Jangan lupa vomment
Author POV
"Ekhem..." suara dehemen dari seseorang membuyarkan percakapan sepasang manusia yang sedang kasmaran.
"Aduhh...ampun pak...ampun." seorang lelaki menjewer kuping Tian dan membuat si empunya mengaduh kesakitan.
"Siapa suruh kamu disini? Apa kamu lupa saya suruh apa tadi?" ujar pak Sholeh yang masih setia menjewer kuping Tian.
"Ampun pak!" mohon Tian sambil memegangi kupingnya yang masih dijewer.
"Siapa suruh kamu godain cewek?" kata pak sholeh dan melepaskan jeweran pada kuping Tian. Tian pun mengusap-usap kupingnya yang memerah. Sedangkan Vira dan Yoga hanya cekikikan melihat Tian yang terkenal cool langsung menciut kalau sedang di marahi. Hancur sudah citra Tian.
"Ya wajar lah pak saya ngegodain cewek, masak ia saya ngegodain cowok. Jangan-jangan bapak pengen saya godain juga." ucap Tian dengan polosnya.
Walaupun menciut saat di marahi, bukan Tian namanya kalau omelan dari guru enggak di jawab olehnya. Buktinya saja ia menjawab perkataan pak Sholeh dengan santainya.
"BASTIAN!" seru pak Sholeh dan saat ingin menjewer telinga Tian kembali, Tian pun berlari ke arah lapangan sebelum terkena jeweran lagi. Tak lupa Tian berpamitan kepada Vira dengan mengerlingkan matanya ke arah Vira, tak peduli dengan ekspresi pak Sholeh yang ingin memakan Tian mentah-mentah.
Vira pun hanya menyunggingkan senyumnya danv berjalan pergi menuju ke dalam kelasnya.
•●•
"Kita lakuin rencana kita nanti waktu pulang sekolah." ujar seorang yang sedang berkomunikasi dengan menggunakan ponselnya.
"..."
"Pokoknya harus hari ini. Karena dia nanti pulang sendirian."
"..."
Setelah itu seseorang itu mematikan sambungan teleponya dan terlihat sebuah senyuman terlukis indah di wajahnya.
•●•
Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Tian sudah berdiri sambil menyandakan tubuhnya ke tembok sebelah pintu kelas. Ia sedang menunggu Vira keluar kelas.
Tak lama kemudian murid-murid di kelas itu pun keluar. Tian mengamati satu persatu mencari dimana keberadaan Vira.
Setelah lumayan sepi keluarlah Vira bersama ketiga sahabatnya. Hingga suara Tian memanggil Vira dan membuat keempat orang tersebut menoleh ke arah sumber suara.
Tian pun menghampiri Vira dan ketiga sahabat Vira. Setelah itu ketiga sahabat Vira berpamitan untuk pulang terlebih dahulu. Sekarang tinggalah Tian dan Vira saja.
"Lah lo katanya mau latian futsal? Ngapain lo disini?" tanya Vira sambil menaikkan satu alisnya.
"Iya emang ada latian, cuma mastiin ada yang ngegodain lo enggak kalo gue enggak ada." ujar Tian dengan santainya.
"Lah wajar lah gue kan cantik. Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan." sahut Vira dengan pedenya.
"Yah gue akui kalo lo emang cantik. Tapi cuma gue yang bisa ngegodain lo."
"Lah punya hak apa lo? Gue masih single keles masih punya orang banyak."
"Yah itu udah hak paten gue, cuma Bastian Fardino saja yang boleh menggoda Viranda Anastasia." ucap Tian dengan bangganya.
"Serah lo deh mau ngomong apa, sebahagia lo aja." Vira memutar bola matanya malas.
"Jangan gitu dong, bahagiaku kan kalo liat kamu bahagia." Tian menoel pipi Vira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Heart (Complete)
Teen FictionKepercayaan itu seperti sebuah kaca. Bilamana kaca itu pecah. Karena sengaja atau tidak sengaja, tetap saja kaca itu akan pecah. Bila kaca sudah pecah, walaupun sudah direkatkkan kembali, bekasnya akan masih terlihat. "Ada dua pilihan, pertama tetap...