Memasuki semester kedua di kelas XI.Aku dan Fajar semakin sibuk.Kami jadi jarang ketemu.Dan yah,jadi sering bertengkar.Entahlah,kenapa kita kayak 2 orang yang saling acuh sekarang.
Yang paling membuatku sakit hati adalah,
Fajar dikabarkan dekat dengan Angela,teman sekelasnya.
Aku jelas marah.Aku cemburu.Semua kata-kata kasar ku keluar begitu saja.Sayangnya,aku dan Fajar lagi gak kontak,hp nya rusak.
Di suatu pagi kemudian,Fajar menghampiriku ke kelas.Sikapku jelas beda.Aku pura-pura gak memperdulikannya.Biasanya aku langsung menghambur ke dalam pelukannya tapi kali ini aku terlampau sebal.
"Ta?kamu kenapa?" Fajar menghampiriku heran
"Hm gitu ya kamu." Aku menyindir.
"Kenapa?" Fajar duduk disampingku.
"Kamu deket kan sama Angela?! Panas kupingku denger kabar kayak gitu! Harusnya kanu sadar,kamu udah janji sama aku gabakal deket-deket cewek lain,harusnya kamu juga sadar kalau dulu kita juga kayak gitu.Awalnya saling ejek,kamu sering cerita-cerita sama aku.Dan akhirnya kamu jadi suka sama aku.Aku takut nanti kamu kayak gitu sama Angela.Sakit tau Jarrrrr!!" Aku menangis.
"Sini." Fajar memelukku hangat.Dia mengusap-usap lembut kepalaku.
"Sayang,aku gak mungkin khianatin kamu.Aku janji gabakal selingkuh atau sejenisnya.Kamu tenang aja.Aku cuma temenan biasa sama Angela." Dia mencium keningku lembut.
"Janji?" Aku mengacungkan jari kelingking.
"Janji." Fajar membalasnya.
Namun,setelah itu hubungan kami benar-benar penuh kesibukan masing-masing.Aku mencoba mengerti.
Tapi Fajar,dia berubah.
Chatku mulai dibalasnya dengan singkat.
Tata : Sayang nanti pulangnya hati-hati ya,loveyou :* :*
Aku kirimkan pesan kepada Fajar yang sedang futsal dengan teman-temannya.
Fajar : udah di rumah
Sangat berbeda dengan chat sewaktu kelas X.Aku mencoba protes namun Fajar selalu marah dan menganggapku berlebihan.Aku pernah beberapa kali pura-pura ngambek agar mau dirayu kayak dulu.Tapi hasilnya,nihil.Aku cuma takut dia beneran mulai ada rasa sama Angela.Oh tidak,aku harus percaya pada pacarku sendiri.Aku tidak boleh curiga sama dia.Kontrol Ta,ayolah.
Disuatu malam,ketika aku sedang belajar,hidungku keluar darah,aku mimisan.Sebelumnya aku tidak pernah seperti ini.Aku langsung curhat sama Fajar.Dia bilang mungkin aku terlalu banyak begadang.Dan dia tidak terlalu marah.Sangat berbeda dengan dulu,dia sampai benar-benar ngambek karena aku bandel,aku jadi rindu masa-masa itu.
Aku mencoba terus meyakinkan diriku sendiri.Fajar cuma cinta aku,dia gak akan ninggalin aku.Aku harus percaya sama dia.
Tapi semakin hari aku semakin gabisa nahan curigaku.Aneh?menurutku ini wajar terjadi kan?Aku jadi terus nanyain gimana dia sama Angela di kelas,aku jadi posesif.
"Ngapain aja tadi di kelas?ada ngobrol sama Angela?nanti ada kemana?sama siapa?sampai jam berapa?" Aku melontarkan tanyaku ketika Fajar baru saja tiba di depan kelasku.
"Nggak ada." Jawabnya acuh.
"Ih kamu kenapa?"Jujur,aku kecewa dengan jawabannya,tidak puas.
"Kamu yang kenapa?gabisa lagi percaya sama aku?tertekan aku sama kamu." Fajar marah.
"Ih maksudku bukan gitu Fajar." Aku sedikit menyesal.
"Serah." Dia memilih pergi meninggalkanku.
Fajar,dia kenapa sebenarnya?
Sesampainya di rumah,aku langsung mengirimi Fajar pesan.
Tata : kamu kenapa sih?
Fajar : gapapa
Tata : kok kamu berubah gini?
Fajar : yang berubah kamu duluan
Tata : salah aku curiga?
Fajar : capek aku sama aku
Tata : jahat banget kamu
Fajar : yes
Tata : serah dah,aku gak mau chat kamu,aku pengen tau sampai kapan kamu bisa tanpa aku!
Fajar : oh ok
Komunikasi terputus.Aku benar-benar kesal.
1 jam berlalu,aku masih tahan
2 jam berlalu,aku mulai gelisah
3 jam berlalu,aku udah gak tahan lagi
Tata : maaf Fajar,aku salah
Fajar : iya
Tata : jangan jutek lagi
Fajar : yang jutek kan kamu
Tata : hm
Fajar tidak membalas lagi.Sampai keesokan paginya,masih tidak ada balasan.Dan tidak ada ucapan selamat pagi.
Di kelas,aku kira dia akan menghampiriku pagi ini,tidak ada,nihil.
Saat jam istirahat,aku kira dia akan menengok dari balkon kelasnya untuk melihatku,tidak ada,nihil.
Sepulang sekolah,aku kira dia akan menungguku di depan kelas seperti biasanya,tidak ada,nihil.
Aku melihat dia di parkiran.Bersama teman-temannya.Dia tepat berada di sampingku.Tapi sedikitpun dia tidak menggapku ada.Dia tidak menyapaku.Bahkan enggan melihatku.Kecewa.Sakit.
Aku pulang dengan perasaan gundah.Berharap semua ini hanya mimpi buruk.
Sesampainya di rumah,ini bukan mimpi.Aku mengalah.Aku gabisa tanpa Fajar.Aku minta maaf padanya.
Tata: Maaf Fajar
1 jam kemudian baru dibalas olehnya.
Fajar : apa?
Tata: Aku minta maaf
Fajar : besok aja diulangin
Tata : maksud kamu?
Fajar : aku capek denger kata-kata maafmu dari dulu.Kamu gapernah mau berubah.Egois
Tata : Aku harus gimana?
Fajar : gatau
Tata : kamu kenapa sih?aku salah apa lagi?
Fajar : gatau
Entahlah,aku mulai merasa menyerah.Tapi itu tidak akan! Demi Fajar aku lakukan apapun.Bukan kah kita sudah sejauh ini?Bukankah dari dulu aku selalu memperjuangkannya meskipun dia tidak pernah melihat usahaku?Aku gaboleh nyerah.Aku harus mempertahankan hubungan ini.Harus!

KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Teen Fictionsepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...