•●•
Viranda POV
"Vir" panggil seseorang di sebelahku
"Hmm..." aku pun menoleh ke arahnya.
Aku duduk berdua di sebuah taman yang indah. Di temani cayaha malam yang membuat suasana semakin indah.
Bintang dan bulan sedang bersinar menerangi malam ini. Begitu romantisnya malam ini.
Lelaki itu berdiri dan berlutut di hadapanku. Aku masih terduduk di bangku taman tersebut. Lelaki itu mengambil tanganku dan menggenggamnya.
Sumpah ini romantis sekali. Jantungku berdebar lebih cepat. Kasian sekali jantungku mungkin nanti jantungku kecapekan.
Ah biarkanlah
"Gue suka sama lo." ucapnya
Aku pun membelalakkan mataku keget. Aku kaget apa baru saja yang aku dengar. Apa yang di katakan orang di sebelahku barusan. Aku tak percaya.
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku.
"Gue suka sama lo. Lo mau enggak jadi pacar gue?" pintanya.
Hah? Aku harus bagaimana ini?
Aku menatapnya lekat-lekat.
"Emmm. Gue mau." jawabku sambil mengangguk-angguk malu. Dapat ku pastikan sekarang pipiku sedang merah padam.
Namun tiba-tiba gerimis datang. Titik-titik air hujan mulai jatuh dari langit. Ya Tuhan kenapa hujan datang tiba-tiba.
Lalu kemudian terdengar suara orang memanggil-manggil namaku. Sebentar...sepertinya itu suara mamiku. Terus dimana mamiku.
Suara itu semakin lama semakin terdengar sangat jelas. Aku yakin itu suara mamiku.
Byurrr....
Author POV
Byurrr....
"AAAAAAAA! HUJANNN!" teriak Vira yang langsung duduk di atas ranjangnya.
Vira mengerjap-ngerjapkan matanya.
'Shit! Cuma mimpi.' umpat Vira dalam hati.
Vira menoleh ke sebelah kirinya. Dan dilihatlah maminya bersidekap sambil membawa gayung di tangannya.
Vira yakin ini semua pasti ulah maminya. Maminya menyiramnya dengan air dari gayung tersebut. Vira mencebikkan bibirnya kesal.
"Vira kamu itu udah gede. Masak tiap hari di bangunin. Mami capek vira. Cewek tidurnya kayak kebo. Di teriakin enggak bangun. Di cipratin air enggak bangun. Di siram air baru bangun. Mami capek Vira. Pantes nak Tian ogah sama kamu. Tingkah kamu masih seperti anak kecil." Lili kesal sambil mengelus-elus dadanya untuk menenangkan dirinya.
'Tian?' batin Vira kemudian ia mengingat mimpi baru saja. Ia tadi bermimpi bahwa Tian menyatakan suka kepadanya.
Vira senyum-senyum sendiri tak jelas. Sedangkan Lili menatap anaknya jengah.
Bagaimana tidak Lili memarahi Vira namun Vira malah senyum-senyum sendiri. Siapa yang enggak bingung coba.
Duk...
Lili memukul kepala Vira memakai gayung yang berada di tanganya. Lalu kemudian Vira mengaduh sambil mengusap-usap kepalanya yang berdenyut karena sakit.
"Di marahin malah senyam-senyum" cibir Lili.
Vira malah cengengesan sambil menggaruk-nggaruk tengkuknya yang tak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Heart (Complete)
Novela JuvenilKepercayaan itu seperti sebuah kaca. Bilamana kaca itu pecah. Karena sengaja atau tidak sengaja, tetap saja kaca itu akan pecah. Bila kaca sudah pecah, walaupun sudah direkatkkan kembali, bekasnya akan masih terlihat. "Ada dua pilihan, pertama tetap...