Karena UKK sudah selesai semenjak minggu lalu,pembelajaran di sekolah pun jadi nggak efektif.Aku melamun sendirian di pojokan kelas.Teringat akan mimpi buruk tadi malam yang menghampiriku.
Setelah Fajar pulang,aku bergegas mandi dan memaksakan kakiku untuk dapat berjalan.Namun,mama dan Ayah terlanjur menaruh curiga padaku.Mereka mengajakku ke dokter malam itu,namun aku menolaknya dengan keras.Aku pun bergegas untuk tidur dan berdoa agar besok pagi dapat berjalan seperti normalnya.Namun,tidurku tidak nyenyak.
Aku bermimpi sedang berada di suatu taman yang sangat luas,lebih cenderung ke padang rumput.Disana ada orang memanggil namaku.
"Tata kamu ngapain disini?cepet pulang." Itu suara Nia."Nia.." aku menghampirinya namun ia segera menjauh.
"Kasihan kamu Ta,yang kuat ya." Ia menghilang.
Seketika itu padang rumput yang indah berubah menjadi penuh jurang.Aku berdiri di tepi jurang dan tiba-tiba terjadi gempa dan aku terjatuh...
Aku terbangun pukul 2 pagi dan mendapati tubuhku basah oleh keringat.Padahal di luar hujan deras.
Namun,saat aku terbangun kakiku sudah tidak sakit lagi.Bahkan aku dapat berlari.Wajahku juga tidak pucat,Bella berucap demikian ketika dia melihatku memasuki gerbang sekolah.
Ketika itu pula aku "diperlihatkan" dengan cogan yang Bella maksudkan,dan itu adalah cowok yang tadi berkenalan denganku di kantin,David.
"Woi!" Bella mengagetkanku.
"Duh lo Bel.Gak pagi,gak siang ngangetin mulu lo." Protesku.
"Gimana David?" Dia terlihat penasaran.
"Gimana apanya?" Aku balik bertanya.
"Orangnya lah." Dia menepuk jidatku.
"Aw!" Aku meringis.
"Sampai saat ini belum ada yang bisa gantiin Fajar." Aku menerawang jauh.
Ya,belum ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Fiksi Remajasepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...