Author POV
Seorang gadis tengah duduk di kursi mobil belakang. Tangannya diikat, mulutnya dibekap oleh kain matanya pun juga ditutup oleh kain. Ia menangis dalam diam.
Dia takut sungguh-sungguh takut. Dalam hatinya ia berdoa berharap siapa saja menolongnya.
Disebelah kanan dan kirinya ada lelaki yang menjaganya. Oh seorang Vira sekarang sedang diculik. Siapun tolonglah Vira.
Tak lama kemudian mobil itupun berhenti. Lalu dua orang lelaki itu membawa Vira ke dalam sebuah tempat yang sangat sepi. Vira semakin takut walaupun matanya sedang tertutup.
Kemudin mereka berhenti setelah masuk ke dalam tempat tersebut. Dan setelah itu kedua orang tersebut membuka ikatan tangan, mulut dan matanya. Yang satu membuka ikatan tangan yang satunya ikatan mulut. Dan terakhir ikatan mata Vira.
Vira mengerjap-ngerjapkan matanya yang sembab karena menangis. Matanya membelalak saat ia melihat seseorang sedang duduk di kursiyanf berada tak jauh dari ia berdiri.
Dua lelaki itu? Mereka sudah pergi entah kemana. Tinggal ada dua orang yaitu seorang lelaki dan Vira. Vira tak dapat melihat dengan jelas karena penerangan cahaya sangat minim. Namun terlihat jelas bahwa ia laki-laki adalah potongan rambut khas laki-laki.
Kemudian lampu tiba-tiba menyala dan betapa terkejutnya Vira melihat laki-laki yang duduk itu. Mereka tengah berada disebuah cafe. Tak ada pengunjung mungkin memang sedang di sewa.
Lelaki itu mengambil sebuah gitar yang berada di sampingnya. Dan iapun mulai memainkannya dan menyanyikan sebuah lagu.
SinceI’ve known you babe
You were a light for me
But taste of your sincerity
Build me a world to believe
But still there’s a doubt
In you for loving me
Though deep down inside
You see what’s in meAldi menatap ke arah Vira dan sedangkan yang ditatap sedang mematung. Aldi melemparkan senyuman yang bisa membuat wanita manapun meleleh akan pesonanya.
Be my lady
Be the one
And great things will come to our heart
You’re my lady
You’re my one
Give me chance to show you loveNyanyian pun sudah berhenti. Aldi berdiri dan meletakkan gitar yang sedari tadi mengiringi suara merdunya. Ia berjalan ke arah Vira yang masih dengan posisi mematungnya tanpa berpindah satu inchi pun.
Saat mendengar sekaligus melihat Aldi yang bernyanyi utuknya kenapa malah Tian yang berada di pikiranya. Mengingat-ingat Tian pernah melakukan hal yang sama. Namun bedanya Tian hanya lewat Vidcall sedangkan Aldi secara live di depan mata.
Aldi yang sudah berdiri di depan Vira dan langsung berlutut di hadapan Vira. Vira membulatkan matanya kaget.
"Viranda Anastasya, apakah kamu mau menjadi kekasih dari Aldino Raka Pamungkas?" ujar Aldi yang masih berlutut dengan menyodorkan setangkai mawar merah. Entah sejak kapan Aldi membawa mawar merah.
Apa yang harus dilakukan Vira? Oh tidak sekarang hatinya bukan untuk Aldi. Perasaan itu sudah menghilang bak ditelan bumi. Oh Mungkin Aldi sudah terlambat. Darimana saja kau Aldi kenapa baru sekarang. Kenapa tak dari dulu saat Vira menyukaimu.
Terlambat. Satu kata untuk Aldi.
Di satu sisi Vira tak lagi mempunyai perasaan kepada Aldi lagi. Di sisi lain ia tak mau membuat Aldi kecewa. Ya Tuhan apa yang harus di lakukan Vira
Siapa sih yang tidak meleleh saat di perlakukan romantis seperti itu. Beruntung sekali Vira. Di tembak oleh dua laki-laki.
"Bagaimana Vira?" seru Aldi kepada Vira yang tak kunjung membuka suara.
"Em..em..kak." ujar Vira yang gugup dan bingung harus menjawab apa.
"Tak apa kalo kamu enggak jawab sekarang. Aku enggak maksa." kata Aldi dengan nada yang lembut. Itu membuat Vira semakin tak enak hati.
"Maaf ya kak..." ucap Vira dengan menundukkan kepalanya. Ia merasa tak enak hati.
Sungguh jahat sekali Vira menggantungkan dua lelaki. Vira tak punya pilihan. Di hatinya sekarang hanya ada Tian namun ia masuh ragu, ia tak ingin tersakiti lagi. Dan juga ia tak mau membuat Aldi kecewa. Mungkin saja hati ini kembali lagi kepada Aldi yang pernah singgah di hatinya.
"Hey... Tak apa. Kan orang sabar di sayang pacar ehh Tuhan maksutnya." kata Aldi yang membuat Vira tersenyum.
"Tau enggak kak aku nangis. Aku kira aku di culik beneran terus dibunuh terus dibuang. Oh ya Tuhan aku takut sekali kak. Jahat banget kakak." Ujar Vira sambil mengerucutkan bibirnya.
"Maaf...kan ceritanya surprise." Aldi terkekeh.
•●•
Tian keluar dari gerbang sekolah menggunakan motor kesayangannya. Ia ingin pulang setelah latihan futsal. Sekarang sudah pukul 4 sore.
Setelah beberapa meter Tian melihat seorang gadis tengah berdiri sendirian. Merasa kasian ia mengampiri gadis tersebut.
"Lo belum pulang?" tanya Tian yang sudah berhenti di depan gadis itu.
"Belum kak, tadi habis ikut ekstra padus. Lagi nunggu jemputan. Kakak di chat enggak di bales." jawab Salsa. Gadis itu adalah Salsa.
"Rumah lo searah sama rumahnya Vira kan?" tanya Tian. Salsa hanya mengangguk.
"Gue mau ke rumah Vira. Lo mau nebeng kagak?" gadis itu tampak bahagia. Ia pun menerima ajakan Tian.
•●•
"Makasih ya kak." ucap Salsa yang sudah turun dari motor Tian. Tian hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Salsa.
Tian sebenarnya tak ada niat untuk pergi kerumah Vira. Namun ia merasa kasian melihat salsa sendirian belum di jemput. Akhirnya niat Tian berubah ia ingin memastikan apakahVira sampai rumah dengan selamat tanpa lecet sedikit pun.
Tak lama kemudian Tian sampai di depan gerbang rumah Vira. Setelah itu Tian masuk ke dalam dan memarkir motornya.
Saat melepas helmnya tiba-tiba sebuah mobil datang. Tian terbakar api cemburu saat melihat Vira keluar dari mobil itu dan diikuti oleh Aldi.
Vira sempat kaget melihat Tian berada di rumahnya. Vira bisa menebak pasti Tian akan marah saat melihat Vira bersama lelaki lain. Dan benar sekali.
Vira dan Aldi berjalan menuju ke arah Tian yang memang searah dengan pintu rumah
Tian menatap Aldi dengan tatapan ingin membunuhnya.
"Ck. Kakak apaan yang ngelupain adiknya." sindir Tian kepada Aldi yang sudah berada di sampingnya.
"Maksut lo apaan yan?" Vira yang bertanya.
"Lo tau adiknya nungguin dia yang kagak jemput dia. Untung gue baik hati mau nganterin dia." ujar Tian.
"Dia enggak bilang." Aldi membela diri.
"Udah-udah enggak usah berantem. Kita masuk aja." ucap Vira melerai.
Tian berdecak kesal.Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam rumah Vira.
Tbc
Maaf ya kalau feel nya kagak dapet hehe
Typo juga bertebaran.
Jangan lupa vote sama comment ya...
Readers yang baik pasti ngasih vote dan komen
![](https://img.wattpad.com/cover/106895221-288-k190320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Heart (Complete)
Fiksi RemajaKepercayaan itu seperti sebuah kaca. Bilamana kaca itu pecah. Karena sengaja atau tidak sengaja, tetap saja kaca itu akan pecah. Bila kaca sudah pecah, walaupun sudah direkatkkan kembali, bekasnya akan masih terlihat. "Ada dua pilihan, pertama tetap...