Part-14

6.1K 284 1
                                    

Happy reading guys
Sorry typo

_______

"Akhirnya lo datang juga, punya nyali juga yah lo",ujarnya dengan posisi yang sama membelakangi rehan dan kawan kawan, mereka sangat familiar dengan suara itu.

DARRR!! dan ternyata..... Dia Arinda

Arinda membalikkan badannya untuk menghadap rehan dan kawan kawan, seketika mereka semua terlonjak kaget.
"Lo... Ko.. Kok jadi lo sih",ucap arinda sambil menunjuk ke arah rehan, dan rehan menyunggingkan senyumnya dan memperlihatkan smirknya.

"Oh... Jadi critanya lo mau ngancem,dan neror karamel.."ujar rehan. Arinda dan teman temannya hanya bisa diam membeku.

"Gue peringatin ke lo semua yah, jangan sekali kali kalian menyakitinya bahkan menyentuhnya secuil pun, gue nggak akan tinggal diam kalo sampe karamel kenapa napa!!",ujar rehan.

"Dan satu lagi, nggak perlu lo berbuat se gila ini gue nggak bakal cinta lo, psycho!"lanjutnya lagi, dan tak terasa arinda menitikkan air matanya.

"GUE NGELAKUIN INI SEMUA ITU KARNA GUE CINTA SAMA LO REHAN!",ujar arinda lantang, dan rehan hanya tersenyum.

"LO ITU TERLALU TEROBSESI SAMA GUE, BUKAN CINTA!",jawab rehan dan berlalu meninggalkan arinda yang sedang menangis.
Arinda langsung mengusap air matanya secara kasar dengan punggung tangannya.
"Awas aja lo karamel, lo yang buat gue kayak gini",ujar arinda dengan tatapan mata yang sangat tajam.

________

Ditempat lain karamel sedang melatih teman temannya karena acara pensi akan diadakan 2 minggu mulai dari sekarang, oleh karena itu mereka harus ekstra untuk latihan,supaya bisa menampilkan dengan bagus.

"Karamel..",panggil bu anna.

"Yah bu, ada apa".

"Kamu selain tari pendet ini, kamu bisa tari apa lagi".

"Lumayan banyak sih bu, saya juga ngreasiin tari sendiri,"

"Oh ya.. Kalo kamu mau nanti kamu pas acara pensi bisa nampilin tari kreasi kamu itu"

"Beneran bu, emangnya boleh?"

"Ya boleh, tapi nanti kan diseleksi dulu,seleksinya itu besok di aula"

"Yaudah bu nanti saya ikut seleksinya"

"Iya, semoga aja kepilih yah"

"Iya bu, amin"jawab karamel sambil tersenyum.

Akhirnya latian tari pun selesai karena hari sudah mulai petang dan mereka semua boleh pulang, kecuali karamel dia tidak pulang terlebih dahulu, dia berinisiatif untuk berlatih kembali tari kreasinya. Karamel sangat menikmati gerakan demi gerakan tarinya, dan ketika ingin menyelesaikan gerakan terakhinya tiba tiba lampu diruangan itu padam dan begipu pula musik tarinya pun berhenti. Seketika tibuh karamel menegang dan bergetar hebat dia sangat takut dengan suasana seperti ini.

Karamel menangis tersendu sendu, yang dia ingat sekarang yaitu bang david, jika dulu karamel sedang ketakutan pasti ada bang david yang datang menenangkannya, tetapi sekarang sudah mustahil. Karamel berjalan perlahan sambil meraba raba dan menuju tempat dimana dia menaruh tasnya, dan karamel langsung mengambil hpnya dan menyalakan senter hpnya untuk menerangi ruangan, dia perlajan menuju pintu di lawannya rasa takunya, tetapi setelah sampai pada pintu ternyata pintu tersebut dikunci.

Karamel semakin panik dan menangis sekencang kencangnya dan berteriak meminta tolong, namun apalah daya sekolahan sekarang sudah sangat sepi jadi tidak ada yang bisa mendengar teriakannya.
"Tolongin amel hiks.., amel takut hiks.. Tolong...!!!!"
Dengan segera amel menghubungi nomor rehan, entah mengapa diotaknya sekarang hanya ada rehan, maka dari itu karamel langsung menghunginya.

KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang