"Awww, pelan-pelan Rin," rengek Sehun."Iya-iya."
"Lo kenapa sih, tumben-tumbenan banget kelakuan lo kayak bocah?" tanya Suho, Sehun terdiam.
'Iya juga ya, kenapa gue tadi kayak bocah, lari-larian sama Dio.' Pikir Sehun.
"Udah nih, paling besok juga udah ilang." Ririn membereskan kompresan yang dipakai.
"Makasih, Rin."
"Sama-sama." Ririn beranjak pergi dari kamar Sehun. Berjalan sambil memeluk baskom air bekas kompresan. Maklum gak ada yang bisa dipeluk.
Saat langkahnya sampai di ujung tangga, Ririn melihat ruang tamu yang berantakan, dari bantal sofa yang tergeletak tak berdaya, bungkus snack yang berceceran di mana-mana, sampai celana kolor pink lope-lope ikut tergeletak di sandaran sofa, yang tak diketahui siapa pemiliknya.
"Ini rumah apa gudang coba, berantakan banget," ucap Ririn dan pergi ke dapur menyimpan baskom yang sedari tadi dipeluknya.
Setelah Ririn menyimpan baskom tadi pada tempatnya, Ririn balik lagi ke ruang tamu dan membereskan kekacauan yang seperti tertiup angin puting beliung ini.
"Ini kenapa bantalnya sampe keluar gini sih."
"Ini makanan kenapa bececeran begini coba."
"Ini kolor siapa lagi, pake nyasar ke sini."
"Ini yang berantakin siapa, yang beresin siapa."
Gerutuan-gerutuan terucap begitu saja dari mulut Ririn.
Saat semua hampir beres, Kai dan Baekhyun tiba-tiba berlarian ke ruang tamu, saling menembak dengan pistol air. Bocah banget emang.
"Kai sini lo, jangan lari woy," ucap Baekhyun sambil mengejar Kai.
"Kejar sini kalo lo bisa," ucap Kai menantang.
"Awas ya lo. Kalo ketangkep, gue bejek-bejek lo biar jadi pecel terus gue makan."
"Ihhh, ini apa-apaan sih, maennya di luar sana! Entar jadi becek ih."
"Gue gak bakal berenti sampe si item ketangkep."
"Tangkep aja wleee, kayak lo bisa aja nangkep gue."
"HEH BEREHENTI KALIAN!" Mendengar teriakan yang menggelegar bagai halilintar di tengah padang pasir. Akhirnya Kai dan Baekhyun berhenti. Mereka mendongak ke atas termasuk Ririn yang berada di antara mereka.
"Kalian ngapain sih main air malem-malem. Tuh liat rumah jadi becek karena ulah kalian berdua," tunjuk Xiumin sambil menuruni tangga.
"Tuh bang, si Kai duluan yang jailin gue, orang gue lagi potong kuku di depan, eh si item nyemprot gue pake pistol mainan, ya gue baleslah."
"Gue gak mau tau, kalian bersihin semuanya."
"Lah bang, kan yang berserakan bukan salah gue," ucap Baekhyun protes dan diangguki oleh Kai.
"Gak mau tau, ini hukuman buat kalian berdua," ucap Xiumin tak dapat dibantah. "Ayo Rin, kamu ikut Kakak aja!" Lanjut Xiumin sambil menarik tangan Ririn ke luar.
Ririn tak dapat membantah, Ririn pasrah saja ditarik Xiumin ke luar.
"Kak, kita mau kemana? Kok pake mobil segala, sih?" tanya Ririn saat mobil melaju meninggalkan rumah.
"Kakak lagi pengen banget sate, Rin. Ituloh yang ada di belokan komplek sebelah."
"Ohhh yang itu, emang enak sih, Ririn pernah nyobain waktu lagi maen di rumah El."
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
FanfictionComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...