Part-41

4.5K 199 5
                                    


Karamel menuju ke kantin  bersama dengan sahabatnya diikuti dengan erlan dkk, tetapi tidak untuk rehan, dia lebih memilih menyendiri menuju rooftop. Memandang kendaraan yang berlalu lalang dari atas gedung.

Sedangkan karamel, ketika sedang asik makan dan bersendau gurau, dari arah lorong koridor sebelah kiri, arinda dan kawan kawannya datang menghampiri karamel.

"Ngapain lo nenek lampir",tanya salsa.

"Gue mau ngomong sama karamel bukan loh"

"Mel..", karamel menoleh sekilas.

"Apaan"

"Gue minta maaf"

"Soal?"

"Pertama kecelakaan, itu murni rencana gue. Dan yang ke dua soal rehan"

"Kok?"

"Iyah, pas lo ngeliat rehan meluk cewek itu bagian dari rencana gue, gue nyuruh mantan rehan buat nemuin rehan, dan lo tenang aja, rehan udah nggak ada apa apa kok sama tuh cewek".

Semua hening, kaget saat arinda menyatakan pasal kesalahannya.

"Gue minta maaf banget soal ini, gue ngerti gue salah, gue harap lo maafin gue. Nggak salah kan kalo gue mau berubah ke yang lebih baik lagi"

Semuanya menganga lebar lebar, hampir saja rahang mereka jatuh ke lantai:v.

"Dasarnya aja picik, gimana mau berubah lo",cibir salsa.

"Salsa..",peringat karamel.

Karamel bangkit dan langsung berlari mengabaikan teriakan teriakan sahabatnya.

Menuju ke kelas, namun tidak ada rehan, dan kembali berlari seperti kesetanan menuju ke rooftop.

Dan benar saja, rehan sedang duduk memebelakanginya, karamel jalan perlahan dan memeluk rehan dari belakang dengan nafas yang memburu dan jantung yang berdetak hebat. Dan itu semua dapat dirasakan oleh rehan.

Rehan membalikkan badan dan memandang wajah karamel yang penuh dengan peluh dan air mata.

"Han, maafin aku", karamel menunduk, masih dengan meneteskan air matanya.

Rehan tak tega melihat karamel seperti ini, langsung saja rehan mendekap karamel dalam pelukannya.

"Nggak usah minta maaf, kamu nggak salah kok", karamel semakin kencang menangis disertai dengan isakan tangisnya.

"Tap... Tapi dari kemarin aku jauhin kamu, nggak denger dulu penjelasan kamu, ter..", ucapan karamel terpotong saat rehan mencium bibirnya.

Lembut, rasa hangat menjalar ke seluruh tubuh. Sampai beberapa detik baru rehan melepaskan ciuman tadi.

"Aku nggak papa kok, yang penting kamu udah percaya lagi sama aku".

Rehan menuntun karamel untuk duduk bersebelahan dengannya. Karamel menyender pada bahu rehan, dan rehan mengalungkan tangannya.

"Mel.. Aku mau ngomong", rehan ingin membicarakan soal kepindahannya ke london, namun bibirnya terasa kelu, tak bisa mengucapkan kata kata.

"Apa"

"Aku kangen masa masa kayak gini mel, pingin selalu deket sama kamu, selalu seperti ini tanpa ada yang memisahkan kita"

"Kamu ngomong apa sih han kaya mau pergi jauh aja, lagian aku juga pengen gitu, pengennnn banget malah"

Rehan tersenyum sendu.
"Maafin aku, tapi kayaknya nggak bisa"

Karamel menegakkan badannya.
"Maksud kamu apa coba"

KARAMEL[Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang