TIGA

15.4K 513 28
                                    

"Lo sama Vira ada apaan, sih?" tanya Bagas, sahabat Tian.

 "Gue saranin lo yah, sebaiknya lo jangan mainin Vira deh, kayaknya dia cewek baik-baik," saran Risky, sahabat Tian.

"Kalian diem aja, ini urusan gue!" Tian pergi meninggalkan sahabatnya dan pergi entah kemana.

"Ah elah, apa salahnya sih sahabat ngasih saran," gerutu Risky, Bagas menepuk-nepuk punggung Risky, "Sabar, ini ujian,". 

"Sakit ogeb!" Risky kemudian menjitak kepala Bagas karena punggungnya di pukul-pukul oleh Bagas, awalnya sih biasa lama-lama semakin keras pukulanya.

"Aduh, gue juga sakit lo jitak," keluh Bagas lalu mengusap-usap kepalanya yang nyeri akibat di jitak oleh Risky.

"Ah serah lo, gue mau pergi, enek gue liat muka lo mending cari cewek aja," Risky pergi meninggalkan Bagas.

"Ih, Roma jangan ninggalin Ani. Kamu tega Roma, " Bagas berakting seperti dalam film. Risky hanya bergidik jijik melihat tingkah sahabatnya itu sedangkan murid-murid yang melihat tingkah Bagas itu langung tertawa terbahak-bahak. Bagas berlari menghampiri Risky yang belum jauh dari meja mereka tadi.

Bagas memegang tangan Risky, "Jangan pergi Roma!" Risky yang meresa risih dan juga malu langsung mendorong Bagas agar menjauh.

"Kamu jahat Roma!" Bagas menghentak-hentakan kakinya di lantai seperti anak kecil yang minta ice cream namun tidak di belikan. 

"Anjing ni orang," umpat Risky lalu berlari meninggalkan Bagas. Bagas pun ikut lari mengejar Risky yang menjauh darinya.

"Tidak Roma, jangan pergi Roma!" Setelah kepergian mereka tawa murid-murid pecah karena tingkah konyol Bagas tadi.

Vira dan sahabat-sahabatnya ternyata sedari tadi melihat aksi Bagas itu pun juga ikut tertawa.Vira pun juga ikut tertawa. Yah Vira sudah merasa lebih baik karena dia sudah menceritakan semuanya kepada sahabat-sabatnya.

"Untung dia ganteng," Mila memperhatikan Bagas dan Rizky. 

"Kalo nggak?" sambar Yola. 

"Yah gue musnahin tuh orang kayak dia. Cowok ngedrama banget," jawab Mila.

"Awas nanti cinta loh." Celetuk Devi. Mila bergidik mendengarnya.

"Apaan sih." tawa mereka pun pecah.

"Kok bisa ya mereka temenan sama Tian yang beda banget sama mereka?" tanya Devi kepada para sahabatnya.

"Sahabat itu saling melengkapi, yang penting kita merasa nyaman, why not?" jawab Vira.

"Tuh dengerin dari pakarnya," Mila menelonyor kepala Devi. 

"Apaan sih Mil," ucap Devi kesal. 

"Sorry mak," Mila terkekeh. 

"Udah-udah jangan berteman," ucap Yola membuat mereka menatap tajam ke arah Yola. Yola cengengesan, "Sorry Typo, maksutnya berantem."

●●●

Bel pulang sekolah baru saja terdengar. Beberapa murid masih bersiap-siap pulang dan sebagian sudah keluar dari tadi, mungkin karena kelas mereka jam kosong. Seperti kelas Tian, yang sedari tadi sudah keluar karena guru yang mengajar sedang berhalangan untuk hadir.

Open Your Heart (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang