2| Fired

1.4K 66 0
                                    

Jangan Lupa Vote, Thanks!

"Aaaaarrrrgggghhhhhh." Teriak Anna yang membuat Lenna terkejut.

"Ada apa denganmu Annaaa?" Lenna mendekati Anna..

"Apa kau baik-baik saja Anna?"

FLASHBACK
"Maaf, tapi tiket anda tidak bisa di kembalikan 100%." Aku menjelaskannya dengan sopan kepada seorang wanita.

"Apa maksudmu? Perjalanan baru lusa, aku tidak mau tahu, aku butuh pengembaliannya. Kau kira itu murah? Aku membeli tiket Business dan kau tahu sendiri berapa harganya kan?" Wanita itu melototkan matanya padaku!

"Tapi madame---" belum saja aku melanjutkan perkataanku wanita itu sudah menyela pembicaraanku.

"Madame? Jadi kau pikir aku sudah terlihat tua? Bahkan jika aku sudah menikah dan punya anak, mungkin aku tak akan pernah terlihat seperti itu. Kau benar-benar mengejekku." Dia membentakku dan dengan nada sombonganya mengungkapkan kata-katanya.

Tak berapa lama seorang pria datang menghampiri kami, aku tak tahu entah pria itu pacar atau suaminya.

"Sayang, dia bersikap kasar terhadapku dia membentak-bentak aku." Wanita itu dengan tangisan manja yang penuh kebencian mengaduh pada lelakinya dan medengus kesal.

Deg

Aish, mimpi apa aku semalam bertemu perempuan jalang ini. Wanita di hadapaku ini Ia benar-benar licik dan membuatku ingin menamparnya.

'Apa-apaan ini aku bahkan bersikap lembut, jika saja bukan di tempat kerja aku akan menamparnya.' Geramku dalam hati.

"Apa maksudmu? Dengan membentak kekasihku ini huh?" Pria itu begitu sombong membentakku tapi entahlah kesombongannya tertutup dengan wajah tampannya namun, tetap saja wajahnya itu tak bisa membohongi jika pria itu penuh dengan kebencian ketika ia marahiku dia seperti ingin memakanku.

"Aku tidak membentaknya tuan." Aku menjawabnya sambil mengangkat kepala dan menatapnya tajam.

"Kau mengelak?" Ujar wanita mungil yang berdiri di samping pria itu.

'Aku benar-benar ingin menampar wanita sialan ini.'

"Benar-benar karyawan tidak punya sopan santun, bagaimana bisa Geral mempekerjakan karyawan sepertimu." Perempuan itu benar-benar menjengkelkan, dia sepertinya benar-benar sedang mencari masalah denganku.

"Minta maaflah kepada kekasihku!" Pria itu memintaku dengan sedikit sopa, tidak seperti ia lakukan tadi membentakku.

"Maafkan aku Madame." Entah apa yang ada di pikiranku, aku bahkan memanggilnya dengan sebutan itu dan itu bahkan tidak membuatnya reda wanita itu semakin menjadi-jadi.

"Apa maksudmu?" Pria itu terkejut dengan teriakan wanita yang ada disampingnya.

'Tamat sudah riwayatku!' Aku menyipitkan mataku dan kembali mengarahkan pandanganku padanya.

"Kau tak lihat sayang dia bahkan mengejekku." Kesal wanita itu kepada kekasihnya.

Deg

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang