10| His promise

1.8K 66 1
                                    

•Terima Kasih yang udah selalu Vote & Comment. Kalau ada yang mo share juga lebih mantap hehe..

•Selamat berbuka puasa buat yang lagi puasa...

Jangan lupa Vote dan Commentnya Ya...

Air mata Anna terus jatuh sementara wanita yang berbicara denganya seakan tak menghiraukannya. Wanita itu bukannya merendahkan diri untuk meminta maaf kepada Anna ia malah lebih menyombongkan dirinya. Dan mengata-ngatai Anna.

Sementara Anna terus menangis dari kejauhan ia mendengar sayup-sayup suara seorang pria yang sangat ia kenal.

"Anna, anna, anna kau baik-baik saja sayang?"

Anna terbangun dari mimpinya namun air matanya bukan hanya mimpi ia sedari tadi terus mencucurkan air mata. Itulah sebabnya Lee membangunkannya.

"Are you okay?" Lee memeluk Anna. Anna terus menangis didekapan Lee, ia masih terbawa dengan mimpi buruknya itu.

"Lee, i am not okay! hiks.. hiks.."

"Ada apa heh, apa yang terjadi? Ceritakan padaku." Lee melepaskan pelukannya dan menatap Anna. Sesekali mengusap lembut rambut Anna.

"Adikku, dia sangat menyakitiku dalam mimpiku." Jawab Anna dengan air mata masih membasahi pipinya.

Lee manyeka air mata Anna.

"Sudahlah itu hanyalah mimpi." Lee kemudian mengangkat Anna dan memindahkannya di ranjang.

"Ini sudah tengah malam, beristirahatlah disini. Kau pasti sudah lelah karena perjalanan kita itulah sebabnya kau bermimpi buruk, aku akan tidur di luar."

Lee tidak tahu betapa mimpi itu sungguh menyakitkan Anna dan Lee tak pernah tahu jika mimpi itu adalah kenyataan yang sedang Anna jalani.

Di benci oleh keluarganya dan tak pernah di hargai itulah yang Anna sedang hadapi.

Lee akhirnya memutuskan untuk keluar ketika Lee akan keluar ia kemudian berbalik dan menatap Anna yang masih bersedih. Lee memutuskan kembali ke ranjang dan menemani Anna.

Anna's POV
Mimpi itu benar-benar menyakitiku. Aku tahu itu bukan hanya mimpi tapi kenyataan yang sedang aku jalani. Whatever happen in my life, life must go on!

Jika saja aku berada dirumah dan sendiri mungkin aku akan terus menangis tapi untunglah aku bersama Lee.

"Sudahlah sayang, semua akan baik-baik saja." Lee terus menenangkanku lalu Lee tidur di dekat Anna.

Aku kini bersama Lee sedang berada dalam satu ranjang dengannya. Aku tidur di pelukan Lee, tubuh kami sedang berhadapan ia menaruh kepalaku di atas tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang wajahku.

"Aku sedih jika melihat kau seperti ini!" Lee mengusap sisa air mata yang ada di mataku.

"Aku berjanji aku tak akan membuatmu bersedih seperti ini."

Aku menatap Lee dan masih membisu mendengar kata-katanya. Ia memandangku dan bibirnya kini menempel di bibirku, ia menciumku.

Aku tak merasakan getaran apapun kali ini, mungkin efek dari mimpiku sehingga aku tak membalas ciumannya. Sementara Lee terus mencoba membuatku membalasnya tapi ia sungguh tak berhasil.

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang