Berjuang Sendirian

110 6 0
                                    

Malam itu,aku menangis.

Aku lemah.

Gimana sekarang?aku gak bisa konsen belajar.UKK udah besok.Aku lemah,aku gak tau harus gimana Tuhan.

Motivasiku pergi,aku sendiri.Dia yang aku perjuangin mati-matian malah ninggalin aku sendiri.Waktu yang tidak tepat sekali.Aku menangis.Kecewa sekali rasanya.

Fajar : Jangan nangis.Matahari sendiri di langit.Tapi sinarnya bisa ngalahin sinar bintang yang jutaan jumlahnya kan?Kamu gak harus tergantung sama aku.Kamu bisa pertahanin ranking kamu.Motivasi kamu banyak.Saatnya kamu perjuangin ranking kamu mati-matian.Cukup perjuangin aku.

Pesan dari Fajar semakin membuatku menangis.Aku takut.Takut kehilangan semua yang ada perjuangin.Takut kehilangan semua yang aku pertahanin.Aku bingung Tuhan.Kenapa harus kayak gini?!

Buku ku basah terkena air mata.Tapi apa itu?kenapa air mataku berwarna merah?

Astaga!hidungku mimisan lagi!

Aku berlari ke kamar mandi.Membersihkan darah yang mengalir deras dari hidungku.Aku melihat diriku di kaca wastafel.Pucat.

"Aku cuma gak makan dari tadi.Makannya aku kayak gini." Gumamku sendiri,memaksakan diri ini tersenyum.

Aku membasuh wajahku lembut.Melarutkan semua masalah hari ini dengan air keran yang dingin.

Aku menatap wajahku di kaca wastafel sekali lagi.

Aku tersenyum.

"Tata kuat." Aku memberi semangat pada diriku sendiri.

"Tata harus belajar sekarang.Tata harus bisa wujudin semua mimpi Tata meskipun tanpa Fajar.Tata bisa sendiri.Tata itu matahari!" Aku kali ini merasakan aliran listrik di tubuhku.Penuh semangat.

Cepat-cepat aku kembali ke meja belajar.Belajar.Belajar.Belajar.Meski di suatu bagian aku sempat terhenti karena teringat Fajar.Ah,move on gak secepat itu kan?

Aku terus berdoa.Aku akan memperjuangkan apa yang harus aku perjuangin sekarang.Bukan Fajar.

Tapi bagaimanapun teman-temanku menyalahkan Fajar atas putusnya kami,aku tidak pernah membeci Fajar.

Bagaimanapun dia telah membuatku kecewa,aku tidak pernah bisa membenci Fajar.

Sejujurnya,rasa sayangku masih sangat besar padanya.

Tapi aku juga tidak ingin memaksakan dia.Bukankah cinta tidak harus memiliki?

Tata bisa tanpa Fajar.

Matahari Belum MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang