DUAPULUHDUA

10.4K 396 88
                                        

Tolong baca Author note di bawah. Penting!!!

•●•

Tiga orang insan manusia tengah duduk di sebuah ruang tamu di dalam rumah yang di dominasi oleh warna biru muda. Dua orang laki-laki saling melempar pandangan membunuh. Sedangakan seorang gadis manis hanya duduk diam diantara mereka berdua. Ia tak tau harus bagaimana.

Siapa yang tidak bingung saat dua orang lelaki yang mencintainya sedang duduk di sebuah ruang bersama. Bagaimana jika terjadi perang dunia ketiga.

Gadis itu sudah lelah untuk berdiam diri saja. Melihat kedua lelaki itu saling melempar tatapan membunuh. Gadis itu takut.

"Emm...udah sore nih. Kalian enggak pulang?" ujar Vira memecah keheningan.

Kedua lelaki itu langsung menatap Vira intens.

"Eh...bukannya mau ngusir." Vira melambai-lambaikan tangannya memberi isyarat tidak.

"Gue mau nemenin lo sampai tante Lili pulang." sahut Tian dengan eksprsi dinginnya.

"Kalo dia enggak pulang, aku juga enggak pulang. Saat dua orang bukan mukhrim berduaan maka ketiganya setan." timpal Aldi.

"Kalo ada orang ketiga ya itu jelas lo jadi lo itu..." Tian menggantung ucapannya dan kemudian Vira memberikan tatapan membunuh agar Tian tak melanjutkannya.

"Udah-udah, Lo pulang aja deh Yan, bentar lagi juga mami pulang. Lo nanti dicariin mama lo." Vira membujuk Tian.

"Kan tugas gue harus menjaga calon tunangan gue. Apa salahnya?" ujar Tian datar dan membuat Aldi spontan membulatkan matanya mendengar bahwa Vira calon tunangan Tian.

Apakah karena itu Vira tidak menjawab pengakuan Aldi tadi. Aldi mencoba menerka-nerka. Kecewa pasti, pupus sudah harapanya bersama Vira, pikir Aldi.

"Maaf ya kak, omongan cowok setengah sadar ini enggak usah dipikirin kak, kebanyakan ngayal." jelas Vira dan memberi tatapan membunuh lagi kepada Tian. Tian hanya berdecak dan Aldi membalas dengan senyuman manisnya walaupun dihatinya bertanya-tanya apakah itu benar?

"Lo pulang sekarang, atau gue enggak mau ketemu lo." ancam Vira serius. Tian pun berpikir dua kali. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang.

"Oke, tapi dia juga harus pulang." Tian menujuk Aldi.

"Kakak juga pulang ya." pinta Vira kepada Aldi.

"Baiklah." jawab Aldi.

Tian dan Aldi pun keluar rumah untuk bergegas pulang ke rumah masing-masing. Aldi masuk ke dalam mobilnya sedangkan Tian naik ke atas motor kesayangannya. Dan satu persatu mereka pergi meninggalkan pekarangan rumah Vira. Vira menghela napas lega. Serasa baru saja keluar dari neraka jahanam.

•●•

Seorang gadis telah keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian yang dianggapnya nyaman. Ia merebahkan badanya di atas kasur yang sedari tadi seakan-akan memanggilnya.

Pikirannya berputar memikirkan peristiwa-peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Yang membuat kepalanya serasa akan pecah. Bingung harus melakukan apa.

Pikirannya kembali teringat kepada Tian yang dulunya sangat cuek kepadanya tiba-tiba mengungkapkan bahwa ia menyukainya. Semudah ittukah Tuhan membolak-balikan hati seseorang.

Begitupun yang dirasakan Vira. Dulu ia sangat tak menyukai satu makhluk ciptaan Tuhan yaitu Bastian. Lelaki yang sekarang selalu berada di pikiran gadis itu. Lelaki yang selalu m membuatnya naik darah. Dan sekarang ia malah menyukai lelaki itu. Tuhan punya kehendak lain.

Open Your Heart (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang