Demi Fajar

102 8 0
                                    

Sudah bulan April saja.Awal April aku sudah bingung mau ngasih Fajar kado apa di hari ulang tahunnya nanti?Memang benar-benar susah nyari kado buat cowok.Beberapa temanku bilang,baju aja kasih,simple.Tapi aku gamau.Ada mitos mengatakan kalau memberikan pacar baju itu bisa berakhir putus.Aku gamau pisah sama Fajar,jadi aku gamau ngasih dia baju.Lagian itu gak ada sisi kenangannya nya sama sekali,monoton.

Oke,aku udah memutuskan untuk ngasih dia Foto.Jelas foto kami berdua.Aku mulai memilih foto yang bagus untuknya,memilih bingkai yang bagus untuknya,kemudian mencetaknya.Kali ini aku dibantu Jessy.Dia bersedia menemaniku dari mencari bingkai sampai menemani bertemu dengan Fajar.Namun Jessy orangnya gak mau rugi,disaat aku sedang sibuk mencari bingkai,dia malahan ngajakin aku ke lapangan buat ngelihat gebetannya.Dia pura-pura mengajakku olahraga padahal mau tebar pesona di depan gebetan.Yasudah aku rela jadi obat nyamuk dan rela lari muter 5 kali lapangan demi dia biar mau bantuin aku.Huh dasar.

Sesampainya di rumah,aku sudah menyusun rencana untuk ulang tahun Fajar.Aku mulai membuat grup obrolan agar bisa saling konsultasi dengan teman-temanku.Namun sayang,mereka semua sibuk dan yah,aku harus putar otak untuk cari ide lain.

Tepat tanggal 17 April,aku memberanikan diri mengajak Fajar jogging di taman sore nanti.Meski aku masih takut dan gak yakin,tapi kali ini harus! Aku meminta bantuan Jessy untuk menemaniku nanti,sekalian dia bisa jogging bareng sama gebetannya yang kini sudah jadi pacarnya.Sebenernya aku gasuka lari,tapi demi Fajar,aku mau.

Di taman,kami ber 4 jogging berpasangan.Aku membicarakan banyak hal dengan Fajar.Yah tak kusangka,dia sudah bertambah tua hari ini.Aku selalu menginginkan yang terbaik untuknya,apapun itu.

"Fajar,ini buat kamu,selamat ulang tahun ya sayang." Aku memberinya kotak kado berwarna pink untuknya.

"Ih makasi,apa isinya nih?" Fajar sangat penasaran

"Ntar aja di rumah bukanya.Malu disini." Aku setengah berbisik.

"Ta,pulang yok?udah mau gelap." Ajak Jessy.

"Oke Jes." Aku memberi isyarat pada Jessy.

"Fajar,aku pulang dulu ya,kamu hati-hati." Aku melambaikan tanganku dan melangkah pergi.

Namun belum jauh aku melangkah,Fajar menarik tanganku dan...

Cup! Dia mencium keningku.

Aku kaget,sangat kaget bahkan serasa ingin terbang.

Aku malu dan memerah.Fajar pun sama.Oh sungguh manis bukan?

Matahari Belum MenyerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang