Part-43

4.8K 208 2
                                    

Jam istirahat tiba, rehan dan karamel bergegas menuju kantin bersama dengan yang lain, tetapi rehan dan karamel memilih misahkan diri dari yang lainnya.

Setelah memesan makanan, mereka mulai menikmati siomay legendnya mang ujang, sesekali rehan menyuapi karamel begitu pun sebalikya.

Tiba tiba frans datang dan duduk disamping karamel.

"Hay mel",sapa frans.

Karamel tersenyum kaku, kemudian tatapannya beralih pada rehan yang sedari tadi menatap frans tajam.

"Eh, ada lo juga han"

"Ngapain lo disini"

"Ya mau makan lah, ini tuh kantin".

"Dan masih banyak tempat yang kosong, mendingan lo cari tempat lain aja, nggak usah ganggu",sahut rehan cepat.

"Ye sensi amat lo, kalo gue pengennya disini gimana"

Rehan menggeram kesal, menahan amarahnya.

Dari jauh arinda melihat frans yang sedang mengganggu mereka, karena tekatnya sekarang ingin merubah sikap menjadi yang lebih baik lagi, arinda berjalan menuju mereka. Yang ia ingin kan hanya satu, rehan dan karamel bisa berduaan dengan tenang, tidak ada yang mengganggunya.

"Frans makan yuk",ajak arinda.

"Hah?"

"Makan ayo, cari tempat lain"

"Nggak ah gue mau disini aja"

"Ayo lah frans, sama gue cari tempat lain tuh tuh masih banyak yang kosong",tunjuknya pada meja yang masih kosong dan memohon dengan memperlihatkan pupy eyesnya.

Frans mendengus, jika sudah ada yang memohon dengan cara mengeluarkan jurus pupy eyesnya, maka frans akan kalah.

Arinda tersenyum kemenangan.
"Yaudah ayo", mereka berdua berjalan menuju bangku kosong dan arinda sesekali menengok ke belakang dan menatap rehan dan karamel dengan senyum yang merekah di bibirnya.

Karamel tertegun, barusan arinda?, sifatnya sekarang berubah drastis. Mungkin benar jika dia ingin bertekad merubah dirinya menjadi lebih baik lagi, itung itung menebus kesalahannya kepada karamel.

"Arinda sekarang berubah yah",ujar karamel, rehan hanya bergumam untuk menjawabnya.

"Salut deh sama dia",tambah karamel.

"Inget siapa yang bikin kamu kecelakaan"

"Iya aku tau itu, tapi kayaknya dia beneran mau berubah deh. Kamu mau kan maafin arinda?",

Rehan mengernyitkan dahinya, seakan mengarti maksud dari rehan, karamel memperjelas ucapannya.

"Yah maafin arinda? Demi aku?"

Rehan menghela nafas dan mengangguk pasrah.

Seketika karamel langsung mencubit hidung rehan.

"Ummm makasih sayang",ujarnya gemas.

Rehan tersenyum, rasanya baru kali ini dipanggil karamel dengan sebutan "sayang"

"Oh ya, nanti pulang sekolah jalan jalan yuk",ajak rehan.

"Aaa mau mau",ujar karamel semangat 45.

"Btw, mau kemana emang?"

"Rahasia dong, nanti kamu juga tau"

"Mainnya rahasia rahasiaan kamu, tapi... Nggak papa lah, yang penting jalan sama kamu",ujar karamel dengan wajah imutnya.

"Gemesin banget sih ini, anak siapa",tutur rehan sambik mencubit kedua pipi karamel.

KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang