56

4.7K 130 6
                                    


Alika tampak sibuk membuat pesenan kue,dibantu dua karyawannya.semenjak memutuskan keluar dari rumah bian,alika tinggal diapartemen riri,dugaan alika meleset,saat menghitung tanggal kesuburannya,dan dia positif hamil,anak bian.

Setiap bulan ,deddy tidak pernah telat mengirimi alika uang bulanan,bahkan sampai saat ini deddy dan mommy tidak tahu kalau cucu mereka telah lahir,

"Unda,tante lili ada didepan"ara berusaha memberi tahu alika soal kedatangan riri"undaaaaaaaa..."

"Iya sayang ,bunda tahu!ara bisa kan ajak tante riri ngobrol dulu,bunda mau menyelesaikan buat kue dulu"alika mencoba memberi pengertian ara,yang dibalas senyuman manis oleh ara.

"Iya unda"ucap ara dan langsung lari meninggalkan alika yang sibuk membuat kue,

Ara menyambut kedatangan riri,dengan memberinya cup cake buatan alika.

"Buat tante lili"ara menyerahkan cup cake kepada riri,yang langsung dimakan oleh riri.

"Makasih incess cantik,"

"Tante ,nanti kalau nikah !ala kasih kue buanyaaaaaaak"

"Masa,bayal nggak?"riri menirukan gaya cadelnya ara"kalau mahal,tante nggak mau lo ya?"

"Bayal dong tante,nanti ala dimalahin unda "ucap ara yang dibalas tawa ngakak oleh riri..

"Iiiiiih,ucu banget cih incesnya tante"kata riri sambil mencubit pipi ara gemas."ini buat ara,dari om dito,tante kebunda alika dulu ya sayang,"

Ara mengangguk setuju,riri berjalan mendekati alika yang tampak sibuk menyusun kue kedalam kotak mika,

"Banyak orderan buk?"riri menupuk pundak alika,yang dibalas alika dengan senyuman.

"Alhamdulillah ri,tumben kesini pagi pagi,pasti ada sesuatu?"

"Lo ngajak ara ke kantornya bian ya?"

Alika langsung meletakkan kotak mika mendengar pertanyaan riri,"maksud lo apa?kantor bian aja gue nggak tahu?"

Riri menepuk keningnya "kantor claudya.kemarin lo nitipin ara disana kan?"tanya riri yang dibalas anggukan oleh alika,

"Iya,tapi gue nggak tahu kalau bian juga bekerja disitu ri,sumpah?"

"Bukannya bekerja al,bian pemilik perusahaan itu"

"What?"alika terperangga mendengarnya."lo serius ri?"

"Lima rius al?"

"Dan gara gara lo itu,tadi malam bian mabok,dan dengan terpaksa gue cekokin dia lemon segar,biar sadar.."tambah riri lagi."dia ketemu sama ara,dan dia shock saat ara menyebutkan nama panjangnya,dari situ bian tahu,kalau lo udah dijkarta."

"Aduh,gimana dong ri,gimana kalau bian sampai merebut ara dari gue?"tanya alika panik"gue nggak mau ri"

Bruuuuk

Alika dan riri kaget saat pintu dapur dibuka seseorang,ternyata ara sambil menenteng paper bag yang dikasih riri tadi.

"Kenapa sayang"tanya alika lembut."buat bunda kaget,ara buka pintunya pelan pelan dong"

"Maaf unda,saat ala main di depan,om om yang di lumahnya anty datang,ala takut unda"ucap ala manja sambil memeluk kaki bundanya erat,

"Om"riri tampak berfikir"dirumahnya anty?"

"Jangan jangan"ucap riri dan alika barengan.

Alika dan riri saling bertatapan,alika segera mengangakat ara dan menggendongnya.

"Om itu sekarang dimana inces?"

"Di depan tante,tadi ngejar ala,telus ala lali kesini,ala takut,"

Terlihat sekali rasa takut itu diwajah ara,anak itu memeluk bundanya sangat erat sekali.

"Ara nggak usah takut ada tante dan bunda disini"riri mencoba menenangkan ara.

************

Riri keluar dari dapur sambil menggendong ara,dipeluknya ara erat erat,

"Itu tante,"ara menunjuk kearah dua lelaki tampan yang tampak asik menikmati sebuah diseert."itu ada om ito,tadi nggak ada om ito tante"

Riri tersenyum sambil mengusap puncak kepala ara.

"Om itooooo" pekik ara keras,dito melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Tulunin ala tante,tulunin"ucap ara yang memaksa ingin turun dari gendongam riri.

My Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang