9| Special girl

752 49 5
                                    

Jangan lupa Vote dan Comment!

Still Lee POV
Malam ini terasa sangat panjang setelah makan aku dan Anna duduk di sofa belakang rumah agar bisa memandangi langit yang penuh bintang.

Anna sedang bersandar di dadaku dan kepalanya berada di atas tanganku. Sementara tanganku yang satu sedang memegang jari-jarinya. Jari-jarinya terasa sangat kecil bila di bandingkan dengan jariku.

"Dulu aku sering menghabiskan waktu di tempat ini seperti ini, sambil memandangi bintang. Ternyata pemandanganya masih tetap sama. Sungguh indah." Aku membuka pembicaraan kami, tanpa tahu akan kemana arah pembicaraan kami.

"Yes, Sangat indah!! Pemandangan ini jarang sekali di jumpai di Los Angeles. "

Aku melihat Anna yang begitu tertegun memandangi bintang.

"Kita bisa kembali ke sini lagi, kapan saja kau mau." Sambil mengecup kening Anna.

"Ya tentu saja aku pasti akan kembali ke tempat ini nanti. By the way, apa dulu kau hanya memandangi bintang-bintang ini seorang diri?" Anna melontarkan pertanyaan yang sedikit membuat aku kaget dan gugup.

Aku mendadak berhenti meremas jemarinya. Seketika suasana menjadi hening. Tapi aku memberanikan diri..

"Tida--k!" Jawabku pelan.

"Tapi bersama seorang wanita." Mata kami seketika saling memandang dalam penuh arti.

"So she a special girl heh?" Kali ini pertanyaan Anna membuat jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Yes, she is my ex." Jawabku lirih, aku kemudian menatap Anna yang sudah mengangkat kepalanya dari tanganku dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa sambil menatapku penuh tanda tanya.

Tapi aku terus mentapnya seakan memastikannya apa aku bisa melanjutkan ceritaku.

"Oh come on, i am okay." Jelasnya seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan.

"Wanita itu, wanita yang tak bisa kau lupakan, right?" Ia kemudian kembali bertanya.

Aku tertunduk dan melayangkan padanganku jauh ke danau aku seakan takut jika akan menatap Anna.

"Kami mempunyai hubungan selama lima tahun dengannya. Sejak kami duduk di bangku SMA. Dia adik kelasku 1 tahun." Aku memulai cerita masa laluku dan tidak menghiraukan pertanyaan Anna.

'Entah mengapa aku selalu bersemangat jika ada yang bertanya tentang Michelle, mungkin karena dari sekian banyak mantan kekasihku dialah yang sudah membuat aku mengenal arti kata cinta.

Bagiku tidak ada cinta, wanita hanya untuk bermain-main. Dan bagiku kata cinta hanyalah sekedar bumbu penyedap untuk melancarkan permainan. Kata itu tidak ada artinya bagiku.

Aku ingat ada yang mengatakan 'Wanita memberikan tubuhnya untuk mendapatkan cinta sementara pria memberikan cinta untuk mendapatkan tubuh wanita.'

Sampai aku bertemu Michelle, walaupun ia bukan kekasihku yang pertama tapi dia yang sudah membuat aku tahu apa artinya cinta dan apa arti mencintai.

Dia yang sudah membuatku jatuh cinta dalam padanya, aku tahu jelas dia juga begitu mencintaiku tanpa ada maksud lain dan aku sempat sudah berencana menjadikannya cinta terakhirku.

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang