54| Let's having dinner

428 41 12
                                    

Jangan lupa Vote, Thanks!
Author'S POV
Pagi ini setelah sarapan Anna dan Ethan bersiap untuk mengangkat barang-barang mereka dan pindah ke apartemen.

"Ayo Ethan buka pintu mobil dan aku akan membawa barang-barang yang lain." Anna mengangkat beberapa barang yang sudah mereka packing sejak semalam.

"Apa aku tak akan pergi bekerja lagi?" Ethan menatap Anna yang sudah membawa barang packingan mereka.

"Tenang saja aku sudah menelpon Edward dan meminta ijin padanya." Anna berjalan keluar dan tiba-tiba kakinya terhenti ketika ia melihat setumpuk bunga mawar merah.

"Wow." Anna terkejut serta terpesona melihat setumpuk bunga mawar yang banyak.

'Apa ini darinya lagi?' Anna tersenyum, ia melepaskan barang-barang yang sedang ia pegang dan mencari jika ada kartu ucapan seperti kemarin namun tak ada kartu yang terselip disana.

'Apa ini darinya lagi?' Anna tersenyum, ia melepaskan barang-barang yang sedang ia pegang dan mencari jika ada kartu ucapan seperti kemarin namun tak ada kartu yang terselip disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa noona?" Ethan memperhatikan Anna yang terhenti di depan pintu dan melepas barang-barang ia pegang dan mendekati sesuatu.

Ethan melangkahkan kakinya mendekati Anna. "Wooow. Ckckck dia benar-benar pria romantis." Ujar Ethan sambil tersenyum.

"Apa kalian masih bertengkar? Ini sungguh keterlaluan jika kau belum memaafkannya. Jika aku menjadi wanita yang dikirimi bunga aku mungkin sudah menghampirinya dan menciumnya." Sindir Ethan sambil tertawa kecil.

Anna bergegas berdiri dan seperti biasa ia akan menoyor kepala Ethan namun Ethan dengan cepat berlari menjauh dari noonanya itu.

Anna kembali menarik bunga-bunga itu masuk ke dalam rumah.

🎵I'm gonna love you like i'm gonna loose you i'm gonna hold you like i'm saying goodbye🎵

Tiba-tiba ponsel Anna berbunyi, ia menghentikan aktivitasnya dan berdiri, melangkahkan kakinya mencari ponselnya yang berbunyi.

Jonathan Warren
Calling....

Anna terkejut dan jantungnya seketika berdebar hanya dengan melihat nama Joe yang muncul di layar ponselnya.

Ia tak bisa menyembunyikan rasa gugup, ia tak tahu apa dia harus menjawabnya atau mengabaikkannya.

Namun ponselnya terus berbunyi memaksanya untuk menjawabnya, Anna mengumpulkan kekuatan dan kebranian ia mencoba menjawab telpon Joe dengan tenang.

"Hallo."

"Hai." Ucap Joe yang sepertinya juga merasa gugup di sebrang sana.

"Ada apa?" Anna mencoba menjawab dengan nada biasa walaupun sebenarnya ia sangat gugup.

"Apaaa kau sudah mendapatkannya?"

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang