• Flashback •
SATU tahun yang lalu.
Cantik.
Hanya satu kata yang selalu muncul dalam benak Bintang ketika melihat gadis penyendiri didepannya, melangkah tenang dengan catatan biru didekapannya.
Bintang selalu bangun pagi hanya untuk mengikuti gadis yang hari ini rambutnya di ikat satu.
Rasha Sasikarani.
Siapa yang tidak mengenalnya? Dia, gadis paling cantik diasrama dan disekolah, maybe, itu pemikiran berlebihan Bintang. Tetapi, tak jarang, banyak laki-laki yang mengakui seperti itu. Dengan wajah mungil walaupun beraksen garang, Rasha menjadi cantik dengan ciri khasnya sendiri. Dia tinggi, poin paling utama yang disukai banyak laki-laki, rambutnya panjang dan berwarna hitam legam. Indah dipandang.
Bintang tersenyum tipis, lalu melangkah lebih cepat untuk memasuki kelas yang sama dengan Rasha yang sudah duduk dikursinya.
Kursi paling pojok didalam kelas, dan dia sendiri. Tidak ada yang ingin duduk dengan Rasha karena gadis itu sangat jutek dan angkuh.
Bintang melirik ponsel yang sudah ia letakan diatas meja, pesan dari Revan baru saja masuk. Bintang mengusap layar lockscreen nya dan membuka pop up pesan dari Revan.
Revan : lo dimana anjing, fd gua kebawa lu kagak, gua mau print tugas bahasa inggris
Bintang mengernyit kecil, lalu membalas pesan itu dengan cepat.
Bintang : gue dikelas
Revan : tai boong banget
Revan : ngapain lo pagi pagi disekolah, piket?
Bintang : yaelah percuma lo sekolah bayar kalo masi piket
Revan : bacot
Revan : dimana lo, pap
Bintang menggaruk belakang kepalanya, dengan ogah-ogahan, ia selfie didalam kelas dan mengirimnya pada Revan. Tak lama dari itu, Revan kembali membalas.
Revan : oke otw
Bintang : kemana?
Revan : kelas lah
Bintang : ngapain?
Revan : bokerrr
Revan : ya ambil flashdisk lah bambanggg
Bintang : bego
Bintang : fd nggak di gue
Revan : lah disiapa?
Bintang : putri
Revan : si bangsat
Revan : tau gitu knpa gue sudi liat foto sok imut lo, najisun
Bintang : lo sendiri yg nyuruh pap
Revan : bacot
Bintang berdecak kecil, lalu melihat foto selfie yang ia kirim pada Revan. Setelah mengamati selama 5 detik, ia baru sadar jika gadis yang tengah menulis sesuatu dibangku belakang ikut kefoto. Bintang tersenyum lebar, lalu mengusap foto itu dan kembali meletakan ponsel diatas meja.
Bintang melirik kebelakang, Rasha masih duduk disana dengan tenang. Mengerjakan sesuatu sambil beberapa kali menarik sejumput rambut kebelakang telinga yang menghalangi penglihatannya. Bintang tersenyum tipis, memperhatikan Rasha secara diam-diam selalu ia lakukan setiap hari dan setiap kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shooting Star
TeenfikceIni tentang Rasha dan Bintang. Rasha Sasikarani. Dan, Bintang Rakandika. Rasha yang cantik, angkuh, sombong, dan keras kepala. Juga, Bintang yang lucu, tidak sombong dan cukup menyenangkan walaupun terkadang emosinya sulit dikontrol. Rasha adalah ga...