empilog 2

4.4K 106 4
                                    

Semalaman bian menjaga alika yang belum sadarkan diri.bian merasakan perlahan tangan yang digenggamannya itu perlahan mulai bergeak

"Al" ucap bian lirih dengan tangannya yang masih mengenggam tangan alika erat.

"Bian" ucap alika pelan"mana ara bian..mana anak kita"

"Anak kita?"

"Kamu tenang,ara lagi sama mommy,dia aman"

"Ada yang mau bunuh ara bian" alika kembali berucap "aku dimana?kenapa aku disini?"

"Bunuh ara,siapa?"

"Aku...aku..aku" belum sempat melanjutkan perkatannya alika kembali pingsan,bian kemudian keluar san memanggil dokter jaga.

Tak beberapa lama kemudian dokter pun datang dan memeriksa alika.

"Dia tidak apa apa,jangan diajak bicara terlalu banyak,biarkan dia istirahat dulu." ucap dokter itu dan kemudian berlalu bergi.

******

"Kamu sudah bangun?" tanya bian saat melihat alika "aku keluar sebentar tadi beli bubur,kamu makan ya?"

Bian kemudian menaruh bubur itu kesebuah mangkok kecil,dan kemudian menyuapi alika.

"Ayo makan" ucap bian sambil menyodorkan sendok kearah alika.

"Bian" tiba tiba alika memeluk tubuh bian erat,bian sampai kagert dibuatnya"kamu kan tahu aku nggak suka bubur."

"Busyet dah,kok ni anak berubah manja gini"

"Kamu lupa ya tiap hari kamu selalu kasih morning kiss sama aku"

"A...a..apa morning kiss?" tanya bian tak percaya yang dibalas anggukan oleh alika"emang boleh?"

"Biaaaaaaaaaaan" rengek alika manja"nggak usah bercanda deh"

Bian siap siap untuk morninh kissnya,..

Cklek...

"Jangan cium undaaaaaaaaaa" teriak seseorang yang tak asing lagi,siapa lagi kalau bukan ara"pergi"

Bian sedikit menggeser tubuhnya menjauhi alika"dasar monster kecil."

"Maaf ya sayang kalau mommy mengganggu" kata mommy sambil menahan tawa"abisnya ara rewel minta ketemu sama bundanya terus."

"Unda,om itu lagi modus" ucap ara dengan bibirnya yang masih manyun"jadi unda jangan mau dicium"

"Sayang" alika mencium puncak kepala ara"kok manggil papa ,om sih?"

Bian dan mommy terkejut dengan perkataan alika,dan mereka saling tatap.

"Dia bukan papanya ala unda,dia temannya ante lili sama om ito"

"Bunda benar sayang,dia papanya ara" ucap mommy sambil menunjuk kearah bian yang berdiri kaku seperti patung.

"Maafin ara ya mi,nggak tahu kenapa,kok dia panggil papanya om" ucap alika pelan

Mommy kemudian menarik tangan biam dan membawanya kelura ruangan .

My Brother ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang