Makasih buat kalian semua yang terus ngikutin cerita ini sampe akhir.Makasih karena kalian masih sudi buat nungguin cerita absurd dengan plot yang kemana-mana ini.
POKOKNYA MAKASIH UNTUK SEGALANYA. LOVE YOU ALL
BonChap ini gue kasih atas rasa terima kasih gue atas semuanya dan thank's to 155k kali dibaca. Gue seneng banget liatnnya.
Happy reading dan jangan lupa mampir ke karya-karya gue yang lainnya!
***
Kehidupan Ririn berdua bersama Yixing atau Lay; Abang nya sendiri tak berjalan dengan mulus begitu saja.
Beberapa kali Trauma Ririn kambuh dan nenbuat Lay panik saat sampai di apartrmen yang keduanya tempati.
Tak hanya itu, keadaan Ririn yang hampir setengah tahun menggunakan kursi roda membuay dirinya sendiri lelah.
Lelah dengan hidupnya yang merasa tidak berguna. Beberapa kali Ririn hampir bunuh diri karena terlalu stres dengan keadaannya hingga Lay menambah orang yang khusus untuk menjaga Ririn disaat dirinya tidak ada di rumah.
Dan saat itu pula Ririn lebih senang diam menyendiri di sudut ruangan dengan pandangan mengarah pada hamparan langit luas dan gedung-gedung tinggi.
Rutinitasnya setiap hari hanya membuatnya bosan dan menenggelamkan diri dalam lamunan panjang.
"Nona." Tidak ada jawaban sama sekali. Pandangannya tetap tertuju pada langit sore walaupun panggilan itu sudah diutarakan berkali-kali.
"Ada kiriman untukmu. Saya letakan di sini ya," ucapnya dan berlalu keluar. Kembali memperhatikan lewar cctv.
Kenapa cctv? Karena dari dulu Ririn tidak pernah mau ditemani. Ia hanya ingin selalu sendiri. Karena khawatir Lay sengaja memasang cctv dan menyuruh orang yang menjaga Ririn untuk memantaunya lewat cctv.
Helaan napas yang terasa begitu berat terdengar bersamaan dengan sepasang tangan kurus yang memutar kursi roda.
Ternyata walaupun diam, ia mendengar semuanya. Perlahan tapi pasti tangannya mengambil dan membuka tote bag dan menemukan sebuah kotak hitam dengan hiasan pita putih dan sepucuk kertas dengan kata
"Buka dan temukan aku!"
Dahinya kontan mengeryit, tidak mungkin ini dari saudara-saudaranya yang tak pernah ia hubungi sendiri. Ya, sudah enam bulan ini juga Ririn tak memegang ponselnya. Ia hanya menghubungi mereka saat Lay mengajaknya untuk Video call, itu pun terhitung dengan jari.
Tangannya bergerak membuka kotak dan menemukan beberapa benda di dalamnya. Sebuah hoodie, diary, sebuah gelang dengan gantungan kunci diary itu yang berdampingan dengan gantungan berbentuk bunga tulip, sebatang tulip putih segar dan sepucuk surat yang berada di dasar kotak menjadi isi dari kotak hitam itu.
Perlahan pula tangannya membuka sepucuk surat itu dan membacanya dalam diam.
Hallo, bagaimana kabarmu di situ?
Masih ingat aku?
Haha, aku yakin kau masih mengingatku.Jangan mencoba bertindak bodoh lagi! Jangan mencoba untuk bertidak seperti bebetapa hari yang lalu lagi.
Ririn memandang surat itu dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan.
Jangan membuatku khawatir pada keadaanmu.
Ingatlah, di sini ada orang yang selalu menunggumu.
Jangan tanya siapa karena itu adalah aku.Tenang dan hadapi semuanya.
Lawan semua yang menghalangimu untuk bangkit dan jadilah dirimu yang dulu, Ririn!Aku selalu mendukung, menunggu dan menemanimu tanpa kau sadari.
Awas saja jika aku mendapat laporan kau melakukan itu lagi! Aku akan marah padamu.
Ririn mengulas senyum kecil pada bibirnya dan kembali membaca rangkaian kata itu lagi dan sebuah guratan tinta dengan nama CALM yang berada di ujung kanan.
***
Kenapa bikin BonChap ini pas udah ada Sequel? Karena gue baru kepikiran dan chapter ini adalah sedikit penjelasan untuk keadaan Ririn di sana bersama babang Yixing yang memang sangat berbeda.
DAN DI SINI JUGA CALM MENUNJUKAN JANJINYA.
Dia tak pernah lepas dari Ririn bahkan dia lebih tau keadaan di sana.
Huhu, rada beda sih. Eh, bukan beda lagi, tapi beda banget. Di PROTECTIVE; Sequel cerita ini, keadaan akan berbeda. Banyak cast baru yang gue masukin ke sana.
Jadi, buat pembaca baru langsung mampir ke PROTECTIVE dan pembaca lama yang baca ini jangan bosen nungguin updatenya ya wkwkwk.
Kecup manjah dari gue
😘😘😘
30 Mart 2018
Rinmy98
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
أدب الهواةComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...