanya meminum air lemon buatannya"tadi gue ketemu anak kecil,yang wajahnya mirip dengan alika,pas gue tanya namanya,dengan lucunya dia bilang zavala abian putri."

"Apa?"pekik dito kaget,"nama itu kan?"

"Lo bener dit,nama itu....."

Flash back

"Bi, kalau kita nikah nanti,aku bakal kasih nama anak kita "zavara abian putri"

"Kok namanya cewek,aku kan pengen anak cowok dulu sayang"

Alika melotot manatap bian"aku kan pengen cewek dulu bi"

"Ya udah ayookk"ajak bian sambil menarik tangan alika.

"Ayok apa?"tanya alika bingung

"Ayok buat zavara"ucap bian yang langsung dihadiahi cubitan manis dilengannya.

"Biaaaaaaan,nggak boleh tahu,kita kan belum nikah"

Flash end

Tanpa  bian sadari,air matanya mulai keluar saat mengingat moment kebersamaannya dengan alika."gue kangen dia dit,kangen alika gue?"ucap bian parau.

Dito hanya bisa menatap sahabatnya pilu"sabar bi,suatu saat lo akan bertemu dengan alika dan anak lo itu brother"

My Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang