TIGAPULUH

9K 373 11
                                    

Holaa.
Thanks buat kalian para readers. Enggak kerasa udah nembus 11k viewers. Bahagia saya. Jangan bosen-bosen baca cerita aku yah. Makasih yang udah ngasih vote dan komen yah...
Makasih makasih dan makasih....

•●•

"Lo pilih mana? Jangan anggap main-main kata-kata gue." ucap Tasya dengan angkuhnya.

Brakk

"Woy lepasin enggak?" seseorang mendobrak pintu dan berteriak kesetanan. Semua orang di dalam kamar mandi tersebut pun seketika menoleh ke sumber suara.

"Vero?" seru Tasya seketika itupun dia menjauh dari Vira dan begitu juga teman-teman Vira.

"Lo apaain Vira?hah?" tanya Vero penuh dengan amarah.

Vero maju beberapa langkah dan menarik pergelangan tangan Vira. Vero tersentak kaget saat merasakan tangan Vira yang begitu dingin. Mungkin ia begitu takut, pikir Vero. Ia pun menarik Vira agar bersembunyi di belakan badan Vero.

"Sorry kak gue enggak becus ngejaga lo." batin Vero dalam hati.

"Ck! Cewek model apaan kalian semua beraninya keroyokan. Bersaing itu yang sehat." cibir Vero.

Vira masih diam di belakangan tubuh Vero.

"Apaan sih lo enggak ada urusannya sama lo. Inget tuh kata-kata gue, Vira si PHO." ucap Tasya dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Yuk guys kita pergi." Tasya keluar dan mengajak kawan-kawannya untuk mengikutinya.

"Lo enggak papa?" tanya Vero saat Tasya sudah pergi.

"Udah gue enggak papa. Yuk pulang." Vira menggandeng tangan Vero untuk keluar dari kamar mandi tersebut.

"Duh sorry gue ada kerja kelompok nih kak. Lo bareng kak Tian aja yah. Nanti kalo lo ikut gue lama. Keliatannya lo udah capek."

"Gue ikut lo aja."

"Jangan kak. Lo udah capek nanti lo sakit gimana?"

"Biarin. Mending sakit daripada sama si dia."

Sebenanya Vira menolak pulang bersama Tian karena ia masih benci dengan Tian dan ia juga sedikit takut jika ancaman Tasya akan benar-benar terjadi. Ia takut jika orang-orang yang disayanginya terluka.

"Si dia?"

"Ya itu tuh siapa tuh namanya gue lupa." Vira berakting seolah olah mengingat nama orang tersebut.

"Ck! Kenalan dulu sana. Noh orangnya dateng." decak Vero.

Vira memutar bola matanya malah saat melihat Tian begitu riangnya berjalan menghampiri dua orang adik kakak tersebut. Hidupnya seperti tanpa beban. Sangat bahagia.

"Gih sana kenalan. Katanya belom kenalan." ucap Vero saat Tian sudah berada di sampingnya. Tian mengernyitkan dahinya bingung.

"Nih kak, katanya dia enggak kenal sama lo." Vero menunjuk Vira dengan dagunya. Sedangkan Vira sudah memasang muoa kesalnya.

"Oh kenalin. Tian. Cowok terganteng, terkeren, termanis di sekolah ini. Calon tunangan Viranda Anastasya. Dan juga calon suaminya." Tian mengulurkan tanganya untuk berjabat tangan dengan Vira. Sedangkan Vira membuang mukanya dan menatap ke arah lain. Vero kerkikik geli.

"Siapa nama anda. Sepertinya nama anda cantik seperti wajahnya." celetuk Tian.

Vira langsung melenggang pergi meninggalkan kedua lelaki tersebut.

"Kak nitip kakak gue yah. Jagain dia. Anter dia sampe kerumah dengan selamat. Awas kalo lecet." ancam Vero dengan raut wajah yang dibuat sok serius.

Open Your Heart (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang