"Makasnya jangan keasikan pacaran " ledek riri sambil mencomot anggur dikeranjang buah"nie"Riri menyerahkan amplop berwarna pink dengan hiasan pita besar didepannya.
"Woeeeeeee" bian kaget saat melihat riri dan dito sudah duduk manis disampingnya"lo berdua ini ganggu kesenengan gue aja "
"Dasar kebo" ucap dito sambil menjitak kepala bian"bangun lo,nikahin dulu tu,baru lo kelonin anak orang"
"Apaan sih ,nanti malam gue nikahin nie istri gue,iya kan ma.."
Alika melotot mendengar bian memanggilnya "ma"
"Apaan sih geli tahu dengerinnya" timpal alika"aku sama bian udah nikah kok ri,saat aku nggak sadarkan diri kemarin,mommy yang atur semuanya,dan mommy pun baru beri tahu aku saat aku siuman"
"Kok tante nggak kasih tahu aku sih" ucap riri sedikit kesal,"ih curang nie tante.."
"Ya udah deh,kita balik dulu,jangan sampai nggak datang ya,oya bi pengecara gue tadi telefon kalau tania udah dijemput bokapnya dan dibawa ke psiakater diluar negeri"
"Kok gitu,beb" riri tak terima"mestinya dia dipenjara biar kapok,sebel deh"
"Ri," alika memeluk riri sahabatnya yang telah dia repotkan selama ini,
"Al.." ucap riri lirih
"Makasih buat selama ini,lo udah bantuin gue,lo udah mau gue repotin,pinjemin apartemen lo,jagain gue waktu gue hamil sampai ara lahiran" tangis alika pecah"dan sekarang lo udah mau nikah,tapi gue bukannya bantuin lo tapi malah ngerepotin lo lagi,maaf ri.."
"Al..stttt" riri pun juga tidak bisa membendung air matanya"itu lah gunanya teman,gue udah anggap lo sebagai saudara gue,gue juga udah anggap ara jadi anak gue,jadi lo nggak usah merasa nggak enak sama gue,kita ini saudara al,gue seneng sekarang udah ada yang ngejain lo sama ara,jadi gue nggak khawatir lagi"
"Makasih ri"
"Cumi kita pelukannya juga nyok" ajak dito sudah siap siap memeluk bian..
"Idih....ogah!jijik gue" balas bian langsung kabur sebelum dito benar benar memeluknya.
******
Bunga mawar putih terpajang disetiap pojok dan pintu ruangan yang bernuansa serba putih.
"Unda,ala udah cantik belum" tanya ara sambil merapikan gaunnya.
"Inces appa selalu cantik dong" balas bian sambil mengangkat tubuh putrinya itu.
"Papa..tulunin ala,unda tolongin ala" rengek ara agar bian menurunkannya"ala kan mau jadi pendamping ante lili"
"Turunin ara bi," pinta alika yang tidak tega melihat wajah putrinya
"Aku akan turunin ara,tapi kamu yang harus menggantikannya disini,gimana?"
"Jangan macam macam ya," alika mencubit perut bian.
"Awwwww...sakit sayang" pekik bian keras dan kemudian menurunkan ara dari gendongannya.
"Uh,ala benci papa" ucap gadis kecil itu ketus dan kemudian langsung memeluk alika.
"Aduh.. Inces papa ngambek nie" goda bian"mau es krim kita ambil disono nyok"
Mata ara langsung berbinar mendengar kata es krim,namun dengan cepat dia kembali menunjukkan wajah kesalnya.
"Papa mau modus"
"Nggak inces" kali ini bian langsung mengendong ara,"ayo kita ambil es krimnya"
Alika tersenyum senang melihat tingkah bian dan ara."terima kasih untuk semuanya YA ALLAH"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Complex
Roman d'amour"Gue suka sama lo al,,,"ucap bian datar,,alika mematap bian tak percaya,,bagaimana mungkin bian suka sama gue,gue kakaknya,saudara kandungnya,,, "lo gila bi,,,gue kakak lo,lo nggak boleh suka sama gue,..."ucap gue sambil berlinang air mata,,,