Sekarang Ririn berada di kamar, memandangi boneka yang tak tahu dari siapa.Tok tok tok
"Masuk!" Seseorang muncul dengan kepala yang menyembul lebih dulu.
"Ada apa, Bang?" Yang ditanya tak ngejawab, dia malah melihat kiri dan kanan terus masuk ke kamar Ririn.
"Bang, ngapain sih?"
"Shttt, kamu jangan bilang Abang ngumpet di sini ya."
"Lah, ngapain ngum..."
"Shttt, nanti abang jelasin," ucap Suho sambil menutup mulut Ririn.
"Tapi ada imbalannya ya." Suho langsung ngangguk.
"Apapun yang kamu pengen, tapi jangan sampe ada siapapun yang tau abang di sini ya." Ririn ngangguk sambil ngacungin jempolnya.
Suho langsung ngumpet, Ririn kembali ke aktifitasnya tadi. Liatin boneka sambil ngusap-ngusap bulu bonekanya yang lembut.
Tok tok tok
Ririn langsung bangun sambil ngacak-ngacak rambutnya.
"Yaaa," ucap Ririn sambil buka pintu dan menemukan seorang wanita dengan tubuh yang tinggi, putih juga terlihat anggun. "Siapa ya?" tanya Ririn karena merasa tak mengenali perempuan yang ada di depannya.
"Kenalin, gue Fisha pacarnya Suho. Lo siapa?" tanyanya sambil memiringkan kepalanya.
"Hah, pacar?" Fisha mengangguk.
"Terus, kamu ngapain ke kamar aku?"
"Nyari Suho."
"Kenapa nyari di sini?"
"Siapa tau ada, kan."
"Ya gak mungkin lah, bang Suho gak mungkin masuk kamar aku kalo akunya lagi tidur."
"Masaaa?"
"Iya, lah."
"Tapi gue gak percaya. Minggir!" Fisha menyingkirkan Ririn dengan mendorongnya. Pujian-pujian yang diucapkan Ririn dalam hati musnah seketika. Kenapa? Karena orang yang ada di depannya sekarang tidak ada anggun-anggunnya sama sekali.
"Heh, kamu gak sopan ya," geram Ririn yang melihat Fisha membuka pintu toilet dan pintu lemarinya.
"Suhoooo. Were are youuu? Sini dong, Bebs." Fisha tak menperdulikan ucapan Ririn.
"Heyyy." Ririn menarik Fisha sampai perempuan ini berbalik. "Lo apa-apaan sih?" tanyanya.
"Lo yang apa-apaan? Udah main selonong tanpa izin, buka ini itu juga tanpa izin. Gak punya sopan santun ya?"
"Heh, jaga omongan lo, ya."
"Heh, gue bisa aja jaga omongan kalo lo bisa jaga sikap."
"Ck, udahlah, lo pergi aja sana! Lo malah ganggu gue nyari Suho tau gak." Ririn udah naik darah. Dia langsung narik Fisha ke luar dari kamarnya.
"Heh, lo mau bawa gue kemana, Bocah!"
"DIEM!" bentak Ririn, tapi Fisha terus memberontak.
Ririn menyeret Fisha ke bawah dan menemukan beberapa sodaranya yang lain, yaitu Kris yang masih ngambil libur sampe besok, Umin, Kai, Dio dan juga Chen.
"Ehhh, ini kenapa ribut-ribut?" tanya Kris.
"Krissss, nih liat! Tangan gue sampe merah gara-gara ditarik sama ini cewek." Kris liat tangan Fisha dan emang ada merah bekas tangan Ririn yang tadi narik dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
1#StepBrother⭐EXO ✔
FanfictionComplete (Private sebagian)✔ Apa kalian pernah membayangkan kalau kalian mempunyai ibu tiri dan saudara tiri? Pasti tak pernah. Itu juga yang ada di pikiran Ririn setelah ibunya meninggal 5 tahun lalu karena kecelakaan. *** Yuk cek! Happy reading g...