Disuatu sore yang cerah,Tata memutuskan untuk jalan-jalan sendirian di sekitar taman.Sekedar untuk menghilangkan penatnya akan semua masalah yang datang.
Secercah raut ceria itu mulai nampak.Tapi tak berselang berapa lama,aku murung lagi.Bagaimana tidak,aku melihat sepasang kekasih berjalan di depanku.Bergandengan tangan menikmati sore hari yang bersahabat ini.Si cowok mengacak-ngacak rambut pacarnya.Kebiasaan yang dulu sering dilakukan Fajar padaku.Kangen.Aku paksakan untuk melanjutkan membaca novel dan mencoba tidak menghiraukan keadaan sekitar.Sialnya,pasangan itu malah duduk di bangku taman yang ada disebelahku.Samar-samar aku mendengar percakapan mereka.
Cowok : Aku sayang banget sama kamu,jangan tinggalin aku ya.
Cewek : Aku juga sayang banget sama kamu,pasti.
Oh Tuhan,itu persis sama dengan kalimat yang sering diucapkan Fajar padaku dulu.Namun,semuanya telah melayang pergi bersama Fajar.Meninggalkanku di saat keadaanku sangat down.
Agar meminimalisir bayangan akan mantan,aku memutuskan untuk pergi menyusuri taman yang luas ini.Sore ini cukup sepi,sangat damai.
"Tata." Seseorang memanggilku.
"Andrew!" Aku sangat kaget melihatnya.Kenapa aku harus bertemu dengan manusia inilagi Tuhan?!
"Kita jodoh ya,bisa ketemu tiba-tiba gini." Seketika itu aku geli mendengarnya.
"Ngapain lo disini?" Aku sedikit menjauh.
Namun,Andrew tidak menjawab,dia malah mendekat padaku,semakin mendekat dan membuatku tidak nyaman.
"Andrew!jangan deket-deket gue ih!" Aku terus melangkah mundur dan kemudian berlari.
Namun tubuhku sangat lemah,persendianku sangat sakit dan sulit digerakkan.
Andrew berhasil menghentikan langkahku.
"Lo harus jadi milik gue lagi.Bodo amat harus dengan cara apa,gue masih sayang samaa lo Tata." Dia tersenyum licik.
Tuhan bantu Tata.Tata takut.
Aku menangis,berlari sangat susah dilakukan.Bagaimana sekarang?
Andrew semakin mendekatkan tubuhnya.Bahkan kini dia memelukku.Mengeratkan lengannya di pinggulku.Kemudian mendekatkan wajahku,dia ingin menciumku.
"Tolong lepasin gue Andrew,lepasin gue." Ucapku dengan lemas,aku benar-benar tidak bertenaga.Aku hanya menangis.
Andrew semakin liar,dia benar-benar ingin menciumku.Aku takut,aku gak mau.
Tiba-tiba,
Bukk!! Sebuah pukulan mennghantam pipi Andrew hingga dia tersungkur jatuh.
Fajar! Pukulan itu berasal dari Fajar!
"Beraninya lo sama cewek ya,bener-bener banci lo!" Ucap Fajar menarik kerah kemeja Andrew.
"Apa urusannya sama lo Anjing?! Lo udah putus sama Tata,apa hak lo!" Andrew membela diri.
"Gue gasuka lihat cewek dipaksain kayak gitu.Pantes aja Tata mutusin lo sepihak,lo bener-bener banci!!" Sekali lagi,Fajar memukul Andrew.
Aku yang sedari tadi shock dan menangis,berusaha melerai keduanya.
"Fajar udah Fajar." Aku mencoba menghentikan Fajar.
"Diem Ta,cowok kayak begini emang harus dikasih pelajaran!" Dia tak henti-hentinya memukuli Andrew sampai wajah Andrew penuh luka.
Setelah dirasanya cukup puas,Fajar melepaskan Andrew.
"Lo jangan berani macem-macem lagi sama Tata kalau gamau lebih bonyok dari ini!!" Dia mendorong tubuh Andrew dengan kasar dan Andrew berlari sekencang mungkin lalu menghilang.
Kini,tinggal kami berdua.
"Kamu gak kenapa napa kan?" Tanya Fajar menatapku.
Oh Tuhan,tatapannya masih sama,masih hangat.
"Nggak apa-apa,makasih." Aku tergugup.
"Lain kali kalau jalan-jalan sendiri jangan ke tempat-tempat yang sepi,rawan tau." Fajar terlihat sedikit cemas.
Aku bahagia,sangat bahagia.Merasakan kembali perhatiannya,yah meskipun hanya sedikit.
"I-iya." Aku menundukkan kepalaku.
Tubuhku masih lemas.Aku memaksakan diri untuk berjalan pulang.Entah kenapa,tiba-tiba semua persendianku terasa sangat sakit.
"Aku pulang dulu Fajar,makasih banyak." Aku melambaikan tangan kepada Fajar dan sedikit tersenyum.
Oh Tuhan,kenapa begitu sulit aku berjalan?Aku merasa sangat lemah sekali.Sendi-sendiku terasa gak bisa bergerak.Aku kenapa Tuhan?!
"Ta,kamu gak kenapa-napa kan?" Ucap Fajar yang sedari memperhatikanku yang terlihat begitu pucat dan lemas.
"I'm Fine." Aku berlagak sok kuat.
Tiba-tiba,Fajar meraih tubuhku lalu menggendongku.Sumpah,aku sangat kaget.
"Fa-Fajar." Aku tertegun.
"Biar cepet sampai rumah." Dia berkata dengan hangat namun tidak memandangku.
Tuhan,andai aku dan Fajar masih bersama.Aku yakin,dia pasti akan menjagaku lebih dari ini.Kenapa takdirmu begitu menyakitkan?Apa salah kami berdua sehingga harus dipisahkan?Jika boleh,aku ingin untuk kembali lagi bersamanya.Aku lemah tanpanya,aku mohon Tuhan.
Di sepanjang jalan yang sepi,kami berdua hanya terdiam.Tidak tahu apa yang harus kami bicarakan.Beginikah jika sudah menjadi mantan?Mencari topik pembicaraan saja susah sekali.
Sore itu aku berharap waktu bisa berhenti agar aku bisa lebih lama bersama Fajar.Agar lebih lama bisa merasakan hangatnya tubuh Fajar.Agar lebih lama bisa merasakan aroma tubuh Fajar.Yang semuanya itu sangat aku rindukan.
Namun,waktu tidak bisa diajak berkompromi.Fajar menurunkan tubuhku di depan rumah.
"Makasih Fajar,kamu jadi repot." Aku merasa tidak enak.
"Santai aja,daripada kamu dicium sama mantan kamu itu." Dia mengacak-acak rambutku.
"Kenapa?kamu cemburu kalau aku dicium?" Aduh seketika itu aku merasa sangat bodoh menanyakan hal itu kepadanya.
"Hmm,sudahlah.Kamu masuk rumah aja.Istirahat." Fajar terlihat tidak enak.
"Oh,iyaudah." Aku merasa sedikit kecewa.
"Ta." Panggilnya lagi.
"Ya?" Aku sedikit gugup.
"Maaf ya,buat kamu sedih terus." Wajahnya tergurat banyak masalah.
"Gapapa,santai aja." Aku tersenyum sedikit,kecut.
"Fajar,Tata boleh jujur?" Entah kenapa,mulutku malah bertanya lagi.
"Kenapa Ta?" Fajar masih terlihat hangat.
"Tata gabisa move on.Tata masih sayang sama Fajar.Tapi Tata gak nuntut balikan kok.Tata ngerti beban Fajar banyak dan Tata gak mau maksain Fajar lagi." Aku mulai berkaca-kaca.
Fajar terdiam,sempat terlihat penyesalan di wajahnya namun segera ia hapus.
"Liburan nanti,kita jalan-jalan.Aku jemput kamu.Dan kali ini gausah nolak,semua akan baik-baik aja." Fajar tersenyum.Sangat manis.
"Iya Fajar iya,Tata mau Fajar!" Baru kali ini aku sangat bersemangat untuk pergi keluar berdua dengan cowok.Entahlah,kehilangan terkadang membuat kita mempunyai keberanian lebih.
"Sekarang kamu masuk rumah,istirahat ya adek gembulku." Fajar kembali mengacak-ngacak rambutku .
Adik?Hm baiklah tidak apa-apa.
"Hahaha,makasih ya Fajar,kamu hati-hati pulangnya." Aku melambaikan tangan dan membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah.
Kemudian aku membuka pintu gerbang lagi.Melihat Fajar dari kejauhan dan sedikit demi sedikit dia menghilang.
![](https://img.wattpad.com/cover/110538720-288-k859568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Belum Menyerah
Teen Fictionsepuluh tahun berlalu.Semuanya terasa sangat berbeda.Kalung itu kini berada di leher wanita itu.Dia menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun.Anak perempuan yang sangat cantik.Dan suaminya sedang memperhatikan mereka dari lantai atas kamarnya.K...