56. Pencarian

7.5K 647 50
                                    

Tk

Tk

Tk

Ketukan sepatu terdengar jelas, ia membuka pintu tua berwarna coklat.

Crttt

"S-siapa itu?" lirih dan terdengar ketakutan.

Tidak ada jawaban.

Cahaya yang terang membuat matanya harus menyipit untuk memperjelas penglihatannya. Ini juga disebabkan ia terlalu lama di tempat gelap.

"S-siapa kamu? Kumohon, jangan sakiti aku!" Ririn semakin memojokan dirinya sendiri pada kursi yang sejak kemarin ia duduki.

"Hai cantik." Orang itu menyapa, Ririn mengenal suara ini.

"P-paman, apa i-itu kau?" Ririn semakin menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas lagi. Dan ya, pendengaranya tidak salah, itu memang pamannya. Kim Hyung-Jae adik kandung dari Kim Jun-soo, ayah Ririn.

"Ya, ini aku."

"Paman, bisa kau bantu aku melepaskan ini? A-aku sudah tak kuat lagi, Paman."

"Tidak semudah itu, Sayang."

"A-apa maksud Paman?"

Drttt

"ARGHHHH. APA YANG PAMAN LAKUKAN?" tanya Ririn sambil menjerit kesakitan.

"Kau pikir aku kemari ingin melepaskanmu, hmmm." Sinis dan sangat mengancam, Ririn mulai ketakutan kembali.

Drttt

"ARGHHH..." Suara Ririn hilang bersamaan dengan mulutnya yang disumpal kain.

"Berisik," ucap Jae lalu berjongkok di depan Ririn yang semakin merapatkan tubuhnya ke kursi.

"Kau tau, Ayahmu telah membunuh istriku." Ririn menggeleng.

'Tidak, tidak mungkin Ayah melakukan hal keji seperti itu,' batin Ririn penuh keyakinan.

"Kau tak percaya padaku?" Ririn menggeleng keras. Ia tidak akan percaya sebelum ia mendengar langsung dari orang yang bersangkutan.

"PERCAYALAH PADAKU!" Ririn semakin ketakutan, belum pernah ia melihat kemarahan pamannya, bahkan saat istrinya meninggal dua tahun lalu. Setau Ririn, istri dari Jae meninggal karena penyakit jantung yang tidak tertolong di kamarnya sendiri. Bukan karena bunuh diri apalagi karena Jun, ayahnya Ririn.

"Hm... Hhhhmmh..." Hanya gumaman tak jelas yang terdengar dari mulut Ririn yang tersumpal.

"Masih tak percaya?" tanya Jae sambil mencengkram pipi Ririn kuat. Ririn menggeleng keras, ia tidak akan pernah percaya.

PLAK

Tamparan keras membuat sudut bibir Ririn mengeluarkan darah. Perih dan sakit.

***

"Bagaimana, apa kau telah menemukannya?"

"Ya, aku menemukan titiknya."

"Kirimkan alamatnya dan bawa bantuan ke tempat itu!" perintah Lay dengan tegas. Ya, ketegasan Lay memang bisa terlihat saat berada di kantor atau sedang berbicara pada orang-orang di kantornya. Kadang saudaranya merasa bahwa kakaknya ini memiliki kepribadian ganda. Berwibawa dan tegas saat di kantor, tapi ia akan berubah lembut, lucu dan terlalu polos saat di rumah.

Tling

"Dapat." Semua langsung bangkit saat mendengar apa yang Lay ucapkan.

1#StepBrother⭐EXO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang