25| Accindentally meet

546 42 3
                                    

Jangan lupa Vote, Thanks!
Tripple update..

"Aaauuuhh, sepertinya kakiku tidak bisa di gerakkan."

"Bagaimana ini?"

"Baiklah sebentar, aku akan mencari pertolongan." Aku berlari keluar dan memanggil seorang petugas keamanan. Petugas keamanan itu dengan cepat berlari dan ketika ia sampai ia langsung mengenali wanita itu.

"Oooo Mrs. Miryam." Kata petugas itu.

Aku membantu mengangkat wanita itu bersama petugas yang sudah datang, dia terlihat menghubungi seseorang. Benar saja tak lama kemudian petugas kesehatan sudah datang dan banyak orang sudah mengerumuni kami.

"Terima kasih nona." Ucap wanita itu dan memberikan kartu namanya.

"Aku ingin berterima kasih padamu, tolong simpan kartu namaku." Ujarnya pelan sebelum meninggalkanku.

"Baiklah, cepat sembuh ya." Aku tersenyum dan kembali masuk ke restroom untuk mencuci tanganku.

Aku bermaksud menaruh kartu namanya di dalam tasku namun tiba-tiba kartu namanya jatuh ke dalam wastafel. Untung saja hanya nama belakangnya yang terkena air sedangkan nomor telponnya masih utuh.

Aku keluar dan kulihat Greek sedang berlari menghampiriku. "Apa kau baik-baik saja nona?"

"Iyaaa." Aku tersenyum.

"Ku dengar ada accident kecil di restroom kupikir itu anda nona." Greek tampak begitu khawatir.

"Aku tidak apa-apa." Aku tersenyum simpul pada Greek.

Baiklah nona ayo kita ke lantai atas, kami melanjutkan langkah kaki kami menuju lift dan Greek menekan lantai 35.

TING
"Nona, di sebelah sini." Greek menunjukkan pintu yang bertuliskan CEO. Baru saja aku membukanya, aku melihat Lenna sedang duduk di sofa ruangan itu.

"Bestiiiiiieeee." Lenna berdiri dan sepertinya ia sudah menungguku daritadi.

"Lennaaaaaa...." Aku berlari menghampiri Lenna dan memeluknya Lenna..

"Aku merindukanmu Lenna, kau bahkan tak menelponku." Ucapku ketus dan melepaskan pelukan Lenna.

"Maafkan aku Anna. Bagaimana keadaanmu?" Tanya Lenna, sepertinya ia sudah tahu apa yang sedang aku alami.

"Apa joe sudah memberitahumu?" Tanyaku sambil menduduki sofa yang berada di sampingku.

Lenna menganggukan kepala. "Aku benar-benar akan membunuhnya." Geram Lenna.

"Maafkan aku Anna, aku tahu Michelle akan datang. Aku tidak memberitahumu untuk bersiap, aku tidak berpikir jika Lee masih mencintai Michelle." Lenna terlihat merasa bersalah karena tidak memberitahuku tentang kedatangan gadis itu.

"Sudahlah, aku tidak apa-apa. Aku sedang mencoba menghadapi semuanya Len." Aku hancur Len, tapi entah kenapa aku tidak bisa menangis, mungkin air mataku sudah kering karena beberapa hari ini aku terus menangisinya.

"Kapan kau datang?" Aku mengalihkan pembicaraan kami.

"Bagaimana dengan Dad?"

"Aku tiba tadi malam dan Dad, keadaannya sudah lebih baik." Ucap Lenna.

"Kau sungguh tega tak menghubungiku kalau sudah sampai." Aku memonyongkan bibirku.

"Ponselku mati dan Gerald melupakannya di mobil." Kesal Lenna.

"Jadi Gerald tidur denganmu di apartemenmu huh?" Aku sedang meledek Lenna dengan mengedipkan mataku. "Apa kalian melakukannya huh?"

"Apa kau sudah gila Anna Lawson?" Aku dan Lenna secara serentak tertawa.

Stuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang