"Vid,apa kita gak sebaiknya jujur ke Fajar tentang keadaan Tata?" Angela menggigit bibirnya gelisah.
"Gue juga mikir gitu.Tapi,Tata..." David mengehentikan kata-katanya.Tak sanggup jika ia lanjutkan.
"Dia butuh Fajar.Gue yakin itu." Angela berusaha membujuk David.
"Cintanya Tata ke Fajar besar banget.Gue gak tahu harus ngebandingin sama apa.Yang pasti,Tata rela ngelakuin apa aja demi Fajar.Caranya Tata nunjukin rasa sayangnya memang beda,itu yang buat Fajar salah paham.Gue gak bisa ngebayangin jadi Tata." David berkaca-kaca dan mulai meneteskan air matanya.
"....Lo tau Ngel?Gue sayang sama Tata.Tapi gue gak bisa nembus rasa sayangnya ke Fajar.Dari dia gue belajar,cinta gak harus saling memiliki.Masih ada seribu satu cara untuk mencintai meskipun gak ditakdirkan bersama." David terhenti dan mulai menangis.
Angela ikut menitihkan air matanya.Ia benar-benar sadar akan besar nya rasa sayang Tata kepada Fajar memang sangat tulus sampai ia tak bisa menggantikannya.
"Kita harus jujur Vid.Gue mohon.Ini demi Tata juga." Angela menangis tersedu-sedu.Perasaannya mengatakan inilah yang terbaik untuk kedua sejoli yang terpisah itu.
"Gue setuju.Gimanapun Tata berhak sama Fajar." David mengangkat wajahnya dan mulai tersenyum yakin.
Ponsel David bergetar.Mama Tata meneleponnya.
"Apa?Baik Tante saya segera kesana." David mendadak cemas.
"Kenapa Vid?Tata kenapa?" Angela mulai ketakukan.
"Tata kritis." David tak bergeming.Air matanya menetes lagi.Ia tak mau Tata pergi.
"Ayo cepet kita ke rumah sakit!" Angela menarik tangan David namun David tak bergerak.
"Vid!! Gue gak mau Tata kenapa-napa! Ayo cepet Vid!!!!!!" Angela menangis,memohon kepada David.
"Kita cari Fajar sekarang!" David segera bangkit dan menarik tangan Angela ke parkiran dan segera melaju ke rumah Fajar.
"Fajar!!!!!!!" Angela berteriak dari luar pintu gerbang yang masih terkunci.
"Fajar!!!!!" David ikut berteriak.Mereka berdua terlihat sangat cemas.
Seorang lelaki jangkung mulai membukakan pintu gerbang dengan malas.
"Ada apa?" Fajar keheranan dengan dua tamu ini.
"Kita ke rumah sakit sekarang!" David menatap Fajar tajam.
"Kenapa?" Fajar masih keheranan.
"Tata kritis!" Seketika tanpa banyak bertanya,Fajar langsung mengambil motornya dan melaju menuju ke rumah sakit dengan David dan Angela.
"Taa,kamu kenapa?"
Disepanjang jalan,Fajar menangis.Pikirannya terbang ke masa lalu ketika ia masih bersama Tata.
"Tata jagain Fajar titik(.)"
Kalimat itu terus terngiang-ngiang di benak Fajar.Seorang gadis yang telah menjaganya telah ia sia-siakan.
Seorang gadis yang selalu mendengar cerita hidupnya,kini sedang tak sadarkan diri.
Seorang gadis yang selalu bawel tentang keadaannya,kini tidak dapat berkata-kata lagi.
Seorang gadis yang selalu menyemangatinya tanpa henti,kini untuk menyadarkan dirinya saja tidak bisa.
Seorang gadis yang sangat mencintainya dengan tulus,telah ia sia-siakan.
"TATAAAAAAAA!!!!!!!"
Fajar berteriak menyesali keputusannya.Ia benar-benar tak dapat berkata-kata sekarang.Terkutuklah dirinya sekarang.
Fajar menghambur memasuki rumah sakit.Matanya nanar melihat Tata yang sedang terbaring lemah di dalam ruangan.Ia tak bisa masuk kesana.Di ruang tunggu,orang tua Tata terlihat sangat cemas.Teman-teman sekelas Tata saling berpelukan,mereka ketakukan.
Sementara dirinya hanya terdiam.Tak dapat dibayangkan bagaimana Tata berjuang sendiran di dalam sana.Fajar ingin masuk.Ingin rasanya menemani Tata sekarang.
Saat itu juga,dokter keluar ruangan dan mengisyaratkan hanya satu orang yang boleh menengok Tata.
Semua mata tertuju kepada Fajar.Bahkan orang tua Tata juga menatap Fajar seperti mengisyaratkan dirinya untuk masuk melihat gadis malang itu.
Fajar segera mengganti pakaian dan masuk perlahan ke dalam ruangan.Matanya tak henti menangis.Ditatapnya baik-baik gadis yang sangat ia sayangi dengan perasaan menyesal.Bodoh sekali dirinya telah menyia-nyiakan Tata.
Fajar menggenggam lembut tangan Tata.Lalu berbisik...
"Fajar minta maaf.Tata bangun ya sayang.Kita lewatin semuanya bareng-bareng lagi.Fajar jagain Tata titik(.)" Ucap Fajar sembari menangis.
"....Tata sayang banget kan sama Fajar?Tolong bangun Ta.Fajar gak bisa tanpa Tata.Fajar butuh Tata.Bangun sayang..." Fajar memohon kepada Tata.
Tetap saja,Tata tak bereaksi.
Fajar mulai menangis.Ia tak ingin gadis ini meninggalkannya.■■■
"Aku dimana?" Aku terbangun di padang rumput itu lagi.Rambutku kembali.Aku sangat bahagia.Banyak kupu-kupu disana,rumputnya harum beraroma khas.Semuanya terasa segar.Aku ingin tinggal disini lebih lama.Dunia nyata terlalu menyakitkan untukku.
"Fajar..." lagi-lagi aku teringat Fajar.
Aku benar-benar membuka memori masa laluku,dari awal bertemu Fajar sampai kita berpisah.
"Tata sayang sama Fajar.Tata gak nyerah demi Fajar.Tata harus ketemu Fajar." Aku segera bangkit berdiri.Sulit sekali rasanya meninggalkan tempat indah ini.Namun aku yakin,Fajar menungguku.Ia masih sayang padaku.Aku sangat yakin.
"Fa..ja..r.." Tata menggerak-gerakkan jemarinya dan matanya terbuka dengan air mata yang membasahi.
"Sayang..Kamu bangun." Fajar tersenyum senang.Doa-doanya berhasil.
"Ta..ta sa..y..ang Fa..J..ar.." Tata terbata-bata berbicara membuat Fajar merasa kasihan.
"Fajar juga sayang banget sama kamu.Bertahan ya sayang." Fajar mencium lembut keningku dan berlari keluar menemui dokter.
Aku tak mau lagi lepas darinya.Aku harus kuat,demi Fajar.
"Makasih kamu udah kesini jenguk Tata,Fajar.Tata kangen sama kamu."
Ucapku di dalam hati sembari terus memandangi Fajar yang menatapku penuh rasa sayang.Aku sangat hafal dengan tatapan itu,tatapan yang sangat aku rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Novela Juvenilsepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...