Part-36

4.3K 241 0
                                    

Rehan dan mamahnya sudah berada di rumah sakit dan para sahabatnya pun berdatangan, ya mereka sangat shok mendengar kabar bahwa karamel kecelakaan.

"Mel, cepet sadar dong",ujar anita tercekat dan badannya yang gemetar.

"Tenang sayang, pasti karamel kuat kok didalem",alva berusaha menenangkan pacarnya.

Rehan hanya memandangi tubuh karamel yang penuh dengan alat alat medis yang melekat pada tubuhnya dari balik kaca.

Tidak tega melihat kekasihnya dalam keadaan antara hidup dan mati, rasanya rehan telah gagal menjaga karamel.

Dokter pun datang bersama dengan keluarga karamel, dan masuk bersama dengan suster suster yang lain, mereka hanya boleh menunggu di depan dan hanya dokter dan suster yang boleh memasuki ruang karamel.

Akhirnya pintu terbuka, dan mereka semua langsung mendekat pada dokter.
"Gimana dok anak saya?"tanya sean.

"Alhamdulillah, anak anda sudah melewati masa kritisnya, tapi.."

"Tapi apa dok?",tanya rehan memotong ucapan dokter.

"Pasien, koma".

Satu kata yang membuat mereka mematung.
"Permisi, saya ke ruangan saya dulu",pamit dokter tersebut.

Para sahabat karamel semuanya tidak menyangka, bahwa sahabatnya akan berakhir koma. Salsa menangis sesenggukan dan ditenangkan dengan erlan, entah mengapa erlan sangat tidak tega melihat salsa menangi seperti ini, dan erlan bergerak untuk mendekap salsa kedalam pelukannya.

"Tenang sa.."

"Karamel lan...",ujar salsa sesenggukan di dada bidang erlan.

"Tenang dulu.. Mendingan kita pulang baru besok jenguk lagi",usul erlan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, erlan mengantar salsa pulang ke rumahnya. Dan disusul yang lain.

Sekarang tinggal keluarga karamel dan rehan beserta mamahnya.
"Han pulang yuk, besok kamu sekolah",ajak mamahnya, namun rehan hanya melamun menatap kosong ke depan. Tak tega melihat anaknya seperti ini, langsung saja dirangkul bahunya dengan tangan kiri dan tangan kanannya bergerak untuk mengusap bahu rehan.

"Ayo pulang",ajaknya lagi, dan rehan pun tersadar dari lamunannya.
Akhirnya mereka pamit pulang dan berjalan gontai menuju ke mobil mereka, dan pulang ke rumah.

***

Rehan melangkahkan kakinya melewati koridor sekolah tanpa semangat, penampilannya sangat kacau, dan pandangannya kosong.

Setelah sampai pada kelasnya ia hanya duduk termenung dan melihat bangku sampingnya yang kosong, secara bersamaan ia memutar kembali memori ketika pertama kali karamel menjadi murid kelas ini, dan duduk di sampingnya dan mulai berkenalan, bayangan tersebut seakan seperti kaset yang diputar berulang kali.

Sampai lamunannya terbuyar, ketika gutu mapel masuki kelasnya. Dan mengikuti pelajaran dengan sangat malas. Rehan langsung berdiri dan melangkahkan kakinya meninggalkan kelas tanpa memperdulikan tatapan tak percaya dari mutid murid lainnya dan teriakan guru yang memanggil namanya.

Sekarang disini ia berada, tempat favoritnya, tempat yang selalu dikunjunginya ketika bolos jam pelajaran atau hanya untuk menenangkan dirinya.

Dan lagi lagi, ingatannya melayang pada saat rehan dan karamel duduk di tempat ini, dan rehan mengenalkan kepadanya bahwa rooftop sekolahan merupakan tempat persinggahannya.

Rehan mengacak rambutnya kasar, ia sangat menyesal tentang pertemuannya dengan felli yang membuat kekasihnya terbaring lemah di rumah sakit. Tindakan bodoh dengan memeluk felli, dan membuat karamel salah paham.

Rehan bangkit dan menuju parkiran untuk mengambil motor kebanggaannya kemudian menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, rehan langsung melangkah kan kakinya menuju ruangan dimana karamel dirawat, dibuka knop pintu tersebut dan menampilkan karamel yang masih menutup matannya dengan berbagai selang yang menancap pada tubuhnya.

Rehan duduk pada kursi yang berada di samping ranjang tersebut. Digenggamnya tangan dingin karamel dan menciumi buku buku jarinya.
"Mel, apa mimpi kamu itu sangat indah yah, sampai sampai kau tidak membuka buka matamu itu"

Rehan tersenyum sendu dan kembali berkata, walaupum tidak dijawab oleh karamel.
"Apa didalam mimpiku ada aku mel, apa kamu tau aku sangat hancur saat mengetahui kamu koma. Rasanya ingin saja aku mengganti posisi sekarang, lebih baik aku yang terbaring lemah di ranjang sialan ini, dari pada kekasihku, aku tak bisa melihatmu seperti ini mel"

Dan berbagai kata kata yang terucap pada bibir rehan, namun tidak ada respon dari karamel.

Rehan pun berdiri dan melangkah menuju sofa yang terdapat di ruangan ini, dan rehan merebahkan badannya di sofa tersebut hingga matanya terpejam dan terlelap.

***

Di tempat lain genk badgirls dan moshwanted sekolah itu tidak beranjak dari kelasnya, rasanya tidak memiliki nafsu makan saat sahabatnya sendiri terbaring lemah di rumah sakit.

Tiba tiba saja arinda dan kawan kawannya datang memasuki kelas ini dan membuat para sahabat rehan dan karamel geram.

"Bebeb rehan gue mana...",ujar arinda centil, yang membuat mereka semua berdecih.

"Ngapain lo ke sini!",tanya salsa sinis, ya memang salsa benci sekali terhadap mahluk satu ini, rasanya ingin saja menghempasnya ke lautan yang sangat dalam.

"Ya mau menuin bebeb gue lah, apa dia nggak masuk cuman karna si nerd itu koma yah",jelas arinda tidak suka.

"Dari mana lo tau kalau karamel koma?",selidik andre.

Seketika arinda menegang, dan tergagap.
"Ya.. Ya tau lah, udah ah nggak penting, bhay",ujarnya dan pergi meninggalkan mereka yang penuh tanda tanya.

"Kok gue ngrasa aneh yah sama tuh anak",ucap alva.

"Ya emang dia aneh",timpal erlan.

"Nggak gitu bego, kaya ada sesuatu gitu".

"Sejak kapan kamu perhatiin tuh nenel lampir",tanggap anita tidak suka dan alva langsung menghampirinya.

"Nggak gitu sayang"

"Jijik gue dengernya",sahut dylan.

"Tapi gue ngrasa juga gitu deh va, coba dari mana dia tau karamel koma",ujar putri bingung.

"Kita selidiki aja",ide sahda.

***

David memegangi tangan karemel dan mencium tangannya. Beberapa menit yang lalu rehan disuruh pulang oleh sean dan carlieny, karena hari sudah menjelang malam dan besok dia harus sekolah kembali.

"Abang kangen mel.."

"Tega sekali kamu biarin abang jadi nangis gini, kan nggak lucu. Mau sampai kapam kamu nutup mata indah mu itu mel",dadanya terasa sesak saat mengatakan itu.

"Andai saja bajingan itu nggak meluk cewek lain selain kamu, pasti nggak gini jadinya"

Sebuah tangan terulur mengelus pundak david, david pun menoleh dan mendapatkan mommy nya yang tersenyum sendu ke arahnya.

"Vid, makan dulu gih, dari kemaren nggak ada sesuap makanan masuk ke mulut kamu nak, mommy takut kamu sakit".

"Mom.. Sampai kapan amel gini mom",tanya nya mengalihkan perhatian.

"Pasti adik kamu bangun kok, mommy tau dia kuat",carlieny mengelus pundak david untuk memberikan semangat, walau dalam hatinya dia sangat terpuruk dan menginginkan karamel cepat sadar.

_______________

Jangan jadi silent reader yah....

Author tunggu vomment kalian..

Happy reading guyss




KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang