5

18K 1.4K 20
                                    


Ketika Hara kembali ke ruang tamu, betapa terkejutnya ia melihat Dawon terbaring lemah, apalagi dengan fakta Hoseok mengatakan kepadanya jika Seokjin menolong seorang perempuan. Yang artinya Dawon baru saja mengalami hal buruk. Hara yang terkejut, tanpa sadar membuat gelas yang ia baru saja ambil terjatuh, Hoseok yang terkejut ia sedikit panik, sebab jika Hoseok bertahan disana, ia akan diketahui oleh temannya yang sedang menginap. "Kau ini bisa membangunkan temanmu yang sedang menginap, yasudah oppa balik ke apartement ne... saranghae Hara-ya." Hara hanya terdiam dan meghampiri Dawon yang berada di sofa, dan Hara juga mengabaikan kepergian Hoseok.

"Hara-ya suara apa?" seseorang keluar dari kamar tamu.

"Astaga kenapa ada gelas pec—ada apa dengan Dawon?" ucap Seola yang terkejut saat melihat Dawon berbaring di sofa.

"Tolong bangunkan Yein," ucap Hara yang mulai terisak tangisnya. Seola pun terburu-buru kembali ke kamar tamu, dan ia membangunkan Yein. Tidak lama dari sana, akhirnya Yein terbangun dan ia keluar kanar tamu. Sedangkan Seola mencari P3K dan juga pakaian.

"Ada apa malem-malem, bangunkan a—" ucap Yein yang sambil mengusap matanya, dan ketika ia melihat ke arah Hara yang sedang memeluk seseorang di sofa, ia langsung membulatkan matanya, "Kenapa Dawon seperti?" Tanya Yein yang panik.

"Dawon-ah! Irreona!! Hei kau kenapa!!" Ucap Yein yang kemudian ia menangis.

"Ini aku sudah bawakan P3K, biar aku obati bagian bibirnya," ucap Seola yang akhirnya datang.

"Aku akan menelepon tuan Im," saat Yein ingin mengambil ponselnya, tiba-tiba tangan Yein di tahan.

"Andwae, kalau appanya tau soal ini, appanya akan marah, jebal Yein-ah, hiks.... jangan bilang, aku tidak mau Dawon kenapa-kenapa saat pulang nanti." Hara terus memohon kepada Yein, dan Yein hanya bisa terdiam.

"Lalu bagaimana Hara-ya? keadaan Dawon seperti ini, lihat bibirnya yang berdarah, dan jaket ini punya siapa? Dia kenapa? Kenapa dia memakai jaket? Hara-ya jebal jawab aku—Hara-ya aku mohon kau jangan menyembunyikannya dariku—bagaimanapun dia temanku." Hara tidak kuat untuk menceritakan apa yang terjadi dengan Dawon.

"Hara-yaa jebal ceritakan padaku. Kyaaa... Jung Hara!" kaki Yein langsung berlutut, sebab ia tidak kuat untuk menahan lututnya yang benar-benar lemas. "Lebih baik kalian terlebih dahulu tenangkan diri, aku akan bersihkan bibirnya, Hara-ya jika sudah tenang sedikit, ceritakan semuanya apa yang terjadi dengan Dawon, dan kau Yein-ah sudah jangan menangis, bisakah kau bersihkan pecahan beling itu?" Yein tidak menjawab, tetapi ia langsung pergi untuk membersihkan pecahan beling, dan Hara hanya terdiam dan memegang ponselnya.

[-]

Saat diperjalanan Hoseok hanya terdiam, dan Seokjin sepertinya tidak nyaman sebab ada sesuatu yang mengganggu. "Hyung.... tanganmu?" Hoseok baru menyadari dengan tangan Seokjin. "Sudah tidak apa-apa lagi pula darahnya sudah tidak keluar." jelas Seokjin.

"Apa kau melawannya?" Tanya Hoseok.

"Ehm... aku melawannya," jawab Seokjin.

"Kalau Pdnim dan Sejin hyung mengetahuinya bagaimana?" Tanyanya lagi.

"Bilang saja tergores, lagi pula tidak dalam kok,"

"Bagaimana bisa terkena beda tajam yang mereka bawa?" Tanya lagi.

"Preman itu ingin menusuk bagian perut, karena ditempat itu tidak terlalu terang, jadinya aku salah menangkap, aku malah menangkap pisaunya, setelah lawan yang lain sudah selesai, aku melawan satu orang lagi yang sedang mendekati yeoja tadi, baru saja kena pukulanku, dia malah pingsan," jelas Seokjin. "Jinjjayo? Wah hyung kau hebat." Seru Hoseok.

"Jelas dia pingsan, aku memukulnya dibagian leher dan itu sangat kencang, coba aku tendang bagian kaki? Dia masih bisa melawanku."

"Yang penting hyung mengetahui tentang pukulan itu, lalu bagaimana kain itu?"

"Kain ini—Ini sobekan bajunya," jawab Seokjin.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di dorm mereka. "Hyung aku duluan yaa."

"Eoh," jawab Seokjin

"Appa-nya telepon." Gumam Seokjin saat mengecek ponsel Dawon.

[-]

"Sudah biarkan dulu dia seperti ini," Seola akhirnya selesai. "Hara-ya, sekarang kau bisa menceritakannya kan," sambung Seola.

"Aku kirim pesan ke appa-nya dulu." Sahut Yein.

"Kirim pesan apa?" Tanya Seola.

"Kalau Dawon tidak bisa pulang, karena takut ada sesuatu," jawab Yein.

Hara masih tetap diam. "Jung Hara, gwaenchana?" Tanya Seola. Tidak ada jawaban dari Hara. "Hara-ya, jangan membuat kita tambah cemas, ceritakanlah yang kau tau, kenapa Dawon seperti ini?" Tanyanya lagi.

"Ini semua salahku," Hara langsung menunduk. "Jangan menyalahkan diri sendiri." Sahut Yein.

"Itu bukan salahmu, itu salahku seharusnya aku yang bertanggung jawab masalah ini, aku yang mengajaknya kerumahmu, dan tidak pulang bareng dengannya, malah aku menginap di rumahmu." Ucap Yein lagi saat itu ia pun meletakan ponselnya kembali karena baru saja ia selesai berkirim pesan kepada Ayah Dawon. "Sudahlah jangan salah kan diri kalian," ujar Seola.

"Dia di lecehkan oleh preman," jawab Hara yang suaranya lemas.

"MWO???!!!! Bagaimana kau tau?" Tanya Seola dan Yein hanya terdiam. "Oppa-ku yang mengatakannya, tadi dia datang kesini, hanya mengantar Dawon."

"Kenapa kau tidak bangunkan aku?" Ucap Yein yang suaranya sedikit mengeras. "Bukan saatnya kau mengatakan hal itu Yein-ah," balas Hara.

"Kalian jangan bertengkat, lihat keadaan Dawon sekarang," Dan merekapun terdiam saat Seola menyuruh mereka tidak bertengkar. Mereka bertiga memang tidak menyangka kejadian ini akan terjadi.

[-]

Di kamar Seokjin masih saja belum tertidur, sedangkan Namjoon sudah terlelap, ia masih mengecek ponsel Dawon. "Dia suka dengan Namjoon," gumam Seokjin. "Wallpaper-nya tertulis nama Rapmon," sambungnya lagi.

Tiba-tiba Jin tersenyum saat melihat galeri Dawon. "Yeppeo." Sejujurnya Seokjin tidak ingin membuka ponsel Dawon. Tapi karena rasa penasarannya lebih besar, akhirnya ia diam-diam membuka, dan kebetulan ponsel Dawon tidak di kunci. Dan sepertinya Seokjin tertarik dengan gadis bermarga Im itu.

*****

Selalu saja otakku buntu:"
Hehhee
Maaf yaa... btw merasa makin lama jadi gak nyambung yaa:" 

Please coment yaa, ku penasaran pendapat kalian tentang ffku.
Tidak apa-apa mau masukin komentar kritik juga

Jangan lupa vote ya👌

Revisi: 2021

Jhope's Sister ✔  (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang