13

12.1K 1K 8
                                    

"Baiklah, minggu depan tugasnya harus di kumpulkan," Kelas Hara pun berakhir pada pukul 09.00. "Nee...."

"Aish selalu saja dapat tugas," geretuk Dawon.

"Pusing ya," tanya Hara.

"Ne..."

"Hara-ya nanti antarkan aku yaa," sambungnya lagi.

"Odi?"

"Membelikan hadiah untuk Hoseok oppa," tiba-tiba saja Hara berpikir sejenak. Ia merasa ada sesuatu yang ia lupakan, besok adalah ulang tahun sang kakak. "Astaga,"

"Gwaenchana?" Tanya Dawon.

"Eoh, gwaenchana, aku ke toilet dulu ne," Hara langsung meninggalkan Dawon begitu saja.

"Aish anak itu,"

[-]

Sesampai ia di toilet, Hara selalu tidak bisa diam di depan wastafel, dan ia merasa kesal ddengan dirinya sendiri. Ia bingung harus bagiamana untuk memberi kado kepada sang kakak. "Hah bagaimana aku bisa lupa kalau besok tanggal delapan belas, aish Hara-ya kau ini kenapaa, aduh uang-ku tidak cukup, ya Tuhan," ucap Hara, banyak mahasiswi yang memperhatikan Hara yang tidak bisa diam.

"Eoh... Hara," tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari salah satu WC.

"Eohh Seola, kebetulan sekali kamu disini,"

"Wae?" Seola langsung memandangi Hara dengan bingung, tidak biasanya Hara yang tiba-tiba terlihat kesulitan seperti ini. "Uang ku sedang sekarat, besok ulang tahun oppa, aku ingin belikan sesuatu yang ia inginkan, tapi uangku tidak cukup, aku harus bagaimana ini," Seola sedang merhatikan Hara yang sedang tidak bisa diam karena kebingungan.

"Bukankah uangmu ada di aku juga?" Tanya Seola, Hara langsung melihat ke arah Seola dengan tatapan bertanya-tanya, Hara melupakan jika uangnya ada beberapa yang di Seola. "Kan kamu sudah membelikan aku album,"

"Tapi itu tidak cukup Seola," jawabnya lagi ketika ia akhirnya mengingat. "Memangnya dia mau apa?"

"Tas gucci, hearphone beat, dan aku ingin belikan ponsel baru,"

"Astaga kenapa kau membelikan barang mahal semua? Tidak bisakah kau membeli yang murah saja?" Tanya Seola saat mendengar apa yang Hara ingin belikan untuk Hoseok. "Tidak bisa Seola, setiap ia ingin ulang tahun, selalu saja ia meminta yang tidak wajar, kalau soal ponsel itu memang niatanku untuk membeli yang baru," Seola pun hanya menggelengkan kepalanya.

Setelah semua sudah keluar kelas dan waktunya untuk pulang Hara dan ketiga temannya berjalan menuju halte Bus. "Aish kenapa kontak eomma tidak ada," gumam Hara yang terus memperhatikan ponselnya.

"Dia kenapa?" Tanya Dawon yang heran.

Seola mengangkat bahu yang mengartikan tidak tahu, sedangkan Yein menggelengkan kepalanya. "Hah ketemu," ucap Hara ketika menemukan kontak ibunya. Ketiga temannya hanya memperhatikan Hara yang sedang sibuk dengan ponselnya, karena mencari kontak sang ibu. "Yeobseoyo,"

"Ada apa?"

"Eomma, sudah pesan tas gucci yang aku minta itu?"

"Sudah, suaramu kenapa? Seperti lagi terburu-buru saja, apa ada masalah?"

"Aniyo eomma, jadi gini tasnya belom sampai ke apartement, aku lupa eomma, oppa belom memberiku uang lagi jadi aku bingung," jawab Hara yang sepertinya berhati-hati.

"Oppa-mu kan sibuk, wajar saja kalau ia tidak mengirim uang sakumu, tenang saja tasnya sudah eomma pesan, mungkin nanti malam sampai,"

"Tapi uangku tetap saja kurang eomma," Yein dan Dawon sedang memahami apa yang Hara bicarakan namun tidak dengan Seola, Seola pasti mengerti apa yang di bicarakan Hara. "Memangnya kau ingin belikan apa lagi selain tas gucci kesukaan oppa-mu itu,"

"Hearphone dan ponsel baru, terkadang dia suka minta itu eomma,"

"Yasudah eomma kirimkan uangnya,"

"Tapi eomma tidak sibuk kan? Aku takut ganggu,"

"Tidak, hanya saja eomma lagi istirahat,"

"Yasudah jangan terlalu lelah yaa,"

"Ne...." Hara pun mematikan sambungan teleponnya, dan melihat kedua temannya itu sedang menatap penasaran. "Wae?" Tanya Hara.

"Kau aneh," jawab Yein.

"Kau ini kenapa?" Sambung lagi Dawon.

"Gwaenchana," jawab malas Hara.

Tidak lama akhirnya mereka sudah berada di salah satu mall. Dan saat ini mereka berada di sebuah toko pakaian, dan satu persatu mereka berpencar karena sedang memilih pakaian. Seola dan Yein saat ini ditempat yang sama. "Kita ikut fansign-nya kapan?" Tanya Seola, sambil memilih pakaian.

"Tanggal dua puluh tiga," jawab Yein.

"Hara-ya bagus tidak?" Sambung Yein, ketika melihat Hara sudah berada di sampingnya lagi. "Eoh... buat apa siapa?" Tanyanya.

"Buat datang ke fansign, walaupun nanti bukan kita yang ke undi, intinya kita masih bisa datangkan," Hara hanya melihat teman-temannya yang menyibukkan diri mencari pakaian.

Hara masih berpikir, apa ia membelikannya secara satu persatu atau langsung membeli semuanya, tapi uangnya akan terkuras habis jika langsung semuanya. "Hara-ya bagaimana aku yang belikan hearphone?" Sahut Seola saat Hara terdiam sambil sesekali melihat ponselnya.

"Jadi kamu hanya membeli ponsel baru saja, aku bingung mau belikan apa," sambung lagi. Hara masih menatap Seola. "Dari pada nanti di fansign aku tidak memberikan sesuatu,"

"Baiklah, tapi jangan sampai Yein dan juga Dawon tahu, tadi kan aku tidak sengaja menyebut ingin beli hearphone,"

Setelah selesai membeli pakaian, saatnya mereka mencari hadiah untuk Hoseok. Hara memang tidak heran lagi dengan ulang tahun kakaknya, pasti selalu saja ada yang ingin memberikan sesuatu, terutama Yein setiap member ulang tahun ia akan selalu membelikan sesuatu yang baru. "Hah aku sampai lupa seharusnya aku belikan untuk Yoongi oppa juga," gumam Yein.

"Hm.... Yein-ah, Dawon-ah apa aku boleh pergi sebentar sama Hara, aku ingin membelikan Hearphone untuk Hoseok," Sahut Seola.

"Hearphone?" Tanya Dawon.

"Apakah ada masalah?" Tanya Seola.

"Tidak, tapi—kau yakin dia menerima hadiah itu?" Tanya Dawon.

Ketika mendengar ucapan Dawon, Seola langsung melihat ke arah Hara. Namun Hara tidak merespon apa-apa. "Ah bukan bermaksud aku tidak yakin hadiah mu tidak di terima, tapi kejadian tahun kemarin ada salah satu penggemar yang membelikan ponsel untuk Hoseok oppa, tapi ponselnya tidak di pakai oleh Hoseok oppa," jelas Dawon.

"Kita berdoa saja, semoga barang yang kita beli akan dipakai oleh nya," Seola langsung tersenyum.

"Yasudah nanti setelah selesai membeli hadiahnya kita bertemu di Burger King ya," ucap Hara dan Dawon dengan Yein pun mengangguk, setelah itu Hara dan Seola meninggalkan mereka berdua. "Dawon-ah" panggil Yein.

Dawon langsung menatap Yein. "Aku bingung,"

"Sama aku juga,"

"Tapi kalau kita tidak dapat bagaimana?" Tanya Yein yang tidak percaya diri. "Berdoa saja udah"

"Yein-ah aku belikan boneka kuda saja," sambung Dawon.

*****

Btw jngan lupa voment...


Revisi: 2021

Jhope's Sister ✔  (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang