62| I love you

727 49 11
                                    

Jangan lupa Vote, Thanks!

Anna's POV
Dan benar tak menunggu lama pria brengsek ini, sudah tertidur disampingku sambil mengenggan jemariku erat.

'Apa ia kemari hanya untuk tidur?'

Joe terus tertidur di sampingku dengan nyenyak sambil tangannya terus menggenggam tanganku erat, namun aku sedikit risih dengan seorang pria yang sedang duduk di deretan kursi yang aku dan Joe duduki.

Pria itu sepertinya lebih muda dari Joe dan sejak tadi ia terus memperhatikan aku dan Joe.

Pria bermata biru itu terus tersenyum kepadaku, entahlah apa yang terus membuatnya memperhatikanku.

Namun aku tak menghiraukannya aku kemudian melirik ponselku dan bus yang kami tumpangi sudah melewati Gleewood, CO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun aku tak menghiraukannya aku kemudian melirik ponselku dan bus yang kami tumpangi sudah melewati Gleewood, CO.

Sebentar lagi kami akan sampai di Denver artinya sudah hampir 7 jam sejak dari perhentian bus pertama kami mengadakan perjalanan dan Joe masih tertidur pulas di sampingku.

Pria ini terus mengenggam jemariku dan ia tidak pernah melepaskan tautan tangan kami, apa sebegitu takutnya dia jika aku akan meninggalkannya?

Aku tak mengerti dengan apa yang ada di pikirannya, aku sedikit penasaran dan kemudian mendekatkan wajahku untuk menatapnya lebih dekat.

Aku terus menerawang lekuk wajahnya, wajah yang sudah membuatku menjadi tidak waras beberapa waktu lalu.

Wajah yang selalu menghantui di setiap hari yang aku jalani dan wajah inilah yang aku inginkan untuk terus berada di sampingku setiap waktu.

Namun rasanya sulit untuk bisa membuatnya terus berada di sampingku, wanita yang menginginkannya bukan hanya aku.

Aku terus memandanginya, mimik wajahnya seperti seorang yang berhari-hari tidak merasakan tidur pulas.

Sungguh tak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah pria brengsek ini. Aku tak sadar tanganku mulai mengelus wajah tampan pria brengsek ini dengan lembut.

Mengapa aku begitu menyukainya? Bahkan dulu ketika bersama Lee aku tak pernah se-agresif ini dengan mengangguminya ketika ia tertidur.

Namun tiba-tiba tangannya yang lain mengenggam tanganku yang sedang mengelus wajahnya.

"Apa kau sudah puas mengelus wajah tampanku ini?" Ucap Joe dengan suara khas seorang baru bangun dari tidur, sembari membuka matanya pelan-pelan.

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang