"Tata kenapa?!" Fajar sampai di rumah sakit.Matanya menatap nanar semua orang yang ada di luar pintu ruangan Tata.
"Jar.." Angela berlinang air mata.
"TATA KENAPA?!" Fajar berteriak namun tatapan semua orang malah tak menentu.Ada yang menunduk sedih,ada yang menangis sedih,ada yang terlihat menggigit bibirnya tegang.
"Mending lo masuk k dalem,dia butuh lo." David menarik lengan Fajar dan menyuruhnya masuk.Sementara kedua orang tua Tata berpelukan sedih tepat di luar pintu ruangan Tata.
"Tata..kamu kenapa sayang?" Fajar bertanya dengan suaranya yang parau dan matanya yang terlihat menggenang melihat keadaan Tata yang setengah sadar dengan tatapan yang terus-menerus berputar,entah apa yang ia lihat.
"Fa..Faa..jar." Tata meraba-raba mencari tangan Fajar dan berhasil ia genggam dengan kuat.
"Fajar disini.Kenapa sayang?" Fajar mendekatkan wajahnya ke wajah Tata.Semakin sakit hatinya melihat keadaan pujaan hatinya ini.Air matanya pun segera mengalir.
"Tata pamit yaa." Dengan terbata-bata dan susah payah aku mengucapkan kalimat itu.
Bersamaan dengan itu,semua orang yang ada di luar pun ikut masuk.Orang tua Tata,David dan Angela,teman-teman sekelas Tata dan Jessy yang baru saja tiba.
"Jangan Ta.Fajar gak mau sendirian." Fajar menangis sedih dan genggaman tangannya dikuatkan ke tangan Tata.
"Jar,ikhlasin."David menepuk pundak Fajar pelan,ia sangat tahu apa yang dirasakan oleh lelaki ini.
"Gak Ta,Fajar gak mau." Fajar mencium keningku berkali-kali.Berharap Tata berjuang akan dirinya agar tetap bisa disisi Fajar.
Fajar menatap setiap gerak-gerik wajah Tata.Matanya yang mulai kehilangann fokus,tangannya yang mulai dingin,sedingin es dan wajahnya yang sangat pucat dari sebelumnya."Baik Ta.Kalau itu mau kamu,Fajar ikhlas.Jalan pelan-pelan ya Ta,hati-hati.Selamat Jalan sayang,Fajar cinta sama Tata." Akhirnya Fajar mampu mengikhlaskan Tata untuk berpulang.
Perlahan,senyuman tersungging di bibirku.Aku menatap semua orang yang ada di ruangan ini dengan perasaan ikhlas.Kemudian wajah mereka mulai buram dan mataku menutup secara perlahan.Aku mendengar orang-orang di ruangan ini menjerit,menangis,dan akhirnya pendengaranku benar-benar tak mampu berfungsi lagi dan kesadaranku juga terenggut.Aku pergi.
"Tataa!! Sini ayo cepetan!" Aku terbangun di padang rumput itu lagi.Rambutku kembali seperti semula,tubuhku tidak sakit lagi.Dan aku mendengar suara Nia.Dia menarik tanganku dan mengajakku bermain di padanh rumput yang indah itu dengan kupu-kupu dan hewan lainnya.Kemudian banyak orang-orang dengan wajah berseri keluar,mereka nampak baik.
"Selamat datang Senja Matahari."
Ucap mereka merangkulku hangat.Kini,aku benar-benar tidak mau pergi dari tempat ini.
Kain putih itu mulai menutupi tubuh hingga sampai ke leher Tata.Fajar masih tidak bergeming.Ia masih ingin memeluk Tata dengan erat.Tak mau ia lepaskan meskipun ia tahu Tata tidak akan pernah kembali lagi.
"Fajar,sepertinya ini untuk kamu." Mama Tata yang terlihat sedikit ikhlas menyerahkan buku diary putrinya yang sudah tiada kepada Fajar.
Dengan air mata yang masih berlinang,ia mengambil buku itu dan membukanya.
Untuk Fajar
Terimakasih kamu sudah kembali disisi Tata.Tata udah tahu kok,hidup Tata gak bakal lama lagi.Fajar baik banget udah mau jadi pacar Tata lagi di detik terakhir hidup Tata.Maaf selama Tata kenal sama Fajar,Tata selalu buat Fajar kesel,buat Fajar marah dan akhirnya kita putus.Maaf juga Tata gak bisa nemenin kamu terlalu lama.Tata harus pergi bukan karena Tata udah nyerah sama keadaan,tapi karena ini memang udah jadi takdir Tata.Fajar harus tahu,sampai kapan pun Tata gak akan pernah nyerah buat bahagiain Fajar.Tata janji.
Ini kalung Tata beli waktu pulang dari sekolah setelah rapotan.Bagus banget kan Jar?Tata cocok banget sama kalung ini.Tolong kasi kalung ini kepada seseorang yang bener-bener cinta sama Fajar,yang bener-bener sayang sama Fajar bahkan lebih dari Tata,yang bisa jagain Fajar sampai tua.Kalau Fajar udah nemu orang itu,tolong kasi kalung ini dan sampaikan pesan Tata ke dia untuk janji gapernah nyakitin Fajar.Tata sayang Fajar.Love you♡
Fajar kembali memeluk mayat Tata dan tersenyum kepada tubuh yang kaku itu.
"Fajar juga sayang banget sama kamu Ta." Kemudian ia memasukkan kalung berliontin matahari itu ke kantung kemejanya.Dikecupnya kening Tata untuk terakhir kalinya.
Tata sudah pergi.Tak ada lagi rasa sakit hati yang harus ia tanggung.Penyesalan kini datang di diri Fajar.Dirinya hanya terus melamun memikirkan gadisnya yang telah berpulang.Bagaimanapun,ia belum ikhlas sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Teen Fictionsepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...