Hari ini rumah sepi, sunyi kayak kuburan.
Umin sama Lay masih di kantor, Suho sama Chen gak tau masih kuliah atau lagi kemana. Lima serangkai juga ngilang gak tau kemana. Dan si nenek lampir Fisha katanya lagi ikut sama Kris, gak tau deh kemana.
Ririn dari tadi hanya diam sambil ke luar-masuk aplikasi sosmednya. Bosen, iseng-iseng Ririn buka note yang ada di ponselnya dan menemukan sesuatu yang membuatnya melotot.
"Besok? Duh, gue belom nyiapapin apa-apa lagi." Ririn buru-buru bangun dan berlari ke kamarnya, mengambil tas, dompet dan kunci mobil.
Ririn berlari turun setelah mengambil jaketnya secara acak.
"Rin, jangan lari-lari di tangga, entar jatoh!" seru Chen yang ternyata baru pulang.
"Eh, hehe. Ririn lagi buru-buru bang. Duluan ya. Dahhhh." Ririn berlari kembali dan menemukan beberapa penghuni rumah yang baru pulang.
"Mau ke mana, Rin?" Ririn berbalik dan menemukan Xiumin, Kai, Kris dan Fisha yang baru turun dari mobil.
"Ririn mau pergi bentar, ada perlu."
"Ke mana?" Ririn menoleh kepada Fisha yang bertanya dengan muka polosnya yang dibuat-buat.
"Terserah gue dong mau ke mana," balas Ririn.
"Heh, gue nanya baik-baik ya. Jawab yang bener ke, gini-gini gue lebih tua dari lo."
"Hhh, sukur lo nyadar kalo lo lebih tua dari gue," ucap Ririn sambil memutar kedua bola matanya.
"Ririnnn!" seru Xiumin memperingati.
Ririn menghela napas. "Ririn pergi dulu, Bang." Ririn langsung masuk mobil tanpa menghiraukan Xiumin dan yang lainnya.
"Ririn kenapa jadi gitu?" tanya Umin sambil memperhatikan mobil Ririn yang mulai menjauh.
"Awas aja, Bang! Siapa tau Ririn kayak gitu gara-gara udah punya pacar."
Umin menoleh pada Fisha. "Maksud kamu?"
"Aku kemaren liat dia ngeliatin boneka sama coklat mulu dan kata Dio, dua-duanya dikasih sama orang gak dikenal. Siapa tau itu pacarnya."
Xiumin diam, mencerna apa yang diucapkan oleh Fisha.
"Setau gue Ririn gak lagi deket sama siapa-siapa tuh. Lo jangan asal nuduh," ucap Kai yang membela Ririn.
"Ya siapa tau kan. Lo mana tau. Sekarang jaman udah canggih, gak perlu ketemu langsung. Diem-diem lewat hp juga bisa."
"Terserah lo mau ngomong apa." Kai yang sudah jengah langsung masuk ke dalam rumah.
Xiumin menghela napas dan ikut berjalan masuk.
***
"Yang mana ya?" Ririn menaruh telunjuknya di dagu. Memilih mana yang bagus untuk dibeli.
"Mbak, saya mau yang ini ya." Ririn menunjuk kue tart berukuran sedang dengan potongan-potongan coklat berada di atasnya.
Setelah menunggu beberapa saat dan membayarnya, Ririn segera ke luar dari toko dan kembali memasuki mobilnya.
***
Malam ini Ririn masih terbangun, matanya sudah memerah gara-gara maksain biar melek. Jam di dinding sudah masuk waktu 11.54. Berarti enam menit lagi tepat jam dua belas malam.
Ririn segera menancapkan lilin pada kuenya. Berjalan ke luar dari kamar dan berjalan kembali ke arah kamar Chen.
Ririn mencoba membuka pintu kamar Chen dengan pelan dan beruntung karena kamar Chen gak dikunci.
Chen terlihat tidur dengan selimut yang menggulung tubuhnya. Ririn berjalan mendekat dan duduk di lantai dengan badan yang menghadap ke arah Chen.
"Happy birthday to you.
Happy birthday to you.
Happy birthday, happy birthday
Happy birthday Bang Chen."Ririn bernyanyi pelan, tapi itu cukup untuk membangunkan Chen yang tertidur.
"Ririn," ucap Chen dengan lirih. Chen melihat Ririn tersenyum dan matanya beralih pada kue tart yang ada di depannya.
"Make a wish dulu, lalu tiup lilinnya!" Chen meniup lilinnya dengan mata berbinar, tak pernah menyangka kalau dirinya diberi kejutan seperti ini. Walaupun sangat sederhana, tapi ini bisa membuat Chen terharu.
"Makasih, Rin." Chen memeluk Ririn dengan erat.
"Hehe, sama-sama, Bang. Semoga panjang umur, sehat selalu, cita-cita abang juga tercapai semua. Pokoknya semua yang terbaik deh. Aminnn."
"Aminnn."
"Kamu ngantuk ya? Kamu tidur di sini aja ya." Ririn mengangguk dan langsung ikut berbaring bersama Chen.
"Sekali lagi, selamat ulang tahun, Bang," ucap Ririn untuk terakhir kalinya sebelum matanya tertutup dan tertidur pulas.
"Makasih, Rin. Abang sayang sama kamu," lirih Chen dan ikut tertidur bersama Ririn.
***
BANG CHENNN, HAPPY BIRTHDAY🎉🎉🎉
Moga tambah kece, suaranya tambah cetar. Eheee.
Ini chapter khusus dari gue 😄
Voment dan do'a terbaiknya buat bang Chen jangan lupa ya.
21 Sept 2017
Rinmy98

KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
FanfictionComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...