Setelah 30 menit perjalanan dari rumah barunya, Ririn sampai di sekolahnya.
Ririn turun dari mobilnya, berjalan memasuki gedung sekolahnya dengan anggun.
Ririn berjalan dengan santainya di koridor, mengedarkan penglihatannya untuk mencari sahabatnya.
"YUJUUU." Teriakan Ririn tak hanya membuat sang empunya nama yang menoleh, tapi hampir seluruh murid yang mendengarnya.
"RIRIIIIIIN." Yuju membalas teriakan Ririn dari ujung lapangan. Ririn dan Yuju ini sama aja, sama-sama suka teriak, sama-sama manja, tapi gini-gini juga mereka termasuk cewe mandiri.
Kalo Ririn mandiri karena bundanya udah gak ada dan biasa ditinggal ke luar kota sama ayahnya. Kalo Yuju, orang tuanya masih lengkap, cuma ya itu, orang tuanya Yuju suka pergi ke luar kota, jadi Yuju cuma tinggal sama pembantunya. Tapi bukan berarti Yuju gak dapet kasih sayang dari orang tuanya, karena walau pun mereka lagi sibuk, pasti mereka bakal luangin waktu buat hubungin anaknya.
Seluruh perhatian langsung terarah pada ke dua gadis yang tengah berlari dan saling memanggil nama satu sama lain, mereka berlari saling menghampiri, namun apa yang terjadi? Saat saling berhadapan bukannya berpelukan seperti teletabis, mereka malah saling menjitak, tepatnya Yuju yang menjitak Ririn.
"Kemana aja lo? Enak ya, libur sekolah dua hari," gerutu Yuju setelah menjitak Ririn.
"Ih lo mah, bukannya dipeluk ke, disayang-sayang ke, ini malah dijitak. Sakit tau." Bukannya menjawab pertanyaan Yuju, Ririn malah ikut menggerutu.
"Yahhh, lo gue tanya dodol, kemana lo? Ngilang dua hari gak ada kabar?" tanya Yuju berkacak pinggang. Ya memang saking capenya, Ririn dua hari gak pegang ponsel, padahal Ririn tuh orangnya gak bisa lepas dari smartphonenya.
"Gu..."
"RIRIN YUJU TUNGGUIN GUE!" Teriakan dari arah belakang memotong jawaban Ririn.
"Goblok banget sih lu Won, orang kita gak kemana-mana juga," kata Yuju setelah Sowon ada di depan mereka.
"Lah, emang iya?" tanya Sowon binggung, Sowon ini emang kadang begitu, kadang lemot, kadang gak tau malu, tapi kadang juga malu banget. Aneh? Emang.
"Hadeh, udah deh, pusing gue lama-lama." Ririn langsung pergi gitu aja tanpa memberi jawaban pada Yuju soal pertanyaannya tadi. Dan itu membuat Yuju jadi penasaran.
"Woy Ririn kampret, lo belum jawab pertanyaan gue." Yuju mengejar Ririn.
"Iya Rin, lo belum jawab pertanyaan Yuju." Sowon ikutan ngejar Ririn, padahal dia sendiri juga bingung pertanyaan apa yang dimaksud. Ya beginilah Sowon kalo otaknya lagi koslet.
.
.
.
Di lain tempat Sehun, Chanyeol, Dio, Baekhyun, dan Kai baru nyampe sekolahnya, namun sayang gerbang udah di tutup.
"Hun, gimana nih? Gerbang udah di tutup." Tanya Chanyeol.
"Yaudah lah cabut aja." Jawab sehun santai.
"Astagfirulloh Hun, jangan gitu, ingat pepatah bilang lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali." Dio menceramahi Sehun.
"Yaudah lo aja sono yang masuk, gue gak mau kena hukum, apalagi hari ini Pak Dong Hyuk yang jaga," ucap Kai menunjuk ke arah depan.
"Jangan berantem woy, mending ikut gue!" ajak Baekhyun.
"Kemana Baek?" tanya Chanyeol.
"Udahlah, mending lo semua pada diem, sekarang ikut gue!" Baekhyun menjalankan motornya ke arah kanan. Yang lain binggung, tapi akhirnya mereka mengikutinya juga.
.
"Baek, lo tau dari mana jalan ini?" tanya Kai saat mereka sampai di belakang sekolah.
"Apa sih yang gue gak tau, Kai." Tiba-tiba Baekhyun ketularan songongnya Suho.
"Udahlah, dari pada lo berdua ngebacot, mendingan kita masuk sekarang, dari pada entar ketahuan, yang ada nanti kita di hukum, sia-sia aja kita masuk lewat sini," kata Chanyeol dan berdiri paling depan. Baekhyun dan Kai akhirnya diem, Dio lagi baca doa supaya gak ketahuan, sedangkan Sehun dia paling santai, irit ngomong jadi dia cuma ngangguk terus ngikut di belakang Chanyeol.
Tapi pas mau masuk, Chan berhenti tiba-tiba dan nengok ke belakang. "Hun, lo duluan!" Perintah Chanyeol pada Sehun yang tepat di belakangnya.
"Yeee, lo gimana sih." Sehun langsung ke depan sambil noyor Chanyeol.
"Gak usah noyor juga Hun, gini-gini gue abang lo." Chanyeol menggerutu di belakang Sehun.
Sehun tak memperdulikan gerutuan Chanyeol, dia malah membuka pintu sedikit dan memasukan kepalanya saja untuk memastikan keadaan sekitar. Dirasa aman, Sehun langsung membuka pintu lebih lebar agar tubuhnya yang besar dapat masuk.
Dengan mengendap-endap mereka berjalan bersisian. Posisinya sehun Dan Chanyeol paling depan, sedangkan Baekhyun, Kai dan Dio ada di belakang mereka.
"Aman, bro," kata Sehun pada yang lain.
"Ok lah, mending kita langsung ke kelas aja," kata Chanyeol yang masih melihat kanan kirinya.
"Baek lo jangan iseng napa!" Seru Chanyeol yang merasa bahunya di colek-colek dari belakang.
"Shuttt diem Chan! Entar ada yang denger kita ketahuan."
Karena merasa terganggu akibat bahunya yang terus dicolek, Chanyeol langsung berbalik ke arah Baekhyun dan yang lain berada.
"Hun, Hun."
"Napa sih Chan, diem napa."
"Woy Sehun liat belakang noh!" Dan akhirnya Sehun menuruti kata Chanyeol. Sehun langsung nyengir ganteng dan memelototi Baekhyun, Kai Dan Dio.
***
HAPPY BIRTHDAY BAEKHYUN 😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
Fiksi PenggemarComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...