Tak terasa tiga bulan berlalu dengan cepat. Semenjak kejadian gomba-menggombal yang berakibat kena marah dari Bu Ratih, dan juga kejadian marahnya Vira. Namun, namanya juga cewek, dirayu dikit aja pasti juga luluh. Hal itu pun berlaku kepada Vira.
Setelah Vira marah-marah alias ngambek karena Vira berpikir candaan Tian waktu itu sangatlah tidak lucu, jatuhnya malah tidak sopan. Tian menjadi bingung dibuatnya, kenapa hal sepele seperti itu menjadi masalah besar diakhir. Namanya juga cowok, ya serba salah. Mungkin bernapas aja sudah salah, eh enggak deng. Dan satu lagi, namanya juga cewek, mau ngelakuin apapun itu, walaupun benar atau salah, tetap saja dimata mereka itu adalah hal yang paling benar. Intinya cowok itu selalu salah, dan cewek lah yang selalu benar. Entah berasal dari mana kata-kata tersebut, namun sayangnya Vira sudah menerapkannya.
Tian menjadi galau saat Vira marah. Ia memikirkan berbagai cara agar Vira memaafkannya. Namun sayang, pikirannya sudah taidak mampu untuk berpikir lagi. Akhirnya ia meminta saran dari sahabatnya. Namun lagi-lagi sayang, bukannya mendapat saran dari sahabatnya, Tian malah mendapat cibiran dari salah satu sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Bagas.
"Rasain lo, makanya jangan suka marah-marah sama temen. Nah lo dapet karma kan," cibir Bagas kepada Tian.
Tian yang sadar, toh percuma ngomong sama Bagas pun akhirnya pergi dan meminta saran kepada seseorang yang pasti bisa memberi saran. Yah, siapa lagi kalau bukan Vero, adik Vira.
Benar dugaan Tian, Setelah mendapat saran dari Vero. Akhirnya Tian dapat membujuk Vira kembali. Walau hanya dengan novel yang akhir-akhir ini diinginkan oleh Vira dan sedikit rayuan maut dari Tian, akhirnya Vira kembali luluh. Ada untungnya juga Tian meminta saran kepada Vero. Namun, sebenarnya Vira sudah memaafkan Tian, dia sadar bahwa ia terlalu berlebihan pada hari itu. Mungkin karena efek PMS jadi emosinya tak menentu. Tapi, karena gengsi untuk menyapa lebih dulu, akhirnya Vira diam.
Kalau ditanya bagaimana perkembangan hubungan Tian dan Vira, jawabanya adalah diam. Tak ada berkembangan, status mereka masih sama, TTM alias teman tapi mesra. Kalau bahasa anak jaman sekarang, teman rasa pacar.
Bagaimana mau maju setiap Tian mengajak jadian jawaban Vira tetap sama, "Sekolah dulu yang pinter, jangan mikir pacaran mulu," ngajak pacaran Vira seperti ngajak nikah aja, susah banget. kesal? Sudah pasti Tian sudah kesal.
Namun, hal tersebut tak mengurungkan niat Tian untuk memperjuangkan cintanya. Walau sesadis apapun kisah cintanya, di hatinya Cuma ada Vira. Vira, gadis yang dulu dibencinya. Vira, gadis yang dulu selalu membuatnya kesal. Vira, gadis yang dulu dipermainkannya. Vira, adis yang dulu membuatnya bingung untuk membedakan mana benci dan mana cinta. Vira, gadis yang dulumenolak cintanya. Vira, gadis yang dulu memberi kesempatan kedua untuknya. Vira, yang sekarang sedang diperjuangkan olehnya.
°°°
"Gimana, apa jawabanmu?" tanya Bagus kepada putri satu-satunya.
Vira mendadak bisu, bibirnya kelu untuk berucap. Namun, setelah menarik napas dalam-dalam akhirnya ia bersuara, "Iya, aku mau, Pa," jawabnya.
Bagus dan Lili tampak lega dengan keputusan yang sudah diambil oleh anaknya tersebut. Namun, berbanding terbalik dengan Vira, Vira tampak gelisah. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Setelah beberapa lama dia berkutat dengan pikirnya, akhirnya dia menyunggingkan senyum, "Mungkin ini yang terbaik, semoga saja," gumamnya pelan.
°°°
"Eh, seminggu lagi ultahnya Tian yah, dua hari abis UN?" tanya Vira kepada Bagas yang duduk di depannya dengan meja yang memisahkan.
"Yo'i mbak bro," jawab Bagas santai tanpa melirik Vira sedikit pun, matanya fokus kepada layar ponsel yang sedang memutar game kesukaannya.
"Lo sama Risky enggak ada niatan buat bikin suprise atau apa gitu?" tanya Vira kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Heart (Complete)
Novela JuvenilKepercayaan itu seperti sebuah kaca. Bilamana kaca itu pecah. Karena sengaja atau tidak sengaja, tetap saja kaca itu akan pecah. Bila kaca sudah pecah, walaupun sudah direkatkkan kembali, bekasnya akan masih terlihat. "Ada dua pilihan, pertama tetap...