Ririn udah pusing, dari jam pelajaran pertama sampe mau jam istirahat, Yuju gangguin Ririn mulu dengan pertanyaan yang sama."Yuju diem napa ih! Entar gue jawab." Ririn lirik ke belakang sebentar dan langsung liat ke depan lagi.
"Ihhh gue udah kepo banget ini, ayo lah Rin, mumpung Bu Sherin gak nyadar." Bujuk Yuju.
Ririn akhirnya berbalik ke arah Yuju tapi sebelum Ririn berucap, bu Sherin telah lebih dulu berbicara.
"Ririn kenapa liat belakang terus? Kalo sudah selesai, kemarikan kertas ulangan kamu!" ucap bu Sherin dengan tegas tanpa bantahan.
Akhirnya Ririn beranjak dari bangkunya sambil menggerutu, untung saja Ririn sudah selesai dengan kertas ulangannya.
"Sekarang kamu keluar!" ucap bu Sherin setelah menerima kertas ulangan Ririn.
"Iya, Bu." Ririn melangkah keluar dengan sedikit kesal. Kenapa? Karena Ririn belum sempet meriksa jawabannya di kertas ulangan, biasanya Ririn selalu memeriksa kertasnya dulu sebelum diserahkan pada guru.
Dan Yuju kembali menggerutu karena gara-gara bu Sherin dia gagal lagi mendapat jawaban dari Ririn, ini mengakibatkan Yuju masih Harus memendam ke-kepoan-nya.
***
"Anjirrr panas banget," keluh Kai.
"Ini kan gara-gara lo juga yang gak liat ke belakang." Chanyeol mendelik.
"Napa gua yang disalahin, noh mending si Baek yang lo salahin, kan dia yang ngasih kita jalan." Kai nyalahin Baekhyun. Mereka ini emang gak pernah akur.
"Kenapa gue yang disalahin? Kan lo juga gak liat situasi," protes Baekhyun pada Kai.
"Udahlah mending kita kabur aja dari hukuman," celetuk Chanyeol.
"Gimana mau kabur Chan, tuh liat pak Dong Hyuk lagi liatin kita, mana serem banget lagi kayak setan." Dio ikut berceletuk, tapi sedetik kemudian. "Astagfirulloh maapin Dio ya Allah, Dio udah mencela ciptaan-Mu."
"Udah lah jalanin aja, salah sendiri kita pada telat." Sehun ini emang irit ngomong, tapi sekalinya ngomong dia kadang menjerumuskan dan kadang bijak seketika. Kayaj tadi pagi Sehun yang mengajak mereka bolos, tapi sekarang dia nyuruh mereka untuk menjalani hukuman dengan baik.
Mendengar ucapan Sehun, akhirnya mereka berempat pasrah menjalani hukuman.
"Aduhhh, panas banget ini, gak ada yang mau mayungin gue apa ya? Gak kasian apa kalo entar cogan kaya gue luntur gara-gara kepanasan." Baekhyun ini memang terbilang orang yang cerewet dan gampang ngeluh.
"Jangan protes mulu Baek, kerjakanlah semuanya dengan ikhlas, pasti semua akan terasa cepat berlalu." Dio menceramahi Baekhyun saat mendengar protesan yang kesekian kalinya dari mulut Baekhyun.
"Dio jangan ceramah mulu, kalo mau ceramah ke mesjid aja sana!" ucap Kai yang sebal karena saudaranya terus ceramah saat salah satu dari mereka protes dengan hukuman yang mereka jalani.
Dan setelah satu mata pelajaran terlewatkan barulah mereka berlima bernapas lega, mereka langsung berlari ke tepi untuk berteduh dari panasnya sinar matahari.
"Chan beli minum gih!" suruh Sehun.
"Ogah, lu aja sana!" Chan balik menyuruh Sehun.
"Cape gue, tenaga udah abis gara-gara dijemur sama pak Dong Hyuk," ucap Sehun sambil mengelap keringatnya.
"Ya sama, Hun. Emang cuma lo doang yang dijemur," cetus Chanyeol.
"Pak Dong Hyuk tega bener sih sama gue, padahal gue baru aja perawatan mutihin badan, eh malah dijemur. Ya item lagi gue," cerocos Kai yang ada di sebelah Chanyeol.
"Terima nasib lah Kai, mungkin Allah belum mengijinkan lo jadi putih," celetuk Dio saat mendengar cerocosan Kai.
"Hahaha, bener tuh Yo, hahaha." Baekhyun tertawa terbahak-bahak diikuti oleh yang lainnya, sedangkan yang ternistakan hanya memberengut kesal.
"HEY KALIAN CEPAT MASUK KELAS. KALO TIDAK SAYA TAK SEGAN-SEGAN MENJEMUR KALIAN LAGI." Mendengar teriakan pak Dong Hyuk yang menggelegar bagai halilintar, mereka langsung beranjak pergi menuju kelas masing-masing. Sehun yang berlari menuju XI IPA 3, Chanyeol munuju XI IPS 2, Kai menuju XI IPS 3, Baekhyun menuju XII IPA 5, dan Dio menuju XII IPA 2. Mereka berpencar dan masuk ke kelas masing-masing untuk memulai pelajaran di jam kedua.
***
Jam istirah berbunyi, Ririn yang sedari tadi telah berada di kantin hanya duduk sendirian dan menanti temannya datang menghampirinya.
Tak lama Yuju dan Sowon sudah terlihat di pintu masuk kantin dan segera menghampiri Ririn.
"Rin yang tadi belom lo jawab-jawab," ucap Yuju saat telah berada di hadapan Ririn.
"Entar gue ceritain, mending kalian pesen makan dulu!" Sowon hanya memandang keduanya binggung.
"Awas ya kalo enggak, gue cekik lo ntar," ancam Yuju sambil mempraktekan orang yang tengah mencekik seseorang.
Akhirnya Yuju dan Sowon memesan makanan dan sesampainya makanan di meja mereka, dalam waktu singkat makanan telah habis tak bersisa.
"Cepet jelasin!" setelah meneguk airnya hingga tandas, Yuju segera memerintah Ririn menjelaskan semuanya.
"Jelasin apaan sih?" tanya Sowon yang belum mengerti.
"Sttt, diem Won! Mending lo dengerin penjelasan Ririn." Dan Sowon mengangguki perintah Yuju.
Dan berakhir dengan Ririn yang menceritakan semuanya, dari awal ayah Jun yang mengenalkan mama Sanha, sampai ke pernikahan dan pertemuannya dengan anak dari ibu tirinya yang ganteng-ganteng.
"Wahhh, kenapa lo baru cerita sekarang?" Tanya Yuju.
"Gak sempet, Ju."
"Nah, terus kenapa lo gak ada ngabarin apa-apa ke kita?" tanya Sowon yang baru konek setelah Ririn menjelaskan semua dengan rinci.
"Yaelah won, kan gue baru bilang kalo gue gak sempet," jawab Ririn geregetan.
"Ohh." Ririn dan Yuju hanya bisa menggeleng pasrah dengan kelemotan Sowon.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
FanfictionComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...