Hari ini hari yang sangat berharga baginya, rasanya sekarang karamel sedang melayang layang di angkasa, akhirnya pangeran icenya sudah menjadi miliknya. Karamel berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu bersama dengannya.
Karamel bersyukur masih ada orang yang menyayanginya setelah keluarganya mungkin, entahlah karamel sendiri tidak mengerti.
Karamel dan rehan tidak langsung pulang, melainkan mereka berniat untuk jalan jalan sebentar.
"Kita kemana nih?",tanya rehan."Terserah"
"Nonton", namun hanya dibalas gelengan kepala karamel.
"Mall", karamel membalasnya dengan gelengan kepala lagi.
"Cafe",lagi lagi karamel menggelengkan kepala.
"Untung sayang, coba kalo enggak",ujar rehan sambil mencubit pipi karamel.
"Aww, sakit ih.. Lepasin"
"Terus kita kamana?"
"Ke rumah kamu yah",rehan menganga dengan jawaban karamel, dan terkekeh.
"Kenapa ke rumah aku,kan kita bisa jalan jalan aja"
"Kangen sama mamah kamu"
"Hmmm, yaudah deh ayo, naik"
Karamel pun naik ke motor rehan dengan bantuan tangannya dipegang oleh rehan.Rehan mulai menjalankan laju motornya, serasa seperti jalan hanya milik berdua, dengan seenak jidadnya rehan mengendarai motornya dengan meliuk liuk.
"Rehann.. Yang bener ntar jatohh",teriak karamelRehan yang mamandang ekspresi karemel lewat kaca spion motornya menjadi gemas sendiri dan menyunggingkan senyuman.
Tak terasa mereka sudah sampai di halaman rumah rehan.
Karamel turun dari motor rehan, dan berjalan beriringan memasuki rumahnya."Mah... Mamah...",teriak rehan menggema di ruang tengah.
"Eh.. Anak mamah yang paling ganteng tiada tara ini sudah pulang rupanya",ujarnya, dan rehan langsung menyalimi tangan mamahnya begitu juga dengan karamel.
"Eh karamel, kok baru main sih"
"Hehe iya tan, sibuk sama tugas sekola tan"
"Mel aku ganti baju dulu yah, mah temenin amel ngobrol mah",pamit rehan dan segera menuju karnya untuk berganti.
"Sekali lagi trimakasih yah nak"
"Untuk?",tanya karamel kebingungan.
"Sudah membuat rehan jadi lebih baik lagi, akhir akhir ini. Dia juga sering cerita loh ke tante tentang kamu mel"
"Masa sih tante"
"Iya, kamu udah jadian belom sama dia. Soalnya rehan minta saran mulu ke tante, dia bingung mau nembaknya gimana"
Karamel pun menjadi malu sendiri, sepertinya pipinya sudah seperti kepiting rebus sekarang.
"Aduh amel jadi malu tan"
"Nggak usah malu malu, lagian tante juga setuju kamu sama rehan"
"Makasih tah, tante baik banget kayaknya sayangg banget sama rehan"
"Iya begitu, maklum anak semata wayang"
"Hehe, amel boleh manggil tante bunda nggak, soalnya amel jadi keinget sama mommy"
"Boleh aja sayang, anggep saya ibu kamu juga nggak papa"
"Makasih tante",karamel langsung memeluk bundanya itu.
Ekhem!
"Cemburu nih pacarnya",ujar rehan.
Karamel pun langsung melepaskan pelukannya."Tau deh anak mama yang udah nggak jomblo lagi",goda ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARAMEL[Completed]
Teen FictionHay guyss.... Ini cerita baru saya, maaf kalo kurang bagus tapi dimaklumin aja yah, soalnya saya baru pemula di dunia oranye ini ?? HAPPY READING YAH! ? SEMOGA SUKA ___________________