Kusus. 18++
Umur dibawah 18++,dilarang membaca😄
Bian sudah memarkirkan mobilnya didepan sekolah alika,banyak anak yang berlalu lalang,karena sudah jam pulang sekolah,tapi dimana alika,kok dia belum muncul,perasaan bian mulai tidak enak,takut terjadi apa apa dengan alika,
Setelah lima belas menit,akhirnya alika keluar juga,bersama kedua temannya,yang tidak bian kenal.
"Bian,udah lama menunggu,ya?"tanya alika saat masuk kedalam mobil.
"Lama amat sih,jamuran tauk nunggu kamu"keluh bian sambil cemberut,dan kemudian melajukan mobilnya,
"Ya,maaf bian,tadi aku piket kelas dulu,"
Selama diperjalanan hingga disampai dirumah mereka diam tanpa bicara,alika turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah,
"Maaaaaaaaaa,alika pulang"seru alika saat berada didalam rumah,"kok sepi ya?"
" mommy lagi ikut pergi keluar kota sama papa"ucap bian sebelum alika bertanya soal keadaan rumah yang sepi,mendengar penjelasan bian,alika langsung berlari menuju kamarnya untuk ganti baju,
Bruk...
Bian masuk kedalam kamar alika,dan kemudian menutupnya kembali
"Bian,ngagetin aja deh"pekik alika kesal"keluar dulu aku mau ganti baju,"
Bukannya keluar bihan malah rebahan ditempat tidur alika,"kalau mau ganti baju,mah ganti aja,aku nggak ngintip kok."
"Tutupin pakai bantal"seru alika,bian langsung meraih bantal disebalahnya untuk menutupi mukanya,
Alika mulai membuka baju seragamnya dan menganti baju dengan baju rumah,
"Biaaaaannnn..."alika memanngil nama bihan saat lehernya disentuh oleh sesuatu yang kenyal,
"Iya,sayang,lanjutin aja,pakai bajunya atau nggak usah pakai baju sekalian"ucap bian sambil menjilat leher jenjang alika yang putih
"Geliii tauk,udahan aaaaahhhh.."
Bian membopong tubuh alika dan menidurkannya diatas ranjang,dengan cepat bian langsung mencium bibir alika dengan lembut,
"Ini hukuman buat kamu sayang"kata bian disela sela ciumannya"jangan lagi dekat sama gio,paham."
Alika hanya mengangguk,karena dia sedang menikmati ciuman yang diberikan bian untuknya,bian mulai menjelajahi setiap jengkal tubuh alika,
"Ahhhhhh..bi..bi..aaaan..."desah alika saat bian mulai mencium leher dan telinganya"hen...hen..tikan biiiian"
Bian tak menghiraukan alika,dia masih mencium leher alika dan meninggalkan jejak kepemilikannya dileher alika,bian mulai beralih kepayudara alika,perlahan dia membuka kaitan bra alika,terpampang dua bukit kembar yang indah,yang selama ini ingin bian lihat.
"Sayang indah sekali,hmmmmmm..tak sabar aku memainkam putingmu yang sudah menegang itu beb,,"
Bian mulau bermain dipayudara indah alika,dari memelintir,menyesapnya dan meremas remasnya,
"Hmmmm..aaaaaahhhhh...bian,aku suka ini"alika mendasah saat bian mengulum putingnya yang sebelah kiri,dan tangan bian yang lain memelintir puting alika sebelah kanan"aaaaaaaahhhh...bi,,bii.,bian.."
Bian menyudahi aksinya,dan segera membetulkan letak bra alika,sebenarnya bian sangat ingin sekali memasuki alika,tapi dia harus bisa menahan nafsu nya,dia tak ingin terburu buru,
"Desahan yang keluar dari bibirmu itu sangat indah sayang,"bisik bian saat alika sedang mengenakan baju .
"Tutup mulut mu itu bian,"ucap alika ketus dengan raut wajah yang sudah merah karena malu,
"Kenapa sayang,apa kau malu,hah?"tanya bian sambil menaikan satu alisnya,"tidak usah malu sayang,sebentar lagi,kamu akan jadi milikku selamanya,"
Alika menatap wajah bian binggung,tidak paham dengan apa yang dikatakan bian barusan,
"Ayo,kita turun,perutku ini sudah mulai demo sejak tadi,"ajak bian sambil merangkul pundak alika,dengan mesra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Complex
Romance"Gue suka sama lo al,,,"ucap bian datar,,alika mematap bian tak percaya,,bagaimana mungkin bian suka sama gue,gue kakaknya,saudara kandungnya,,, "lo gila bi,,,gue kakak lo,lo nggak boleh suka sama gue,..."ucap gue sambil berlinang air mata,,,