Part-17

5.8K 270 0
                                    

Happy reading guys
Sorry typo

_________

Karamel membuka matanya perlahan, melihat sekeliling ruangan yang asing baginya seperti kamar laki laki , kemudian karamel melihat tubuhnya yang memakai selimut. Karamel langasung saja berteriak lantaran dia takut telah diapa apakan oleh oranf yang memiliki kamar ini.
"AAAAAAAAA....!"

Ketika mendengar teriakan karamel, rehan dan mamahnya segera berlari menuju kamar tersebut.
"Ada apa mel?"tanya rehan panik dengan nafas yang memburu.

"Gue dimana?"

"Dirumah gue, tepatnya dikamar gue"ucap rehan, karamel langsung melihat tubuhnya dibalik selibut tebal itu.

"Lo nggak ngapa ngapain gue kan?"tanya karamel dengan wajah paniknya. Sontak saja rehan dan mamahnya tertawa.

"Tenang nak, anak tante baik kok",ucap mamahnya rehan. Karamel menjadi sangat malu sekarang.

"Yaudah yuk kebawah, tante udah masak nih, ayo kita makan bersama, kaku cuci muka dulu sana atau mandi", ujar mamah rehan yang dibalas dengan anggukan kepala karamel. Mamah rehan pun berjalan keluar meninggalkan mereka berdua.

"Sana mandi dulu, ntar pake baju gue aja gantinya",ujar rehan kemudian rehan berjalan menuju almarinya dan mengambil celana joger cowok miliknya dan kaos berwarna merah.

"Nih buat ganti",lanjutnya dan karamel langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

_______

Setelah menunggu pada meja makan, akhirnya karamel datang dengan penampilan yang menurut rehan sangat cantik, rambut yang digerai, tidak memakai kacamata dan memakai baju miliknya yang membuatnya sangat senang.
"Eh udah mandinya nak, ayo sini makan bareng bareng"

Karamel pun berjalan menghampiri mereka dan duduk pada samping rehan dan berhadapan dengan mamahnya.
Mamah rehan mengambilkan makanan untuk karamel, mereka mulai menikmati makanan buatan mamah rehan yang sangat enak itu.

"Oh ya, nama kamu siapa?"tanya mamah rehan.

"Karamel, tan"ucapnya.

"Oh, bagus yah namanya, kamu bisa panggil tante Dina"

"Ya tante dina"

"Oh ya, kamu tinggal dimana?"

"Saya ngekost tan, di kosan ibu rini"

"Ibu rini yang suaminya namanya pak iwan bukan?",tebak tante dina.

"Iya, kok tante tau sih"

"Iya dia temen arisan tante kok".

"Kok bisa kebetulan sekali yah tan",jawab karamel dan tante dina hanya tersenyum.

"Oh ya, orang tua kamu tinggal dimana"tanya tante dina,seketika karamel tersedak makanannya dan terbatuk batuk.

"Minum dulu",ucap rehan sambil menyodorkan air putih dan langsung diminum karamel.

"Pertanyaan tante salah yah? Maaf yah"

"Oh.. Eng .. Enggak kok tan, orang tua saya tinggal dibandung tan",jawab karamel jujur dan dijawab tante dina dengan berohria. Tak terasa makanan mereka sudah habis.

"Oh yah mah rehan sama karamel mau keatas dulu yah mah",ujar rehan meninggalkan mamahnya dan berjalan menuju kamarnya.

"Han, mamah lo baik banget yah kayaknya sayang banget deh sama lo",ujar karamel yang dibalas dengan senyuman rehan, karamel melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam yang artinya dia harus segera pulang dan berangkat untuk bekerja.

"Yaallah... Udah jam segini gue mau pulang dulu yah, mau kerja soalnya",ujar karamel

"Gue anter aja",ucap rehan, mereka berdua jalan menuruni tangga rumah rehan dan menghampiri mamanya untuk berpamitan pulang.

"Tante, karamel mau pulang dulu yah"ucapnya sambil menyalimi tangannya.

"Kok cepetan sih, yaudah hati hatibyah dijalan, rehan awas yah jangan ngebut ngebut bawa motornya",ujar mamahnya memperingati rehan.

Rehan berjalan menuju garasi rumahnya untuk mengambil motor kesayangannya, dan menghampiri karamel. Rehan melajukan motornya dengan kecepatan rata rata, tak terasa sudah sampai pada kosan karamel.
"Makasih yah udah mau nganterin gue"

"Iya , nggak papa kok"

"Yaudah gue masuk dulu yah",ucap karamel dan berjalan menuju kosannya, berganti pakaian dan berdandan. Setelah selesai karamel keluar dan melihat rehan yang masih berada di depan kosannya.

"Loh, kok lo masih disini sih"

"Mau nganterin lo"

"Nggak usah, gue bisa berangkat sendiri kok"

"Cepet naik", ucapnya, dengan sangat terpaksa karamel menaiki motor rehan untuk menuju cafe tempatnya bekerja.

Tak terasa waktu sudah sangat larut dan karamel pulang menuju kosannya untuk beristirahat.

Ketika sampai pada kosannya karamel mulai membersihkan badannya dan karamel bergerak untuk membuka kardus yang berisi buku lamanya dan diambilnya buku diary miliknya yang merupakan kado dari bang david ketika dia dan karina ulangtahun, miliknya berwarna merah dan milik karina berwarna biru. Karamel mulai membuka buku diary tersebut dan menuliskansemua keluh kesanya tak terasa air matanya mengalir deras dan karamel pun menyudahinya dan menyimpan buku diary tersebut pada meja belajarnya, dan karamel merebahkan tubuhnya pada kasurnya dan terlelap.

________

Pagi harinya karamel sudah siap untuk berangkat sekolah bersama dengan rehan. Mereka memasuki gerbang sekolah yang lumayan sepi karena masih terlalu pagi, mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas. Baru saj karamel terduduk pada bangkunya tiba tiba hpnya berbunyi menandakan ada notif pesan.

Chalista.Almaguer
"Mel, gue mohon lu balik, kita disini semua kangen sama lu, apalagi sebentar lagi hari ulangtahun lo"

Ketika membaca pesan dari alma, sahabatnya waktu dibandung raut wajah karamel menjadi pias. Dia langsung pergi meninggalkan rehan dan berjalan melewati koridor sekolah yang sepi dan menuju pada taman belakang sekolah yang sepi itu. Disana karamel duduk pada tanah tanpa menggunakan alas apapun dan menangis tersendu sendu.  Karamel pun bergerak untuk mambalas pesan dari alma.

Karamel.A
"Gue rasa, gue nggak dibutuhin disana"

Jujur dalam hatinya merasakan hancur dan rindu dengan mereka, tetapi apa boleh buat waktu yang telah merubah segalanya. Bahkan orang yang selalu memberinya semangat dan segala motifasi sekarang pun membencinya. Orang tuanya pun tidak memperhatikannya mereka hanya mementingkan pekerjaannya, saudara kembarnya sekarang telah tiada karena kesalahannya yang membuat keluarganya membencinya. Sungguh karamel sangat hancur sehancurnya tetapi ia tutupi dengan senyuman yang orang lain tak mengetahui bahwa dibalik senyum dan tawanya menyembunyikan luka yang sangat mendalam.

Karamel merasa dirinya sangat tidak berguna, karena hal bodoh yang merenggut nyawa kakak kembarnya yang sangat ia sayangi, kakak kembar yang selalu membelanya dan tak terima jika karamel terluka sedikitpun bahkan harus dengan mengorbankan nyawanya dia berani, dan sekarang terjadi secara nyata, saudaranya meregang nyawanya karena kesalahan karamel.
"AAAAA... GUE BUKAN PEMBUNUH",teriak karamel dan menangis sesenggukan.

"Mommy, dady, abang, amel kangen kalian, amel pingin peluk kalian, maafin amel ini semua bukan salah amel",racaunya sambil menangis.

Bersambung......

________

Tinggalkan ejak kalian...

KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang