"Astaga, beneran lo nabok Ririn, Chen?" tanya Suho. Chen langsung melotot tak terima mendengar kata-kata ini.
"Enak aja lo nuduh-nuduh gue!"
"Yah terus siapa? Kan yang turun bareng Ririn cuma lo."
"Ya emang gue...."
"Tuh kan ngaku," potong Baekhyun sambil menunjuk-nunjuk Chen.
"Dengerin dulu, jangan main potong omongan orang!" seru Dio.
"Jadi bisa dijelasin!" pinta Umin to the poin.
Chen ngangguk. "Tapi jangan dipotong lagi!" Semua mengangguk.
Chen menceritakan semua kejadian sore tadi yang ada di mall. Setelah selesai, semua langsung melihat ke arah Ririn.
"Kok pada liatin Ririn sih? Ada yang aneh ya?" Semua menggeleng.
"Terus?"
"Kamuuu, gak papa kan?" Ririn menggeleng.
"Tapi ini sampe merah banget loh." Dio menunjuk pipi Ririn dan tak sengaja menyentuhnya.
"Shhh, jangan dipegang. Masih perih." Ririn menjauhkan tangan Dio.
"Tuh kan, nanti selesai makan kamu jangan kemana-mana, Abang bakalan kompres pipi kamu dulu!" Ririn hanya mengangguki apa yang Umin ucapkan.
Setelah makan semua pergi ke ruang tamu kecuali bang Umin yang pergi ke dapur mengambil kompresan.
Ririn duduk di pinggir, menonton tv seperti yang lain, tak lama Umin datang membawa kompresan dan duduk di kursi panjang serta menyuruh Ririn mendekat.
Ririn menuruti isyarat dari Umin dan duduk di sebelah kanannya Umin.
"Sini!" Umin menepuk pahanya.
Ririn sebenarnya masih canggung, tapi apa mau dikata, perintah Umin sulit untuk dibantah walaupun Ririn menolak berkali-kali.
Ririn pasrah dan merebahkan kepalanya dengan paha Umin sebagai bantalannya.
"Pelan-pelan ya, Bang!" pinta Ririn dan diangguki oleh Umin.
"Shhh, perih Bang," rengek Ririn saat merasa perih itu masih ada.
"Ini udah pelan, Rin."
Lama-lama Ririn semakin mengantuk dan tertidur dengan posisi yang sama saat pipinya dikompres.
"Bang, Ririn udah tidur tuh!" kata Dio dengan mata yang menatap Ririn.
"Iya, kah?" tanya Umin sambil menunduk melihat mata Ririn yang memang tertutup dengan hembusan napas teratur.
"Kasian ya Ririn, gak tau apa-apa tapi jadi korban. Itu cewek lo kenapa sih Chen? Sakit jiwa kali ya," kata Suho pada Chen yang sedang memperhatikan Ririn.
Chen menoleh. "Gak tau deh gue, pas pdkt dia manis banget, gue gak tau kalo aslinya begitu."
"Makanya kalo pdkt harus kudu wajib tau seluk beluknya!" celetuk Sehun.
"Kayak lo punya gebetan aja, Hun." Chanyeol noyor kepala Sehun.
"Yeee, jangan salah, gue udah punya. Emang kayak elo. Jombles akut," kata Sehun sambil melet.
Mendengar kata-kata Sehun, semua langsung nengok. "SIAPA?" tanya semuanya serempak.
Sehun mesem-mesem. "Ada deh, kalo gue kasih tau malah kalian embat, kan gawat. Bye gue mau bogan dulu," kata Sehun sambil dadah-dadah.
"Si Sehun punya gebetan?" tanya Kai. Semua mengedikan bahu.
"Biarinlah, wajar ini. Asal gebetannya jangan sama jenisnya sama dia, gue setuju-setuju aja," kata Umin. Semua mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
FanfictionComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...