Alika dan ara sedang asik diarea bermain disalah satu mall.hari ini ara merengek minta diajak jalan jalan."Unda,nanti kita kerumah aunty ya?"
"Ngapain?"
"Ala kangen sama aunty unda"
Alika menarik nafas panjang ,sebenarnya hari ini dia ada janji pesenan kue lumayan banyak ."tapi sayang,bunda ada pesenan kue,dan diambil besok?"
"Ah,unda!antelin aja,nanti ala minta antal aunty pulang"
"Ya udah,sekarang kita pulang ya biar nanti ara bisa main agak lama dirumah aunty " bujuk alika yang dibalas anggukan oleh ara.
Tanpa sengaja saat melewati sebuah kafe alika melihat riri dan bian sedang duduk berdua.
"Bian sama riri ngapain!?" batin alika penasaran
Alika kemudian mengampiri mereka berdua,riri tampak kaget saat melihat wajah alika.
"Kebetulan ketemu kamu disini ri,sekalian nitip ara ya,anterin kerumah nessa kangen katanya." ucap alika tanpa menatap bian sedikitpun.
"Tapi al?" bantah riri "gue sebenarnya ada metting hari ini,karena ada keperluan sama bian tentang pernikahan gue,makanya gue luangin waktu buat nemuin dia,maaf al!gue nggak bisa bantuin lo kali ini"
"Biar nanti aku aja yang antar" bian angkat bicara"ara mau kan dianter papa?"
Alika langsung menatap bian tajam saat dia memakai embel embel"papa".sementara riri tertawa geli.
"Jangan aneh aneh," celetuk alika
"Emang kenapa?ara kan juga anak aku"
"Apa om ini papa ara unda?" tanya ara girang"apa om papa ala?"
"Bu......!"
"Iya cantik,om ini papa ara," bian memotong perkataan alika."nanti om akan ajak kamu ketemu sama nenek oke sayang"
"Bian" alika sedikit membentak.
"Apa sih al,apa salahnya aku nemuin ara sama neneknya" balas bian sedikit kesal,dengan tingkah alika yang sedikit kekanak kanakan.
"Biarin aja kali al,nggak tiap hari juga" balas riri
"Iya unda,ala pengen ketemu nenek"
"Oke terserah,jaga dia baik baik,kau pergi dulu,ara jangan nakal ya,jangan ngrepotin om ini" pesan alika kepada putrinya.
"Papa al papa,bukan om" timpal bian sambil senyum yang membuat alika tambah kesal dengan tingkah bian dan kemudian pergi.
"Lo ya bi,dari dulu nggak berubah demen banget,bikin alika kesal" ledek riri "oya bi,tujuan gue kesini mau ngomongin tentang tania"
"Kenapa lagi sama cewek stres itu?" tanya bian"ara sini sayang,ini kentang goreng kesukaan kamu"
Ara kemudian duduk disebelah bian,dan asik menikmati kentang goreng favoritnya.
"Tadi pagi dia kerumah alika,nglabrak alika dan ngatain ara anak haram"
Wajah bian mendadak berubah tegang mendengar ucapan riri,kesepuluh jarinya mengepal.
"Tahu dari mana dia alamat rumah alika,aku aja nggak tahu"
"Entahlah" riri mengangkat kedua bahunya"ini sudah kelewatan bi,kita harus kasih pelajaran,gue nggak rela ara dikatain kaya gitu."
"Apa lagi gue ri" tambah bian nyolot"berani sekali dia,tapi kenapa alika tadi diam aja,tidak cerita apapun"
"Apa lagi sama lo,sama gue aja nggak,kalau ara tidak cerita tadi saat gue jemput dia sekolah,gue juga tidak tahu apa apa"
Bian diam,tampak memikirkan sesuatu diusap puncak kepala putrinya itu lembut.
"Gue cuma mau ngomong ini aja sama lo,gue cabut dulu masih ada urusan." pamit riri kemudian"ara tante tinggal dulu sayang,baik baik sama papa ya"
Ara hanya mengangguk dan kemudian melambaikan tangam kearah riri,karna dia masih asik dengan kentang gorengnya.
"Thanks ri,atas infonya" ucap bian yang dibalas riri dengan anggukan kepala,dan kemudian berlalu pergi.
" beraninya kau mengusik keluarga kecilku tania"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Complex
Romance"Gue suka sama lo al,,,"ucap bian datar,,alika mematap bian tak percaya,,bagaimana mungkin bian suka sama gue,gue kakaknya,saudara kandungnya,,, "lo gila bi,,,gue kakak lo,lo nggak boleh suka sama gue,..."ucap gue sambil berlinang air mata,,,