29| France

1.1K 58 0
                                    

Jangan lupa Vote, Thanks!

Triple update jangan lupa cek previous chapter and next chapter.

Anna's POV
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga, hari keberangkatanku ke Paris bersama Edward.

Edward menjemputku di rumah sewaanku bersama sopirnya.

Pemotretan kemarin membuat aku terlambat packing semua barang-barangku apalagi Edward membuatku lebih gugup karena sudah menelponku beberapa kali sejak pagi.

Jam keberangkatan memang di jadwalkan pada pukul 17.00, namun Edward sudah menjemputku sejak siang.

Ia menjemputku dengan senyuman lebarnya entahlah apa yang terjadi dengannya, namun sepertinya ia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya untuk bisa pergi bersamaku.

Sementara Ethan membantuku membawa barang-barangku sampai ke mobil Edward.

"Jaga dirimu noona." Ucap Ethan yang berjalan di belakangku.

"Tentu saja." Ucapku singkat, aku berhenti dan membalikkan badanku pada Ethan.

"Awas saja jika kau membawa wanita ket tempatku." Aku mengingatkan Ethan dengan wajah penuh penganacaman.

"Tenang saja, aku belum ingin mati di tanganmu noona karena membawa wanita. Hati-hati bersenang-senanglah disana, jangan lupa membawakanku sesuatu dari sana." Tutur Ethan sambil mengangkat barang-barangku ke bagasi mobil Edward.

"Jaga dirimu baik-baik." Aku memeluk Ethan.

"Ayolah noona, kau tidak harus seperti ini, kita hanya berpisah 5 hari ayolah. Kau tidak usah mengkhawatirkanku, pergilah." Ucap Ethan.

Aku membuka mobil Edward dan menaiki mobilnya.

"Ready for our journey?" Ucap Edward sambil tersenyum sementara mobil sudah melaju.

Aku dan Edward sampai di bandara LAX dan tidak perlu membuang tenaga untuk membawa barang-barang karena seorang pria sudah menunggu kami untuk check in.

Tak berapa lama aku mengikuti langkah Edward, Edward bertemu pria yang tadi dan kupastikan adalah asistennya, dia baru saja memberikan boarding pass.

Dan kini aku dan Edward sedang menuju ke ruang tunggu, sebelum sampai ke sana tiba-tiba langkah kakiku terhenti melihat Lee dan Michelle yang sedang duduk berdampingan di ruang tunggu.

Edward yang berjalan di depanku menghentikan langkahnya.

"Apa kau baik-baik saja?" Edward membalikkan badannya dan menatapku.

Aku mengangguk.

"Apa kau yakin? Haruskah kita ke tempat lain?" Tanya Edward dengan perasaan khawatir.

"Tidak perlu, Michelle akan curiga nanti jika kita tidak kesana." Ucapku pelan.

Disituasi seperti ini aku masih memikirkan perasaan Michelle.

"Ayo." Edward menyodorkan tangannya.

"Bisakah kau pergi lebih dulu Edward? aku harus ke restroom." Aku beralasan untuk bisa sedikit menyiapkan diriku.

"Baiklah. Aku akan menunggumu di dalam." Edward melangkahkan kakinya meninggalkanku.

Baru saja aku akan membalikkan tubuhku untuk tidak kesana, namun tubuhku terhenti ketika tubuh kekar Jonathan menghalangiku dan dengan keuda tangannya ia membalikkan lagi tubuhku.

"Apa kau harus menghindari mereka seperti ini? Angkat kepalamu, langkahkan kaki dan hadapi mereka." Bisik Joe tepat di telingaku.

"Jika kau butuh bantuan, katakan!"

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang