28. Ngintip (?)

9.5K 763 129
                                    

Happy reading guys, gue tunggu komen absurd kalian ;)

***

Pulang sekolah Dio langsung lari ke dalam rumah, yang lain sampai heran. Ada apa dengan Dio? Itulah pertanyaan yang ada di pikiran mereka.

Dio yang biasanya kelem tiba-tiba lari tanpa aba-aba. Bukannya mau gimana, tapikan kalo Dio ngomong dulu, tadinya Baekhyun mau lomba lari gitu. Siapa tau Baekhyun menang terus dapet hadiah.

Setelah berlari, Dio langsung masuk kamar dan pas yang lain udah di ruang tengah, Dio udah ganti baju. Bukannya turun, Dio malah berjalan ke kamar Ririn.

Tok tok tok

Tidak ada jawaban.

'Tidur kali ya,' pikir Dio dan membuka pintu dengan pelan. Ternyata benar, Ririn masih tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala.

Dio berjalan mendekat, memegang kening Ririn untuk memastikan panasnya sudah turun atau belum.

"Hmmm."

Ririn terbangun lalu menatap Dio heran. "Dio, ngapain?" tanya Ririn dengan polosnya.

Dio malah tersenyum. "Gimana? Udah baikan?" Ririn hanya menganggukan kepalanya pelan. Ririn bangun dan Dio dengan sigap membantu dan menumpuk bantal untuk sandaran.

Suasana tiba-tiba hening, keduanya malah saling melirik. Bingung.

"Emmm, gue... gue mau minta maaf ya soal kemaren." Ririn masih diam.

"Maaf gara-gara gue juga lo jadi sakit kayak gini." Dio menundukan kepalanya.

"Hmmm, gue juga mau minta maaf, mungkin kehadiran gue di sini bikin lo gak nyaman," lirih Ririn sambil menunduk.

Dio mendongak. "Eh, gak gitu. Mungkin gue... gue cuma cemburu dengan sikap Mama sama lo," ucap Dio jujur.

"Jadi?" tanya Ririn sambil menatap Dio yang berada di depannya.

"Kita sama-sama minta maaf, lo mau maafin gue kan, Rin?" Ririn mengangguk dan seketika itu Dio memeluk Ririn dan dibalas dengan senang hati oleh Ririn.

Seakan tersadar, Dio langsung melepas pelukannya. "Eh, maaf. Bukan muhrim," kata Dio dengan cengiran polosnya.

Ririn hanya tertawa mendengar perkataan Dio. Akhirnya Dio si bapak Ustad kembali lagi.

"CIE CIE CIEEE DAH BAIKAN NIH YE!" suara berkoar seketika terdengar dari arah pintu.

"Uhuy, PJ nya dong jangan lupa."

"Lah, lu kira mereka pacaran, dasar geblek lu Kai," ucap Baekhyun noyor kepala Kai.

"Yeee, kagak usah noyor juga keles."

"Ih, udah napa! Malah ribut lo berdua," ucap Chanyeol.

"Heh, kalian ngapain di situ. Gintip itu gak boleh loh. Dosa."

"Mendingan kita ngintip, dari pada lu malah berduaan, entar yang ketiganya setan."

"Emang, setannya juga gak cuma satu."

"Hah? Maksud lo beneran ada setan gitu?" Dio mengangguki perkataan Kai. Sedangkan Ririn sudah menahan tawa sejak tau kalau  Dio hanya membodohi ketiga orang yang ada di depan pintu.

"Anjir, lo bisa liat hantu?" Dio kembali mengangguk.

"Mana? Mana?" tanya Chanyeol yang malah antusias.

"Noh." Dio menunjuk ke arah mereka bertiga, tapi mungkin mereka kurang peka ya, ketiganya malah berbalik dan celingak-celinguk. "Mana? Bohong lo."

1#StepBrother⭐EXO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang