Hari ini seperti biasanya, rehan tidak mengikuti pelajaran, melainkan membolos dan berdiam diri pada rooftop sekolah.
Sudah 2 hari karamel masih terbaring lemah di rumah sakit, dan tidak ada perkembangan apapun.
Rehan melirik jam yang melekat pada tangannya dan sudah menunjukkan waktunya istirahat.
Rehan beranjak dari tempat itu dan menuju kelas, sesampainya di kelas rehan mendapatkan tatapan horror dari sahabatnya.
"Han, gue nggak tau den sama lo",ucap dylan
"Apaan sih lo",sahut rehan.
"Lo gila yah, apa gunanya lo bolos pelajaran mulu, apa dengan lo bolos pelajaran karamel bakalan bangun dari komanya!!"bentak andre geram.
Rehan merasa tersulut emosinya, dan langsung saja.
Bugh
Satu bogeman mendarat di pipi mulus andre, mereka semua memekik tertahan saat melihat kejadian ini.
"Bacok apa lo, terserah gue mau apa, nggak guna",
Bugh
Dylan mendaratkan pukulan di pipi rehan.
"Pikirin pake otak, kita itu care sama lo, ngeliat sahabat terpuruk itu lebih menyakitkan, asal lo tau kalo aja karamel tau lo gini pasti dia bakalan marah sama lo, nggak ada manfaat nya lo bolos bolos mulu",tutur dylan menahan emosinya.
Rehan sungguh kalap, dia menyesal telah memukul andre. Rehan duduk tak berdaya pada bangkunya dan mengacak rambutnya frustasi.
"Gue minta maaf, gue nggak ngontrol emosi",ujar rehan, dan yang lain menganga karena rehan barusan meminta maaf... Baru kali ini. Dan langsung saja mereka merubah raut muka mereka.
"Kita tau kok, apa yang lo rasain, kita juga minta maaf nggak bisa nolong banyak"
"Bebeb rehannn yuhu... Arinda datang",teriak arinda memekakan telinga mereka.
"Berisik amat si loh",sungut anita.
"Sirik lo, eh bebeb itu bibir kamu robek, keluar darahnya pula",ujar arinda dan bergerak mengusap darah yang keluar pada sudut bibir rehan, namun segera di petis oleh rehan.
"Nggak usah pegang pegang bisa nggak!"
"Ih, nanti malah tambah parah beb, sini aku obatin",arinda bergelayut manja pada lengan rehan.
Satu kata mewakili rehan, Muak!!..
"Nggak peduli gue"
"Kan gitu, kenapa sih kamu kayak banyak masalah gitu, crita dong sama aku?"
"...."
"Apa karna karamel si ner itu yah",
Rehan menatap tajam arinda, terpancar jelas kemarahan dari kilatan matanya.
Brak, rehan menggebrak meja dengan keras.
"Jangan sekali kalo lo jelekin pacar gue, yang gue tau dia lebih baik bahkan sangat baik dari kelakuan lo",ucap rehan sambil menunjuk nunjuk di depan wajah arinda.
Mereka semua yang ada di kelas itu bergidik ngeri melihat kemarahan rehan yang sudah di ubun ubun.
Arinda pun bergetar, mengeluarkan keringat dingin. Baru kali ini rehan semarah ini.
"Pergi!"
Dengan berat hati arinda dan kawan kawannya pun berlalu meninggalkan rehan dan lain lain.
Hening.
Pada akhirnya si alva membuka suara, memecah keheningan.
"Han, gue rasa ada yang arinda sembunyiin deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
KARAMEL[Completed]
Teen FictionHay guyss.... Ini cerita baru saya, maaf kalo kurang bagus tapi dimaklumin aja yah, soalnya saya baru pemula di dunia oranye ini ?? HAPPY READING YAH! ? SEMOGA SUKA ___________________