60

4.4K 111 5
                                    

Mata alika terbelalak saat melihat siapa orang yang sekarang tengah berdiri dihadapannya,

"Hai perempuan jalang"

"Mau ngapain lo kesini?dari mana tahu alamat rumah gue?" tanya alika gusar

Orang itu bukannya menjawab tapi malah tersenyum mengejek sambil membuka kacamata hitamnya

"Keluar dari rumah bian,membuat lo kaya sekarang,apa kekayaan lo ini lo dapat dengan cara yang sama,menipu lelaki"

"Jaga ucapan lo"pekik alika keras" pergi dari rumah gue,gue nggak ada urusan sama lo"

Bukanya pergi orang itu malah duduk dikursi teras rumah alika"gue datang kesini cuma mau ingin tahu,anak haram yang lo kandung dulu,dasar nggak tahu malu,udah hidup numpang,masih aja buat ulah,"

Plaaaaaaak

"Jaga bicara lo tania" alika menampar pipi tania sekuat tenaga hingga sudut bibir tania mengeluarkan darah segar"semua anak dilahirkan kedunia ini dalam keadaan suci,tidak ada namanya anak haram,meskipun itu dari perbuatan zina,cam kan itu"

Plok..plok...plok..

"Wow" tania bertepuk tangan riuh"berani sekali kau menampar gue,perempuan jalang,seharusnya lo ngaca dulu sebelum bertausiah dihadapan gue,"

Alika hanya diam tidak menanggapi ucapan tania,dia tidak mau ada keributan dirumahnya pagi pagi dan membuat tetangga sekitarnya terganggu,

"Unda..unda" panggil ara sambil berlari mendekati alika"ada tamu ya unda?kok nggak disuluh masuk?"

"Ara masuk kedalam dulu ya sayang!kalau tamu yang satu ini nggak pantas diajak masuk" alika memberi pengertian kepada putrinya.

Tania bangkit dari tempat duduknya dan langsung mendekati ara"o..ini anak haram lo"

"Tania jaga mulutmu" bentak alika kesar.

"Ups sori,keceplosan!maafin tante ya sayang" ucap tania dengan muka yang disedih sedihkan."tapi ya al,emang dia anak haram kan,hasil hubungan telarang lo"

"Tania cukup" sekali lagi alika membentak tania keras"keluar dari rumah gue atau gue pangil keamanan dikomplek ini buat ngusir lo"

"Pelgi tante dali sini..pelgi" usir ara sambil mendorong tubuh tania

"Stop jangan sentuh gue,dasar anak pembawa sial" ucap tania keras"bisa kena sial nanti gue"

Alika menjadi geram melihat tingkah tania yang selalu menghina putrinya,dengan kasar alika menyeret tania keluar dari pintu gerbang rumahnya"jangan pernah kembali lagi kerumah gue"

"Gue nggak akan lupakan penghinaan lo ini al"

"Terserah lo"

Dengan muka marah tania meninggalkan alika ,dia bersumpah akan belas dendam kepada alika atas penghinaan yang dialaminya hari ini.

******

Riri sedang menunggu rara yang belum tampak keluar dari sekolahnya,siang tadi alika menelpon nya memninta tolong untuk menjemput ara disekolah,karena dia banyak pesenan kue.

"Tante " teriak ara saat melihat riri sedang berada diruang tunggu sekolahnya"unda mana?"

"Unda nggak bisa jemput cantik"

Riri menggendong ara dan membawanya masuk kemobil.

"Tente tadi pagi ada tamu dilumah" ara membuka pembicaraan saat didalam mobil,

Riri yang sedang konsen mengemudi hanya menanggapi dengan senyuman."siapa sayanga,ara kenal?"

Ara menggeleng,"unda malah malah tante,tante itu sebut ala anak halam dan pembawa sial,"

Ckit

Riri mendadak memberhentikan mobilnya,dan menatap ara tajam.

"Ara kenal nggak sama tante itu?" tanya riri selidik yang dibalas ara dengan gelengan kepala.

"Tapi" ara tidak melanjutkan ucapannya.

"Tapi apa sayang?" riri semakin kepo.

"Unda panggil tante itu tania"

"Tania,lagi lagi dia buat ulah,dasar orang stres"

Setelah mendapat penjelasan dari ara,riri kembali menayalakan mobilnya.

My Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang