part-23

5.5K 252 2
                                    

'Aku tak tau pasti, sejak kapan perasaan ini mulai tumbuh, namun yang aku tau, rasa nyaman dan senyumanmu yang dapat memabukkan. Tetapi jika kau meneteskan air mata rasanya begitu menyiksa seakan akan hatiku tertikam oleh belati'

_____

Disisi lain rehan yang sedari tadi tak melihat karamel dan para sahabatnya yang tak kunjung kembali kekelas, membuatnya gelisa.

'Lo dimana sih mel, kenapa nggak balik balik', batin rehan.

Dengan sangat gelisanya, rehan sampai sampai menggebrak meja dengan reflek yang mengagetkan seisi ruangan tersebut.

"Rehan Putra Aditama, apa yang sedang kamu lakukan?!",ujar bu diyah yang terlihat menahan amarahnya.

"Lah tadi ibu liat saya lagi ngapain?",tanya rehan balik.

"Kamu ngapain nggebrak nggebrak meja segala!!",ucap bu diyah dengan suara yang meningkat satu oktaf.

"Nah itu tau, saya permisi keluar dulu",jawab rehan yang langsung pergi meninggalkan kelas tersebut.

"REHAN PUTRA ADITAMA, TIDAK SOPAN SEKALI KAMUU!!!",tetiak bu diyah yang sidah naik pitam dengan kelakuan rehan.

Rehan mencoba mencarinya ke taman belakang sekolah, toilet, kantin. Namun ia tidak menemukannya.

Rehan mencoba berjalan menuju rooftop, sesampainya pada rooftop sekolah rehan langsung menduduki kursi yang kosong.

"Kemana sih lo mel",ujar rehan frustasi.

"Oh iya, gue ogeb banget dah kan ada hp tinggal ditelfon juga",ucapnya mengatai dirinya sendiri.

Dicarinya kontak yang bernama Karamelmanis, langsuny saja rehan mendial nomor karamel.

"Halo mel"

"Iya halo, han"

"Lo dimana sekarang, kok nggak masuk kelas"

"Eh.. Itu.. Gue.. Eh.."

"Mel jangan bikin gue panik"

"Gue.. Bol.. Bolos sekolah"

"Yaampun, mel gue kira"

"Hehe, sorry"

"Posisi lo sekarang dimana"

"Cafe starbuck, tempat gue kerja"

"Otw",finish rehan dan menutup sambungan telefon tersebut.

Segera saja rehan menuju ke parkiran, dilihatnya satpam yang masih tertidur dengan gerbang yang terbuka lebar lebar. Rehan pun tersenyum penuh kemenangan.
"Rejeki anak sholeh",ujarnya pada diri sendiri.

Dilajukannya motor gede tersebut dengan kecepatan diatas rata rata, supaya cepat sampai pada tempat tujuan.

Dan tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya rehan sampai juga di cafe starbuck, diparkirkannya motor kesayangannya.

Rehan menelusuri pandangannya untuk mencari keberadaan karamel, dan akhirnya ketemu juga pada meja nomor 4.

"Ehh, rehan cepet amat lo sampenya",ujar putri.

"Aku gila jika tidak melihatmu barang semenitpunn karamel sayanggg",timpal anita menggoda rehan, yang membuat karamel tersipu malu.

"Apaan sih lo nitt",sambar karamel.

"Kalian kenapa bolos segala sih",ucap rehan.

"Sok suci lo, kayak nggak pernah bolos aja",dengus salsa yang mendapatkan tatapan tidak suka dari rehan.

KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang